Chapter 12 - Struggle is Real II

901 61 13
                                    


*____________*

"Cukur saja, Love!" usul Nadz masih dengan nada kesal

"What? No! please, my Love! Jangan rambutku, Love!" rengek James kepada sang istri

"Oh Tuhan... selamatkanlah rambutku..." pinta James di dalam hatinya....

*________*

*

**

***

[Peringatan yah, chapter ini termasuk chapterku yang paling panjang. Jangan muak yah baca chapter ini...^^]

Pagi itu James segera berangkat bekerja, tak ingin sang istri kian kesal dan berakhir dengan mencukur rambutnya. Oh kalian pasti tau hampir semua laki-laki, termasuk James paling tidak suka jika rambutnya dipegang atau diacak-acak oleh orang lain, dan orang-orang yang bisa menyentuh rambutnya selain istrinya ialah penata rambut dan tukang cukur.

Nadine pun dapat menahan rasa kesalnya hari ini dan juga pergi bekerja.

****

Malam hari telah tiba, beberapa menit lalu James baru saja pulang dari Royal Cafe.

James masih belum masuk ke dalam kamar dan masih asyik menonton pertandingan liga Eropa lewat TV-nya. Sedangkan Nadine berada di dalam kamar, duduk bersila di atas ranjang dengan laptop yang telah menyala di hadapannya. Nadine memerhatikan jam di atas nakas, ini telah menunjukkan pukul 01.00 am di kota Sydney. Itu berarti di Manila sekarang sudah pukul 10.00 pm. Ia kemudian mulai mendial akun Skype di laptop milik James, mencoba menghubungi seseorang yang ia rindukan.

"Yassi!!!! How are you! I miss you so much!" teriak Nadine ketika Yassi menjawab panggilan Skype-nya.

Tadi siang Nadine mengirim pesan chat kepada Yassi, ia bertanya jam berapakah Yassi tidak sibuk karena ia ingin melakukan panggilan video dengannya, dan Yassi mejawab pada pukul 10 malam. Manila memiliki waktu 3 jam lebih awal dari Sydney, itu berarti Nadz dapat menghubungi Yassi di jam 1 malam.

Oleh karena itu ia sempat kena nasehati oleh James dengan nada sedikit mengomel, kalau ia tidak boleh sering begadang, karena tidak baik untuk ibu hamil. Tapi pada saat Nadine menyanggah bahwa James juga sering membuatnya terjaga, ia malah berdalih jika apa yang ia lakukan itu berbeda, masih dengan alasan jika berhubungan badan dapat membantu persalinan. (Author: itung-itung olahraga malam kali, ya kan James?! hehe)

"I miss you too, Naddie, my Wifey!" sahut Yassi "sudah berapa bulan kau tidak mengubungiku? Apa kau mulai melupakanku setelah menjadi mrs.Reid?"

"Tentu saja tidak! You're still my fake Wifey! hihi" sanggah Nadz

"Lalu kemana kau pergi selama ini?"

"Aku hanya sibuk bekerja, Yas. Dan juga sibuk dengan pekerjaan rumah"

"APA??" teriak Yassi dari balik laptopnya "kau masih bekerja? Kemana Suamimu hah? Biarkan dia yang bekerja"

"Aku hanya ingin membantu, Yas. Sudahlah, saatnya aku yang bertanya. Bagaimana kuliahmu?"

"Kuliahku lancar, Nadz. Aku harap, aku dapat menjadi seorang dokter handal seperti yang diidamkan oleh orang tuaku."

"Aku tau dirimu dengan baik, Yas. Kau pasti bisa... aku akan menyelipkan namamu di dalam do'a-do'a ku"

"Terima kasih, Nadz. Aku juga pasti akan selalu menyelipkan namamu di tiap do'aku"

Memories of My WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang