-19-

364 18 3
                                    

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Caly menatap garasi mobil rumahnya sesaat, ia mendesah lalu berjalan memasuki satu-satunya mobil yang tertinggal disitu. Baby Blue bebas dari penyitaan ayahnya dan itu adalah kabar gembira yang disampaikan padanya sewaktu makan malam bersama ayahnya, namun dengan syarat keluar masuknya mobil itu dari rumah hanya jika Carys  ikut bersamanya.

"pagi pir..." Carys masuk ke mobil sembari tertawa mengejek Caly. Mobil itu berjalan ke luar dari pekarangan rumah mereka.

"lo harus bayar gue mahal selama gue jadi supir lo.."

Carys tertawa "gue bayar dengan seluruh sisa hidup gue" ucapnya

"itu aja belum cukup.."

"trus..."

"Alde buat gue" jawab Caly santai dengan maksud bercanda

Namun seketika tawa Carys hilang... "Alde bukan milik gue atau milik siapa-siapa, lo bebas bersamanya kapanpun lo mau" jawabnya menanggapi serius ucapan Caly

"oh ya??" tanya Caly ragu mengingat Carys dan Alde beberapa kali keluar bersama tanpa memberitahunya

Tatapan Carys tertuju seutuhnya pada Caly, ia bingung harus memulai dari mana untuk meyakinkan Caly bahwa ia tak akan pernah melangkah lebih jauh dengan Alde walau hati kecilnya berteriak untuk mengungkap rasa sakit karena harus merelakan..

Caly yang awalnya hanya ingin bercanda kemudian merasa terpancing untuk membahas ini, membahas dan mempertanyakan ketidak jujuran Carys selama ini padanya.. "gue lihat Alde kemarin di sekolah, di lapangan pas gue lagi tanding. kira-kira dia datang mau lihat gue tanding, atau......mau ketemu lo??" tanya Caly lalu membalas tatapan Carys sekilas

"g-gue nggak tau..kenapa nggak tanya langsung" jawab Carys gugup

Caly tersenyum miris "gue sebenarnya ingin nanya, tapi gue terlalu takut kecewa.."

Perasaan bersalah menyesakan dada Carys, tapi dia berusaha menepisnya dan tidak menunjukannya di hadapan Caly.

Mobil itu melaju dengan kecepatan seperti biasa jika pemiliknya sendiri yang mengemudikan yaitu di atas rata-rata ditambah lagi karena masih pagi jalanan belum begitu padat, namun entah mengapa Carys merasa perjalanan menuju ke sekolahnya terasa begitu lama. Mungkin karena kebisiuan di antara keduanya setelah ucapan Caly.

"ikut gue yuk ke Jepang, ma anak-anak basket!" ujar Caly yang merasa terganggu dengan sikap diam Carys.

"mm...minggu depan yah. gue nggak bisa" jawab Carys

"kenapa? kan ada gue, gue akan jagain lo. apa perlu ajak Aroon sekalian?"

"ck. apa sih..."

Caly tersenyum puas melihat wajah kesal Carys. Baginya seperti itu lebih baik, Carys dengan ekspresi dari pada Carys yang diam dan tak tertebak. Ia memutuskan untuk tidak lagi membahas topik sensitif di antara mereka yaitu Alde.

"di sana lagi winter" ucap Carys datar setelah terdiam beberapa saat

"mm iyah... itu kan salah satu alasan kenapa anak-anak memilih ke Jepang"

Carys menggeleng lalu mendesah "terlalu dingin, Cal...." ucapnya sedih. Gadis itu menatap lurus ke jalanan namun tak fokus "kirimin gue foto-foto terbaik lo dengan latar hamparan salju..."

"......."

"Caly dan salju....pasti cantik" lanjut Carys menatap Caly dan tersenyum sedih

Caly terdiam dan mencoba untuk tidak meneteskan airmata di hadapan Carys "....di sana tidak hanya ada salju. Gue.......akan kirim semua foto, bahkan foto gue di toilet. Semuanya.."

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang