-4-

1.1K 81 16
                                    

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Caly Pov ~~

Jika ada mahluk yang harus aku salahkan karena keterlambatan kami untuk janji pertemuan malam ini, orang itu adalah Carys.

"nggak. ganti ganti..!!"

"yang ini?"

"itu juga nggak"

"kalo yang in-ni..?"

"mm....cantik sih. tapi--"

"OKE fix., gue nggak pergi..."

Atau mungkin orang itu adalah....aku. Semua baju yang akan dikenakan Carys tak ada yang sesuai dimataku. Entahlah hanya saja aku menginginkan Carys mengenakan sesuatu yang menurutku mampu membuat Alde terkesan, menarik, apapun itu sesuatu yang menunjukan gimana sosok Carys memenuhi ekspektasi seorang Alde Pradibta.

"kita nggak akan menghadiri malam penghargaan Cal"

"gue juga nggak minta lo mesti kenakan dress party" setetes keringat mengalir di keningku, lelah setelah puas mengobrak-abrik isi lemari kami berdua, "bagaimana kalau yang ini?" aku menarik sebuah casual dress  tanpa lengan, jujur akupun ragu akan pilihanku

"black?? seriously??... kita sepakat nggak akan kepemakaman malam ini Callyyy!"

aku tau Carys kesal

"hffffffft....." aku menggenggam kepala dengan kedua tanganku..., permasalahannya adalah akupun bingung seperti apa Carys sebenarnya di mata Alde.

"gue tuh....., merasa Alde berpikir bahwa sosok Carys itu, gadis sederhana, anggun tapi tangguh, cerdas--"

"kebaya"

"hah?"

"iya. cerdas, anggun tapi tangguh, sederhana -itu Ibu Kita Kartini...., so berarti gue mesti pake kebaya.." dia kesal tapi masih sempat untuk bercanda dan itu justru membuatku kesal

"Caryiiiiiis...., gue nggak lagi becanda"

"oke. oke....! gue akan pakai apapun yang ingin gue pakai, kalau lo tetap nggak suka, lo aja yang pergi..... gimana?? lo aja yang pergi justru terdengar lebih bagus kan?"

"nggak!"

Aku mengenal Carys dengan baik, pada akhirnya dia akan selalu mengalah, dan memenuhi 95% keinginanku........... tapi untuk yang satu ini sepertinya akan termasuk dalam 5% sisanya. Jadi asal dia tidak menolak lagi untuk bertemu Alde kali ini, whatever she likes...

-

-

-

Waktu menunjukan pukul delapan lebih dua puluh menit. Kami terlambat hampir setengah jam. Malam ini aku janji bertemu Alde di sebuah cafe yang aku tentukan. Suasana cafe cukup tenang, tidak banyak pengunjung saat kami tiba. Sistem pencahayaan cafe yang dibuat temaram membuatku tidak dapat menemukan sosok yang aku cari..

'apa dia tidak datang.......apa dia kesulitan menemukan lokasi cafenya........atau dia sudah pulang karena berpikir gue --emm maksudnya Carys tidak jadi datang...' batinku menyuarakan segala anggapan yang hinggap satu persatu di otakku, anggapan yang melahirkan bersit kekecewaan

Carys berjalan mendahuluiku, ia memilih sebuah meja di sudut ruangan samping sebuah tangga, dengan satu buah lampu menggantung di atasnya. Ia menyukai suasana terang.

 Ia menyukai suasana terang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang