Chapter 01 - Bagaimana ini bermula dari sebuah tamparan

4.8K 119 0
                                    

[ Hai readers!!!

Ini adalah 'Jadine fanfiction' pertamaku, jadi maaf jika ada typo and grammatical errors.

Karena apalah daya, aku hanyalah seorang manusia yang tak pernah luput dari kesalahan.

Dan jika ada kesamaan nama tokoh, alur cerita, tempat, dan lainnya, itu bisa dipastikan hanyalah kebetulan semata, karena sebenarnya fanfiction ini sudah kubuat di 2012-2013 dengan pemeran lain, lalu ku remake sekarang dengan memerankan Jadine.

Sebenarnya fanfiction ini belum pernah rampung sampai ending sebelumnya, karena aku mendapati banyak halangan saat menulis, jadi sebenarnya aku masih belum tau ending seperti apa nanti yang akan kubuat di akhir chapter, kuharap para readers dapat terus mendukung fiksi ini dengan memberi voted dan comments agar fiksi dapat terus berjalan dan rampung sampai ending.

Terima Kasih....]

[Cerita ini berbahasa Indonesia dan Inggris,

bersettingkan dua Negara Filipina dan Australia, maaf jika ada kekeliruan saat menerangkan tempat karena author juga tidak pernah pergi ke dua Negara tersebut, diharap maklum ^^v]


Hari kelulusan tiba di sekolah Santa Cruz high school,,


Nadine Lustre adalah seorang gadis SMA yang sangat cerdas, pandai, baik hati serta ia juga memiliki paras yang manis dan bisa dibilang cantik (because beauty is relative)
Tapi ada suatu hal yang menjadi suatu kekurangan terbesarnya,

bahwa ia bukanlah seorang ningrat.
Ia hanyalah seorang gadis yatim piatu miskin dan yang membuatnya dapat bersekolah di SMA ini adalah hanya karna prestasi dan beasiswanya saja.
Jika tanpa itu semua ia tak mungkin bisa bersekolah di SMA ini,
karna, hanyalah orang yang banyak uang dan pintar saja yang dapat bersekolah di SMA ini.
Hal itu membuat ia tak punya banyak teman, dan dipandang sebelah mata oleh sebagian murid-murid disekolah tersebut.
Hanya Yassi Pressman lah satu-satunya sahabat dekatnya.

Tapi ada sesuatu yg membuat iri semua anak di Santa Cruz High School,

Yaitu, dialah James Reid salah satu flower boy terpopuler disekolah itu.
Ia adalah anak berkebangsaan Australian-Filipino yang berwajah tampan,

dan ia juga adalah pewaris tunggal dari perusahaan milik ayahnya.
Bukan hanya karna ia tampan dan kaya,
ia juga ternyata pandai mengambil hati setiap orang yang melihat serta mendengar-nya bermain piano sambil bernyanyi dengan suara merdunya.

James adalah kekasih Nadine,

Mereka sudah saling suka saat mereka masih berada di kelas VII atau first grader; James tak sengaja melihat Nadine berlatih bernyanyi sendirian di atap sekolah.

Mereka acap kali bertemu di sana sejak itu perasaan mereka mulai tumbuh.

James melihat bagaimana mandiri dan kuatnya Nadine, diantara bully-an yang anak-anak lain lontarkan apadanya ia masih bisa terus bertahan mempertahankan prestasi-prestasi dan nilai-nilainya disekolah.

Dan pada suatu hari James memutuskan untuk mengakui perasaannya kepada Nadine.
Saat ia pertama mengaku kepada Nadine ia sempat ditolak,
karena Nadine tak ingin dibully oleh para penggemarnya James,
tetapi James meyakinkan Nadine dengan berbagai cara sehingga Nadine akhir-nya menerima James karna ternyata Nadine juga mencintai-nya,

Hari itu, di hari kelulusan Santa Cruz High School,,
Nadine memberikan pidato-nya di hadapan semua orang disekolah-nya,
Nadine melihat keseliling,
tapi ia tak melihat sang kekasih,
"kelulusan kita bukan akhir dari segalanya, tetapi awal dari segalanya, jangan berhenti menulis di kertas kehidupanmu, ini baru setengah jalan, buat lah permulaan ini menuntutmu ke happy ending hidupmu, karna kebahagiaan adalah inti dari kehidupan, Terima Kasih*bow*"
akhir dari pidato Nadine mengundang tepuk tangan meriah,

Memories of My WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang