Chapter 09 - I see my baby right there

1K 67 3
                                    

 ...I know just what to do (aku tau apa yang harus aku lakukan sekarang)
To make you feel like this all night (Untuk membuatmu merasakan seluruh malam ini)
Just let me get you alone right now... (biarkanlah aku memilikimu seorang diri sekarang...)

-James Reid

*

**

**

"James...!" itu suara yang cukup familiar di telinga James,

James membalikkan tubuhnya mencari sumber suara...

Betapa terkejutnya ia melihat sesosok wanita yang ia rindukan berada di hadapan-nya...

Ia mencoba berkata tetapi ego-nya menahan bibirnya kelu. Ego-nya lebih besar dari rasa rindu-nya.

James hanya berdiri menatap sang istri

"Love, happy birthday..." ucap Nadine dengan mata berkaca-kaca "...and happy monthsary" ia sudah tak sanggup lagi menahan airmatanya dan langsung memeluk pria yang ia rindukan tersebut.

Bibir James masih kelu, tapi ia tak dapat menolak pelukan hangat dari sang wanita yang ia sangat rindukan dan yang ia sangat cintai, tapi ia juga belum berhasil mengalahkan ego-nya untuk membalas pelukannya

"Love~ please forgive me... aku mohon maafkan aku..." pinta Nadz sembari meraih tangan James dan menaruhnya di pipinya "... kau boleh menghukumku, asalkan kau mau menghiraukanku dan bicara padaku... aku mohon jangan diamkan aku..." air mata Nadz yang mengucur deras membasahi telapak tangan James yang berada pipinya. Air mata itu terasa begitu hangat. Kehangatan itu sedikit demi sedikit mengikis dinding penghalang yang terbuat dari ego seorang James. Ia pun akhirnya mampu membuka suara.

"Nadine... Nadz.... Naddie..." panggil James setengah berbisik

"James... Jaye... Jamie..." balas nadz

Sambil menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya cepat, James mulai mengumpul suara dalam hatinya yang berteriak agar dapat ia sampaikan melalui ujung bibirnya "my pumpkin, my Love!" akhirnya panggilan itu kembali ia sebutkan, hal itu membuat Nadz sangat bahagia, air mata kesedihannya kini berubah menjadi air mata kebahagiaan. Tangan James yang masih ada di pipi Nadz mulai mengelus lembut pipi itu "aku sudah memaafkanmu, Love. ...... karena you're the reason..."

Nadz kembali memeluk James dan kali ini pelukannya berbalas "thank you, my bumbum, my love!"

"aku juga meminta maaf padamu, Love. Karena aku sudah mengingkari janjiku untuk tidak akan pernah membiarkan siapapun melukaimu, termasuk diriku sendiri"

"jangan berjanji lagi, Love. Lakukan saja..." ... "dan kau tidak perlu meminta maaf, Love. Ini sepenuhnya salahku..." ... " juga maaf, aku tidak membelikanmu hadiah ulang tahun, Love. Tetapi aku dapat menghadiahimu dengan sesuatu yang tak dapat dibeli dimanapun..."

"kau tak perlu membeli apapun untukku, Love. Kehadiranmu adalah hadiah terindah dalam hidupku. Tetapi aku penasaran dengan apa yang akan kau berikan..."

"hadiahnya adalah..." Nadz terdiam mencoba meyakinkan dirinya untuk berkata

"apa itu Love? kau membuatku penasaran"

"Emmm.... Aku sudah siap, dan aku bersedia, Love..." gumam Nadz

James menaikkan satu alisnya "maksudmu...?"

"... Iya, maksudku, aku sudah siap, dan bersedia untuk memiliki bayi bersamamu" masih dalam gumamam Nadine melanjutkan perkataannya dengan berbisik ke telinga James agar hanya ia yang dapat mendengarnya "...dan aku berjanji tidak akan memakan pil pengontrol kehamilan dan juga morning pil lagi tanpa sepengetahuanmu..."

Memories of My WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang