(10) sebuah usaha melupakan🍃

4.3K 255 12
                                    

Aku disini datang sebab panggilan hati atas jawaban di sepertiga malam yg selalu ku pinta pada sang illahi Rabbi.
Yaa, sebuah pinta untuk menimang mu dengan ridho Allah SWT.

Ali Abdurrauf

------------------------------------------------------

Kulihat telah banyak kepedihan dalam hidup mu dari sudut pandang mataku, aku berharap Allah berkenan memilihkan ku untuk mengubah pilu mu menjadi canda tawa.

Duduk gelisah dan tak sabaran, itulah yg kini tengah Ali rasakan, tak seperti biasanya, kini hatinya berdebar hebat oleh rencana yg bahkan ia sendiri yg menyusunnya.

"Sabar bro, zeyna pasti bentar lagi sampe" hibur Fikri, teman akrab sekaligus teman seangkatan Ali di fakultas pertanian.

"Hmm.. " gumam Ali.

"Sabar Ali, tenangkan hati dan pikiran antum, insyaallah jika Allah memberkahi pasti akan dipermudah" Tutur Syam, ustadz sekaligus musrif (guru dalam kajian intensif) yg juga turut menemani Ali.

"Na'am ustadz, Syukron katsiran wa jazakallah khairan" Tutur Ali menanggapi dengan senyum ketenangan.

"Jazakallah khairan" Tutur ali sembari mengangguk.

Obrolan terus berlanjut antara Ali dan ustadz Syam, dimana ustadz Syam memberi petuah untuk masa depan yg akan Ali jalani nantinya. Hingga mereka mengalihkan pandangan ketika Fikri berbicara dan menunjuk kearah pintu masuk restauran.

"Nahh itu zeyna sama Billa dan .." Tutur Fikri tidak melanjutkan perkataannya.

"Alhamdulillah.." seru Ali lega.

"Loh ummi" Tutur ustadz Syam pelan nyaris tak terdengar.

"Fighting bro, Lo pasti bisa." Tutur Fikri menepuk pundak Ali, menyemangati yg diangguki oleh Ali.

"Assalamualaikum.." sapa zeyna, Billa dan seseorang lainnya berbarengan.

"Wa'alaikumsalam.." jawab Ali, Fikri dan ustadz Syam.

"Afwan ya kak, zeyna terlambat, Soalnya Billa lama nih." Sesal zeyna pada Ali.

"Yakk, kok gue sih zey, gue kan cuma mampir ke toko buku bantaran doang, gak sampe 30 menit." Tutur Billa menyela sambil memanyunkan bibirnya, ngambek.

"Udah, udah gak papa zey, lagian kita gak lama kok nunggunya" Tutur Ali tersenyum mendengar perdebatan antara zeyna dan Billa.

"Loh Abi kok disini" Tutur ustadzah Arumi yg bersama zeyna dan Billa tadi, yg ternyata adalah istri dari ustadz Syam.

"Hehhe ummi, jadi ini darisah ummi" Tutur ustadz Syam memberi kode yg hanya dimengerti antara dirinya dan istrinya, ustadzah Arumi.

"Hussh Abi" seru ustadzah Arumi memberi isyarat ustadz Syam agar diam.

"Udah ummi, zeyna, Billa silahkan duduk" Tutur ustadz Syam.

"Aduhh ustadzah Arumi nih bikin baper, kalau udah nikah tuh enak ya zey, bisa romantis-romantisan sama my husband, seperti ustadzah tadi" Tutur Billa ngelantur sembari bersandar di pundak zeyna.

NO Khalwat UNTIL Akad (Halal Bersamamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang