Chapter 21 - Piano di balik Kaca

1.1K 87 25
                                    

....Gadis kecil dengan Mata indah itu telah membuat ku jatuh hati pada pandangannya....

*
**
***

[Typos bersebaran. Ini chapter cukup panjang, mudah2an kalian tidak muak membaca nya. Jangan lewatkan setiap katanya, jika kalian ingin memahami maksud dari kisahnya]

James terbangun di pagi hari di atas ranjang nya, ia meringis merasakan sisa-sisa pening di kepalanya. Ia ingat bahwa semalam ia pergi ke klub malam dan banyak minum, ia pasti mabuk. Tapi, ia tak ingat siapa yang telah mengantarkannya pulang.

James melihat keseliling dan menyadari bahwa ia telah berada di dalam kamarnya sendiri. Ia akhirnya yakin bahwa siapa yang membawanya kemari, dan tentu saja tunangannya sendiri, Kathryn. Karena tidak ada seorangpun yang tahu kata sandi condominium nya, selain dirinya dan Kathryn.

James mulai bangkit setelah mencium aroma masakan dari dapurnya, ia keluar dari kamar nya menuju dapurnya.

"Apa kau ingin menghancurkan dapur ku lagi?" Kathryn terperanjat saat tiba-tiba mendengar suara seseorang yang tidak lain adalah James.

"Kau mengagetkanku!" Kathryn kemudian menoleh dan tersenyum ke arah James "aku tidak akan menghancurkan dapur mu, aku sudah belajar banyak. Dan aku yakin, masakanku Kali ini akan membuatmu memujiku" ia kemudian melihat James lagi yang mulai mendekati nya "bisakah kau mandi dulu dan pakai bajumu? Hilangkan bau alkohol dari tubuhmu dulu, aku tak tahan menciumnya"

"Baiklah...." Jawab James seadanya lalu melenggang pergi ke kamar mandinya.

Selang beberapa menit, James pun selesai dengan urusan mandinya. Dan kembali ke dapur untuk memakan masakan tunangannya.

"Bagaimana?" Tanya Kathryn.

"Apa?" Jawab James yang sedang mengunyah makanannya.

"Tentu saja masakanku, enak atau tidak?!"

James menelannya "rasanya seperti nasi goreng" ucapnya datar.

"Iya, aku memang memasak nasi goreng. Yang kupertanyaan itu rasanya.."

"Rasanya seperti makanan manusia"

Kathryn terlihat bingung "eh.. maksudmu. Selama ini aku tidak pernah memasak makanan manusia?!" Ucapnya jengkel.

"Akhirnya kau menyadari itu, harusnya kau bangga. Karena kali ini kau ada kemajuan"

Kathryn tersenyum jahil "kalau begitu, aku sudah siap menikah. Jadi, kapan Kita akan melangsungkannya, Jamie?"

James menatap ke arahnya "tutup matamu!"

"Eh.. Untuk apa?"

"Lakukan saja!"

"Baiklah!" Lalu Kathryn menutup mata nya.

James mendekatkan bibirnya ke telinga Kathryn "dalam mimpimu..." Bisiknya.

Seraya Kathryn membuka matanya dan meninju pundak James "kau mengerjaiku lagi, padahal aku bersungguh-sungguh" ucapnya kesal.

"Sudahlah pergi dari sini, karena aku akan segera ke kantor" titah James lalu pergi ke kamar untuk bersiap bekerja.

Kathryn masih duduk di kursi meja makan. Ia masih mendengus kesal, bayangkan sudah bertahun-tahun mereka bertunangan dan James masih sering bersifat dingin padanya. Dan setiap kali ia ingin mengajak berbicara tentang pernikahan, James tak pernah menanggapinya serius.

Tapi ia ingat bahwa James bilang kalau masakannya ada kemajuan, hal itu cukup memberikan nya sedikit kebahagiaan hari ini. Ia lalu membersihkan dapur James. Sebelum James memarahinya karena dapurnya yang berantakan.

Memories of My WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang