——Chapter 18——
Day 1
From: Aeri
Jangan lupa makan, jika kerjamu terforsir kau bisa sakit. Kita jaga kesehatan sama-sama. Demi Jooeun. Selamat tidur :)
Baekhyun baru ingin tertidur, namun membaca sms dari istrinya membuatnya semakin tak bisa tidur. Padahal baru saja beberapa jam berlalu sejak dirinya tiba, ia rindu pada Aeri. Sebelumnya, ia tak pernah pergi sejauh ini untuk bekerja dan meninggalkan Aeri sendiri.
From: Baekhyun
Kau juga, nanti menjelang kepulanganku. Aku akan ke kantormu untuk menjemputmu. Kita pulang ke rumah sakit.
Aeri hanya tersenyum kecil, ia menaikkan selimutnya lagi. Matanya sudah terlalu berat untuk terjaga dan menulis balasan untuk Baekhyun. Jadi, dirinya hanya terlelap dengan keadaan masih memegang ponsel yang pada akhirnya layarnya padam.
Day 3
From: Aeri
Bekerja saja dengan baik. Aku juga sudah bekerja, dan aku baru menyadari benar-benar melelahkan. Tapi, ketika ingat Jooeun, lelahku hilang. Aneh sekali.
Baekhyun sedang menikmati makan siangnya. Membaca sms dari Aeri membuat hari-harinya lebih tenang. Meskipun hingga hari ini mereka belum memiliki konversasi via suara karena keduanya belum memiliki waktu.
From: Baekhyun
Berarti kau sudah menjadi orang tua sungguhan. Sejauh ini rekanmu baik padamu,kan?
Aeri tersenyum kecil, ia menggeleng pelan. Ternyata, dalam dunia kerja untuk mendapatkan teman tidak semudah yang dipikirkan. Semuanya sibuk demi kepentingan masing-masing. Bahkan sekarang dia hanya sendirian berada di atap seraya memakan makan siangnya yang Kyungsoo buatkan tadi pagi.
「HOLD ME TIGHT」
Orang-orang sudah pulang ke rumah masing-masing. Kubikel kerja di beberapa sudut, terkecuali Aeri sudah padam entah lampu ataupun komputer mereka. Aeri memejamkan mata, rasanya jika sudah begini ia terlalu malas untuk pulang ke rumah. Lagi pula tidak ada orang di rumah. Ia melepas sepatu hak tingginya, kakinya sudah lecet dan plester yang menutupi lukanya sudah begitu usang. Lalu merenggangkan otot kepalanya, ketika ia membuka mata ada seseorang di atasnya membuat Aeri terperanjat kaget.
"YA TUHAN!"
Lelaki itu tertawa, lalu memukul pelan kepala Aeri dengan sekotak susu coklat dan duduk di hadapan Aeri. "Kau kaget begitu, aku bukan hantu."
"Tapi siapa yang tidak kaget ketika membuka mata ada kepala di atasmu. Kau kalau jadi aku pasti juga terkejut." Dia tersenyum, "Ti..dak.."
"Kaget pasti." Aeri terkekeh. "Minum ini, kau pasti lelah." Aeri menerima susu coklat itu dan menyeruputnya sedikit. "Aku..kurang suka dengan susu coklat sebenarnya, Yunhyeong-ssi."
"Aku akan membelikan yang baru kalau begitu."
Aeri menahan Yunhyeong untuk beranjak, hingga akhirnya ia terduduk kembali. "Aku hanya kurang suka, bukan tidak suka. Terimakasih banyak atas susu coklatnya."
Yunhyeong tersenyum, ia duduk kembali di depan Aeri. "Kenapa anda belum pulang?" Yunhyeong baru saja ingin bertanya kenapa Aeri tiba-tiba saja berbincang formal dengannya. Namun, ia segera paham begitu mendapati sekuriti yang datang mengecek ruangan untuk di kunci.
"Tuan Song, anda belum pulang?" Yunhyeong mengusap tengkuknya dan tersenyum. "Sebentar lagi, 15 menit lagi bisakah paman kembali lagi ke sini untuk mengunci pintunya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
【END】Book 1: Hold Me Tight 「꽉 잡아 내 손으로」
FanficBeritahu aku, jika ini berat untukmu Beritahu aku, jika ada yang salah di antara kita Bukankah dalam sebuah hubungan adalah kepercayaan yang pertama? Bukankah kita yakin seperti itu yang benar? Lantas, mengapa kau nampak seperti dilema? Lantas, m...