-18-

434 23 11
                                    

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️


Usai Pertandingan basket Carys ingin segera menemui Caly, memberi ucapan selamat walau tim adiknya itu hanya berhasil menjadi runner up. Namun ia mengurungkan niatnya ketika tanpa sengaja matanya menangkap sosok Alde berdiri di antara kerumunan siswa-siswa yang berhamburan keluar dari lapangan tertutup itu. "aku duluan.." ucapnya saat itu lalu bergegas bangkit meninggalkan Aroon dan Yaya yang masih menatapnya bingung

"tunggu gue di luar, jangan sampai Caly lihat lo.." ucap Carys pada seseorang melalui ponselnya

Setelah menerima telpon dari Carys, Alde bergerak cepat meninggalkan tempat itu menuju tempat yang dikiranya tak akan terlihat oleh Caly karena ia meyakini gadis itu masih berada di dalam gedung olahraga. Ia memutuskan menunggu Carys tidak jauh dari pintu gerbang utama sekolah.

Carys menemukan Alde... "ayo cepat" ajaknya

Alde tersenyum lalu tanpa sengaja ia menggandeng lengan Carys tanpa meminta persetujuan gadis itu. Carys tak menepis, ia hanya diam. Mereka menuju parkiran sekolah.

"kita mau kemana?" tanya Carys ketika mereka telah berada dalam mobil yang dikendarai Alde

Pemuda itu menatap Carys sekilas lalu tersenyum "ke suatu tempat..." jawabnya

"setelah ini, seperti janji lo tadi pagi...........lo akan berhenti menemui gue" ucap Carys mengingatkan kembali alasan yang membuat ia mau diajak pergi bersama Alde

"iya..." jawab Alde yakin walau terkesan dingin

Keduanya kemudian terdiam beberapa saat, Carys berusaha menebak-nebak kemana Alde akan membawanya dengan sesekali melirik pemuda itu.

"kalau kamu capek, tidur aja.....perjalanan ini akan memakan waktu sekitar satu setengah jam" jelas Alde memecah kebisuan di antara mereka

"sejauh itu?" tanya Carys cukup terkejut

"iya. tapi kamu nggak perlu khawatir, kamu aman bersamaku"

Carys hanya mendengus namun tidak begitu kesal karena sejujurnya ia menyukai perjalanan ini setelah berhari-hari terkurung di rumah untuk perawatannya. Yang hanya menjadi beban dalam benaknya adalah ia pergi cukup jauh dari rumah tanpa membawa segala alat penopang hidupnya....ia berdoa semoga jantungnya bersikap baik hari ini. Dan satu lagi bebannya tentu saja Caly, ia merasa bersalah karena sudah terlalu banyak menumpuk kebohongan pada saudaranya itu. Sembari memikirkan semua itu, Carys tertidur. Ia baru terbangun dan menyadari perjalanan mereka sudah cukup jauh ketika ia menatap lingkungan asing di sepanjang perjalanannya.

"kita hampir sampai" ucap Alde mengetahui Carys terbangun

Carys tidak menanggapi ucapan Alde, ia terlalu sibuk dengan kekagumannya menatap deretan pepohonan dan hamparan kebun teh di sepanjang penglihatannya. Dan gadis itu tersadar entah sudah berapa lama ia tidak lagi menikmati perjalanan seperti ini, entah sudah berapa lama ia lebih memilih menghabiskan waktu di hidupnya berdiam di kamar disaat teman-temannya atau Caly lebih banyak menghabiskan waktu mereka di luar rumah. Entah sudah berapa lama dia lupa bagaimana bau udara segar di luar lingkup kesehariannya...

Gadis itu kemudian tersenyum bahagia ketika udara sejuk dan rintik halus air hujan menyentuh wajahnya saat kaca jendela mobil diturunkan Alde.

"waktu itu gue baru lulus SMP..." gumam Carys

"hm?"

"waktu terakhir kali gue kemari.....waktu Caly liburan ke Indoneisa, waktu kakek masih hidup" jelas Carys tanpa mengalihkan pandangannya

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang