10. Soulmate

315 65 7
                                    


VOTE SAMA KOMENTARNYA TOLONG LEBIH SEMANGAT NAK~ PERLU DITINGKATKAN 😆😆
=10=

빼면 시체인 내가

Jika kau tidak disini, aku hanya mayat,

무슨 숨을 쉬어

jadi bagaimana bisa aku bernapas?

아파 항상 cry cry cry
Menyakitkan, aku selalu menangis
***

Baekhyun beranjak dari tempatnya duduk, diikuti Jason yang melakukan hal serupa. Dokter baru saja berlalu setelah menjelaskan kondisi Dawon yang sudah dipindahkan ke bangsal rawat inap untuk pemulihan pasca operasinya. "Kali ini, cobalah mengambil hatinya Dawon. Agar dia tidak terus mengharapkanku," Jason masih belum menjawab, ia masih kelihatan bingung. "Kau mau ke mana?"

"Pulang, atau melakukan sesuatu untuk memperbaiki semuanya. Setiap orang punya kesempatan untuk perbaikan bukan?" Baekhyun berkata seperti itu membuat wajah Jason menjadi merenung. "Ya sudah, hati-hati Hyung." Baekhyun berjalan meninggalkan Jason yang masih memerhatikan punggung Baekhyun yang menjauh dengan perasaan serba tidak enak.

└HOLD ME TIGHT┘

Kyungsoo menyerahkan satu dari dua undangan yang ada di tangannya. "Seperti situasi kalian sedang rumit ya, Hyung?"tanya Kyungsoo yang polos seperti biasa, meski terlihat tidak peduli dengan sekitarnya, Kyungsoo sering dapat diandalkan. Dan, entah sejak kapan Baekhyun menjadi lebih dekat dengannya. Baekhyun tersenyum miring, seraya menerima undangan itu. "Begitulah..pernikahan tidak semudah dan seindah dalam bayanganmu." Baekhyun memberi petuah itu di tengah suasana hatinya yang tak juga membaik, namun paling tidak ia sedikit bahagia hari ini karena dirinya adalah orang pertama yang menerima undangan wisudanya Aeri.

"Tapi, kenapa kau tidak pegang saja keduanya?"

"Itu untuk Aeri, aku harus memikirkan tentang hadiah apa yang harus aku berikan padanya. Jadi aku tidak bisa menemuinya sekarang."

Mata Kyungsoo membulat, ia lalu memaksa Baekhyun untuk berjongkok, membuat Baekhyun sudah menatap Kyungsoo dengan memberikan death glare miliknya sebelum Kyungsoo menyela dengan berbisik. "Ada Aeri Noona." Kyungsoo masih memerhatikan sebrang apartemennya yang memiliki later U. "Sudah masuk, kau bisa berdiri sekarang."

Baekhyun merasa bahwa dia sedang diperintah, "Ya! Kau memerintahku?"

"Situasinya yang meminta begitu. Lagipula, kau ini ingin mencari hadiah atau sedang menghindar dari noona?"

"Keduanya. Pokoknya setelah ini kau berikan undangan padanya.Aeri bukan orang yang mendetail jadi dia tidak akan bertanya apapun padamu. Dia pasti tidak akan sadar kalau itu hanya ada lampiran undangan untuknya yang diwisuda, bukan untuk pendampingnya."

Kyungsoo mengangguk mengerti. "Dan juga, bilang saja kau tidak melihatku hari ini jika saja dia bertanya tentangku." Lagi, Kyungsoo mengangguk.

└HOLD ME TIGHT┘

AERI

Aku mengusap mataku, perlahan kubuka dan cahaya matahari yang sudah naik masuk ke dalam mataku karena gorden yang sengaja tak kututup rapat. Hanya dengan begini aku merasa bahwa Baekhyun masih tetap bersamaku. Setelah merasa cukup sadar, aku beranjak dari kasur dan mulai merapikan satu-satu bagian rumah yang belum sempat kusentuh selama dua hari.

Dua hari kemarin aku seperti orang yang baru putus cinta. Aku banyak berdiam diri di kamar, atau menyalakan televisi tanpa menontonnya, makan snack dan bir berkaleng-kaleng dan kubiarkan saja sampahnya berserakan di atas meja atau menempel di karpet bahkan sofa yang sekarang aku duduki terasa begitu kotor.

【END】Book 1: Hold Me Tight  「꽉 잡아 내 손으로」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang