Playlist song : SF9 - Easy Love
"I don't wanna let this go,
You just wanna end this love."——Chapter 15——
Jason mengguncang gelas-gelas birnya. Lalu, setelah itu Jason memberikan gelas-gelas berisi bir itu pada Aeri, Dawon dan Baekhyun dan tentu saja satu gelas lainnya untuk dirinya sendiri. Mereka semua kemudian mengangkat gelas tinggi-tinggi, Aeri dan Baekhyun sama-sama tersenyum, sementara Dawon yang melihat dua insan itu bahagia hanya tersenyum kecil. Dawon sudah mengiklaskan sepenuhnya Baekhyun untuk Aeri.
"Atas kelulusannya Park Aeri! Bersulang!"seru Jason bersemangat. Merekapun memadukan gelas mereka semua hingga menimbulkan bunyi gelas yang berisik. "Bersulang!"sahut Aeri, Baekhyun dan Dawon serempak, terkecuali Dawon yang tidak begitu antusias dengan kondisi bersenang-senang sekarang. Mereka semua meneguk bir mereka masing-masing, lalu setelahnya bir itu kembali mereka abaikan di atas meja kayu.
"Terimakasih sudah repot menyiapkan semua ini, Jason-ah, Dawon juga."ujar Aeri begitu bersemangat. Dawon hanya tersenyum miring seraya menaikkan sebelah alisnya. "Sama-sama Noona. Dan juga, aku lihat kau begitu cantik hari ini."puji Jason membuat Aeri tersipu, lalu melirik suaminya sekilas. "Terimakasih Jason, dan juga Dawon –terimakasih karena sudah memilih gaun yang cantik ya."
Dawon mengernyit, lalu tertawa keras menunjuk dirinya sendiri. "Kau berterimakasih pada orang yang salah. Gaun itu pilihan suamimu,bukan aku."tukas Dawon lalu mengunyah churosnya cuek. Sementara Jason juga ikut menambahi, "Dawon benar, itu pilihan Hyung." Aeri merapatkan bibirnya, ia melirik Baekhyun lalu memberi senyum manis yang hanya disambut Baekhyun dengan memutar mata lalu ia meneguk lagi birnya hingga tak bersisa. "Ahjumma!birnya segelas lagi."
Aeri menepuk paha Baekhyun, "Baekhyun, maaf..aku tidak tahu."ujar Aeri masih menatap suaminya malu, sementara Baekhyun hanya tersenyum paksa seraya berkata. "Kau memang tidak pernah menyangka kalau selera fashion suamimu itu sebagus ini, ya bukan?" Mendengar itu Aeri justru mensungutkan bibir, gantian ia yang meneguk birnya. "aish, kau mulai kepedean.."
Baekhyun melirik Jason, "Birnya ada sojunya?"tanya Baekhyun membuat Jason menepuk jidatnya sementara Baekhyun menghela napas pelan. Jika Baekhyun tidak bisa minum soju murni, Aeri tidak bisa minum alkohol yang dicampur-campur, jika hanya bir ya bir saja, jika soju ya hanya soju saja. Tapi, jika bir dan soju dijadi satu, Aeri pasti akan hilang kesadaran dengan cepat.
"Maaf, aku lupa noona tidak bisa minum maekju."
(minuman alkohol bir dan soju yang dijadi satu.)
"Aeri, kau sudah mabuk ya?"tanya Baekhyun memastikan, Aeri kemudian menggeleng dan mendekatkan wajahnya ke Baekhyun, "Lihat mataku, aku masih fokus melihatmu sekarang." Aeri menyipitkan matanya dan seperti orang sudah ngantuk ia menatap Baekhyun yang justru nyaris membuat Baekhyun tertawa, hingga suara ponsel Aeri memecah semuanya.
"Itu telponku, kau tidak boleh mengangkatnya." Aeri memberi peringatan pada Baekhyun hingga akhirnya Baekhyun diam saja tak berkutik, jadi dia merogoh tasnya untuk mengambil ponselnya yang terus berbunyi tanpa henti. "ah, ini dia ketemu."
Aeri memejamkan mata ketika menerima panggilan itu. "Halo, siapa ini?"tanya Aeri dengan suara sengaunya. Sementara Baekhyun meneguk bir yang baru dipesannya lagi, ia masih melirik Aeri. Dan tiba-tiba saja Aeri membulatkan mata dan beranjak dari kursinya tiba-tiba, tubuhnya ikut menegang. "Baiklah, Rumah Sakit Suwon? Aku segera ke sana."
Aeri segera mengenakan mantelnya, "Aku harus pergi, Yunhyeong kecelakaan. Tadi pihak medis menghubungiku."jelas Aeri lalu pergi tanpa mendengar lagi jawaban Baekhyun. Pikirannya sedang tidak jernih karena pengaruh alkohol, namun dirinya masih cukup mampu untuk tiba ke rumah sakit, secepatnya. "Aeri!" Baekhyun mengejar Aeri keluar, sementara Dawon yang baru keluar dari toilet hanya bertanya pada Jason, "Apa yang terjadi?" Jason menghela napas pelan, "Apa yang kulakukan terlalu memberikan dampak besar pada kehidupan rumah tangga mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
【END】Book 1: Hold Me Tight 「꽉 잡아 내 손으로」
FanficBeritahu aku, jika ini berat untukmu Beritahu aku, jika ada yang salah di antara kita Bukankah dalam sebuah hubungan adalah kepercayaan yang pertama? Bukankah kita yakin seperti itu yang benar? Lantas, mengapa kau nampak seperti dilema? Lantas, m...