(2) obsesi & cinta

6K 381 7
                                    

"Tuhan Maha baik, masih memberikan ku rasa cinta kembali setelah kesakitan berulang kali"

Refanza Alfrando Aldrian

------------------------------------------------------

Allah tak mungkin takdirkan yg tak sesuai dengan catatan takdirmu di lauhul Mahfudz.
Meski kau berpikir Allah jahat dengan segala irrodah-Nya yg tak sesuai asa mu. Namun, ketahuilah yg terbaik menurut mu belum tentu baik di hadapan Allah, begitupula sebaliknya yg buruk menurut mu belum tentu buruk di hadapan Allah.

Waktu menujukan pukul 10:30 malam, dan Zeyna, gadis itu baru saja pulang dari rumah sakit, hari ini masih sama seperti hari biasanya, sangat melelahkan.

"Assalamualaikum, Na.." teriak Zeyna pelan takut mengganggu penghuni kamar kost lainnya, Ia enggan membuka pintu dengan kunci yg Ia pegang, berniat mengganggu tidur temannya yg pasti tengah nyenyak didalam sana.

"Na, Assalamualaikum zeyna pulang." ulang Zeyna,

Ceklek.. (pintu dibuka)

pintu terbuka menampilkan sosok wanita dengan piyama tidur dan kerudung biru.

"Wa'alaikumsalam Zey, Afwan tadi aku ketiduran, abis kamu pulangnya larut mulu deh!." Cecar Ana, teman satu kos'an Zeyna sambil memanyunkan bibirnya membuat Zeyna menahan tawanya.

"Huh" hela Zeyna kasar, sambil masuk kedalam kamar kost'an nya.

"Hehhe Afwan sayangku, sahabatku, shalihahku bagaimana lagi ini kan kewajiban yg aku pilih, sebenernya aku bawa kunci sih, kan tadi pagi aku yg terakhir kali ngunci pintu, hehehe.." Tutur Zeyna tertawa geli sembari mencubit pipi sahabatnya dengan gemas.

"Ihh zeyna suka banget deh ngerjain orang, lagi enak-enak tidur juga." protes Ana sambil kembali menaiki ranjang dan menarik selimut menutupi tubuhnya.

"Ciee ngambek, Afwan dehh." ledek Zeyna sambil melenggang masuk ke kamar mandi.

"Tau ah" kesal Ana sebelum kembali melanjutkan tidurnya yg terganggu.

Setelah selesai dengan urusan dikamar mandi, zeyna bersiap untuk tidur, karna besok tuntutan sederet kesibukan telah menantinya, dan mengharuskannya ke rumah sakit karna permintaan dokter ibran yg memberikan zeyna tugas tambahan.

•••••••••••

Sabar adalah sebuah keputusan, berhenti untuk bersabar juga sebuah keputusan.
Sabar menanti kebahagiaan di penghujung yg menjanjikan, atau berhenti bersabar karena asa yg mulai rapuh menghadapi ujian terjal menuju kebahagiaan.

Allahu Akbar, Allahu Akbar.. (Adzan subuh)

Suara azan subuh berkumandang membuat gadis bermata biru sapire yg sedang terpejam itu terperanjat kaget.

Lelah yg mendera membuatnya tidur nyenyak malam tadi, segudang aktivitas menuju gelar dokternya terasa teramat berat dan melelahkan, menyita sebagian fokus hidupnya untuk cita-citanya itu.

"Astaghfirullah, kenapa bisa kesiangan sampai tidak bangun untuk tahajjud." sesal Zeyna.

Ia menoleh kesamping, Ana sahabatnya juga belum bangun, pasalnya tak biasanya Ia bangun saat atau bahkan melewati azdan subuh, Zeyna terbiasa bangun lebih awal untuk Tahajjud, tapi hari ini bahkan Ia tak mendengar alarm ponselnya berbunyi.

NO Khalwat UNTIL Akad (Halal Bersamamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang