❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
"Cal, bangun.."
Caly terbangun dan menatap sekelilingnya yang masih terlihat gelap. Alunan musik pada playlist mobil membuatnya tak dapat menahan kantuknya beberapa saat lalu..
"kita di persimpangan. gue harus ke arah yang mana?" tanya Rey setelah Caly benar-benar terbangun
"yang itu.." tunjuk Caly lalu menatap jam tangannya "baguslah. kita tepat waktu"
Mobil itu berbelok ke arah yang ditunjuk Caly, jalur yang sedikit terjal namun cukup aman untuk dilalui kendaraan roda empat. Mereka berdua hanya sempat tertidur satu jam sebelum Caly memaksa Rey meninggalkan vila mengendarai mobilnya entah kemana.
Rey sengaja menurunkan kaca mobil itu, melihat gadis di sisinya yang masih kesulitan menahan kantuk. Seketika udara segar bercampur embun pegunungan memenuhi paru-paru mereka, mata Caly kembali terbuka. Rey tersenyum puas....
Saat itu jutaan bintang-bintang masih terlihat jelas menghiasi cakrawala walau cahaya fajar samar mulai mengintip dari balik pegunungan, perpaduan yang indah. Pemuda itu menikmati pemandangan yang sebelumnya hanya dapat disaksikannya di layar digital.
"keren yah.." ucap Caly mengikuti arah tatapan Rey
"hm.."
Saat itu baru pukul lima lewat, Rey memasuki sebuah area park yang luas dan cukup datar untuk wilayah perbukitan. Keduanya turun dari mobil. Rey masih tidak mengetahui kemana dan apa tujuan Caly mengajaknya sepagi itu meninggalkan vila dan hanya berdua.
Beberapa papan penunjuk arah dan papan informasi terpasang namun karena masih gelap Rey terlalu malas untuk membacanya satu persatu. Ada banyak pepohonan rindang, beberapa gazebo dan sebuah bangunan yang tidak begitu besar.
Ketika memasuki sebuah area lapang yang cukup luas Rey kembali terpukau dengan pemandangan yang disuguhkan tempat itu. Cahaya mentari fajar berwarna orange dari balik sebuah gunung berusaha memenembus kabut tebal di sekitar lembah sehingga menampakan secara samar area pertanian dan pemukiman....bagai sebuah lukisan negeri dongeng. Pemuda itu sampai tak menyadari Caly telah berjalan meninggalkannya.
Setelah menemui seseorang Caly kembali menghampiri Rey yang duduk di tepian lereng, tepat di hadapan sebuah lembah.
"lo ngajak gue ke sini untuk ini?" tanya Rey tak melepas pandangannya dari tumpukan kabut di bawahnya
"iya. untuk menikmati matahari terbit dengan cara yang berbeda" jawab Caly menatap Rey sekilas "kabutnya sebentar lagi akan menipis dan gue akan ngajak lo merasakan damai yang sesungguhnya..."
Rey sedikit bingung namun mengabaikan, tangannya terulur memperbaiki letak syal Caly ketika tiupan angin lereng yang cukup menggigit permukaan kulit menerpa tubuh mereka, "berada di samping lo aja sudah sangat damai Cal.." tutur Rey setelahnya
Caly memalingkan wajah seutuhnya menatap Rey, ia terlalu ingin menemukan kejailan atau kebohongan dari raut pemuda itu namun tidak ada... kalimat dan sikapnya terlalu tulus untuk dikategorikan sebagai sebuah kebohongan. Ia hanya sanggup mendesah dan menatap kesal ketika hatinya merasakan sesuatu berbeda, ia ingin mengabaikannya tapi ia sendiripun tak kuasa menolak perasaan itu.
Perasaan nyaman....
"kenapa?" tanya Rey menyadari ada yang tak biasa dari tatapan Caly padanya
Caly menghela nafas panjang "gue hanya bingung dengan sesuatu hal........tapi, lupakan.." ia memilih untuk tidak melanjutkan penjelasannya ketika seseorang menghampiri mereka
![](https://img.wattpad.com/cover/132972073-288-k167642.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS
FanfictionCaly dan Carys adalah dua saudara kembar yang mencintai satu orang pemuda bernama Alde. Namun Alde hanya mencintai Carys tapi memilih menjadi pacar Caly.