Hari beranjak sore, Caly baru saja tiba dirumahnya, ia benar-benar terlihat kelelahan ketika memasuki rumah hingga tak sempat menyapa siapapun yang berpapasan dengannya termasuk Carys.
Gadis itu membuka pintu kamarnya, melempar tas ranselnya ke sembarang arah lalu menghempaskan tubuh lelahnya ke pembaringan. Tanpa menghiraukan dirinya yang masih mengenakan pakaian basah yang lengket karena keringat serta sepasang sepatu yang belum terlepas dari kakinya, Caly terlelap begitu saja.
Carys menyusul Caly ke kamarnya, ia hanya tersenyum menemukan betapa berantakannya gadis itu akibat kelelahan. Carys berjalan mendekat lalu melepas sepatu Caly secara perlahan karena tak berniat membangunkan sang putri tidur. Terakhir ia mengangkat kaki Caly yang tergantung di sisi ranjang, membuat posisi yang nyaman untuk gadis itu tertidur.
Tindakan Carys secara tak sengaja membangunkan Caly, ia mengerjapkan matanya berkali-kali kemudian langsung terduduk "jam berapa sekarang?!!" pekiknya menatap Carys
"lo baru tertidur sekitar setengah jam, sekarang masih jam 5 sore...." jawab Carys yang menatap Caly dengan kebingungan
Caly menarik nafas lega kemudian kembali berbaring...
"e e eh! karena lo udah terlanjur bangun, mandi dulu gih...."
"badan gue berasa kaya jeli semua, nggak ada tulangnya....gue nggak sanggup berdiri Caaaaarr...." jawab Caly beraksen manja tanpa sanggup membuka matanya karena benar-benar kelelahan "...dan besok..............gue.....harus menang.." lanjutnya berupaya menyelesaikan kalimatnya yang hampir terdengar seperti bisikan
Carys menggeleng mengabaikan permintaan adiknya, ia menarik lengan gadis itu hingga kembali terduduk... "nggak!! lo harus mandi..!! dan setelah itu gue punya berita besar buat lo" ucapnya
Caly membuka matanya sekilas menatap malas lalu memejamkannya kembali "simpan berita lo buat besok aja, dan gue mau mandi asal lo gendong gue ke kamar mandi"
"OK. tapi lo berat. dan gue punya penyakit jantung. so.....................gue telpon Rey, minta dia buat gedong lo ala bridal style ke kamar mandi.."
Seketika mata Caly terbuka dan menatap kesal Carys "what the f..."
Carys kemudian terkekeh "satu-satunya manusia di muka bumi yang bisa buat lo melakukan hal-hal yang lo nggak suka hanya dia. sooo..... can i call him now, beb??" ucapnya menggoda Caly lalu tertawa
"ck..." Caly berusaha bangkit mengabaikan rasa lelahnya dengan kesal dan berjalan dengan sempoyongan menuju tasnya yang tergelatak di lantai, mengeluarkan handphone dari dalamnya. Ia menatap benda berbentuk persegi itu cukup lama sebelum akhirnya menarik nafas panjang...
Carys pun ikut menarik nafas kesal karena berada di ambang kesabaran "mandi dan setelah itu turun untuk makan mal---"
"dia nggak pernah menghubungi gue, sejak............" potong Caly lalu terdiam beberapa saat, kemudian tersenyum tipis menatap Carys "...gue tau pada akhirnya dia akan tetap milih lo, seperti mommy dan daddy juga yang lainnya. jujur gue nggak pernah berharap lebih dia akan.....menyukai gue, tapi.... apa... nggak bisa walau hanya sekedar berpura-pura, suka..."
"......" Carys terdiam, hatinya sakit seketika mendengar pengakuan Caly
"...........gue akan jujur ke Alde mengenai kita. mengenai gue yang selama ini berpura-pura menjadi lo....gimana?"
Carys mengangguk perlahan. Gadis itu ingin membalas ucapan Caly namun pada akhirnya ia memilih diam. Rasa bersalah berkecamuk di dalam dirinya, dan air mata siap menggatung di pelepuk matanya. Carys bergegas berjalan meninggalkan kamar Caly...
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS
FanfictionCaly dan Carys adalah dua saudara kembar yang mencintai satu orang pemuda bernama Alde. Namun Alde hanya mencintai Carys tapi memilih menjadi pacar Caly.