11. 여행

297 53 0
                                    

Sebelumnya, kesediaan kalian untuk vote dahulu dipersilakan :)))

=11=

Pagi sebelumnya..

Kyungsoo menemui Aeri yang sedang memisahkan sampah. Begitu juga dengannya, "Noona, aku lupa mengatakan sesuatu tentang hyung."katanya masih sibuk mengeluarkan sampah dari kantong sampah yang ia bawa. "Soal apa?" Kyungsoo menoleh, sambil merogoh saku celananya, "Ini." Aeri melotot begitu mendapatkan ponselnya dari tangan Kyungsoo sudah kembali seperti semula. Aeri bahkan tidak mampu berucap apa-apa saking begitu tidak menyangkanya.

"Baekhyun hyung memintaku untuk membawanya ke service center, untung bagian dalamnya tidak ada yang rusak." Kyungsoo sedikit terkejut, ketika melihat Aeri terisak kecil, bahkan matanya mengeluarkan cairan bening cukup banyak. "Noona, kenapa menangis?" Aeri menggeleng, ia juga tidak tahu kenapa harus menangis seperti ini, padahal ini hanya hal sepele. Lagi pula, ponsel Aeri juga rusak karena ulah Baekhyun. Jadi, sudah sepantasnya dia bertanggungjawab atas kesalahannya.

"Kapan Baekhyun memintanya padamu?"

Kyungsoo mencoba mengingat seraya memasukkan sampah botol plastik bekas air mineralnya ke bagian daur ulang. "Saat tak lama setelah kau pergi ke rumah sakit melihat Jooeun. Pokoknya ketika aku memberi tahu dirimu soal Jooeun yang kritis, beberapa menit sesudah kau pergi. Ia menelponku lagi, setelah memintaku untuk memungut ponselmu yang sudah hampir hancur itu." Aeri segera menyalakan ponselnya, ia menunggu untuk beberapa saat hingga akhirnya Kyungsoo pamit pergi dari sana. Namun, tak ada satupun panggilan atau pesan dari Baekhyun untuknya.

└HOLD ME TIGHT┘

"Baek? Sebenarnya itu hal yang kau pendam sejak lama ya?" Baekhyun hanya menoleh pada bus yang berhenti, tanpa menjawab tanya Aeri. "Itu hal yang sejak lama ingin kau katakan pada orang yang menghancurkan hidupmu,iyakan?" Baekhyun hanya menatap Aeri dan berdiri menghadapnya, tangannya lalu bergerak melilitkan kembali syal yang Aeri pakai hingga menutupi setengah wajahnya, tersisa hidung dan matanya saja. "Jangan membahas itu lagi." Tepat setelah Baekhyun mengatakan itu, hujan turun begitu deras. Sementara bus yang tak mereka taiki sudah jalan sejak setengah menit yang lalu.

Aeri mengerucutkan bibirnya, keningnya mengerut tak kentara, tatapan matanya hanya tertuju pada rinai hujan yang turun. Baekhyun yang menyadari itu hanya mengulas senyum tipis, ia kembali menggenggam tangan Aeri dan mengayunkannya pelan. "Memang jika terkena hujan sekali akan membuatmu mati ya, Aeri?" Aeri semakin terlihat bete, dan melirik Baekhyun tajam. "Tidak sih, tapi aku benci hujan." Ah, Aeri bahkan tidak diberikan penjelasan kemana saja selama tiga minggu ini? Aeri lama-lama malas mengurus suami jika seperti ini. Baekhyun membuka bennie yang terpasang di kepalanya sejak mereka tiba di halte. Jujur saja, Baekhyun cukup –ah ralat, tapi sangat manis dan tampan menggunakan bennie seperti itu.

"Kau dingin ya, wajahmu merah sekali.." Baekhyun mengusap kedua tangannya seraya menempelkannya di pipi Aeri. Padahal Aeri merasa panas sekarang, ia merasa malu dan juga berdebar ketika melihat wajah Baekhyun yang sudah lama ia tidak lihat. Wajahnya juga ditumbuhi rambut-rambut liar di bawah dagu dan sepanjang garis rahangnya. Aeri tiba-tiba memeluk Baekhyun, baju musim dingin dan mantel yang mereka kenakan menjadi penghalang untuk menyentuh kulit Baekhyun secara langsung.

"Kenapa kau pergi lama sekali,Baek?" Baekhyun membalas pelukan Aeri seraya memasangkan bennie itu di kepala Aeri. "Apa kau bilang!?Aku tidak dengar!" Baekhyun pura-pura tidak mendengar, membuat Aeri melepaskan peluknya kasar. Baekhyun masih memasang wajah dinginnya, masih menatap lekat-lekat istrinya yang sudah memburuk suasana hatinya. "Aeri, kau boleh benci hujan." Mata Aeri kembali melihat Baekhyun, menatapnya dengan sorot gagal paham. "tapi jika terkena hujan kau tidak akan mati. Jadi, kita akan hujan-hujanan hari ini!"teriak Baekhyun, lalu segera menarik tangan Aeri untuk berlari tanpa persiapan apa-apa.

【END】Book 1: Hold Me Tight  「꽉 잡아 내 손으로」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang