(23) Lada pernikahan

3.6K 224 10
                                    

Ujian datang bukan untuk menghancurkan, ujian datang hanya menguji keimanan.
Banyak dari mereka yg lulus dan bahagia, tapi tak sedikit dari mereka yg putus asa kemudian gagal.

NKUA

------------------------------------------------------

Katanya.. indah dipandang tak jua sedap dirasa, kau memilih ketaatanmu dipuji tinggi oleh manusia, atau kau lebih mengharapkan indahnya menghuni kesucian syurga.

Katanya.. hati tempatnya rasa, dan ya.. itu memang betul, hati menentukan segalanya.. rasa cinta yg mesti selaras dengan fakta manis, rasa benci dan dengki yg mesti dipupus habis, dan hati adalah Haq sebuah singgasana yg hanya pantas mengisi nama Tuhanmu..

Katanya.. fitrah cinta itu suci, lalu.. mengapa begitu banyak orang terluka karenanya?
Tidak! Bukan cinta yg salah, tetap bagaimanapun fitrah cinta memang suci, kesalahan terletak pada menggagas cinta.. lihat bagaimana ia menjadikan cinta sebagai embel-embel untuk maksiat, menodai fitrah cinta suci.
Karena sejatinya..

Allah SWT berfirman:

وَمِنْ اٰيٰتِهٖۤ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْۤا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً   ۗ  اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir."
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 21)

Sekali lagi.. karena sejatinya Allah meridhoi sebuah cinta yg sakinah mawaddah itu setelah menikah.

Maka.. menikahlah ia yg sudah mampu menikah, dan berpuasalah mereka yg belum mampu untuk menikah.

Sore ini tampak berkabut, nampak sekali gumpalan awan hitam menghiasi langit, tak jarang kilatan petir terdengar gemuruh.. nampaknya alam sedang mencari perhatian dari para manusia yg masih saja sibuk berkutat dengan aktivitasnya.

Sama seperti suasana hati wanita berhijab syari yg tengah menengadahkan wajahnya pada langit, berharap hujan turun membawa serta air mata yg mengalir tanpa bisa dikomando matanya.

Rasa kecewa dan sakit menghiasi hatinya, nampak sekali dengan mata yg memerah dan bibir tipis bergetar itu.

Tangannya terulur mengelus sayang perutnya yg membuncit, yg kini memasuki usia kehamilan tujuh bulan, menetralisir kontraksi yg tiba-tiba terasa ketika ia meneteskan air matanya, mungkin sang janin turut merasakan sedih yg sang bunda rasakan, ia terus mengusap lembut berharap rasa sayangnya dapat tersalurkan dari usapan halus tangannya yg kini lemah dan bergetar, meyakinkan kepada dua janin dalam rahimnya bahwa ia baik-baik saja.

Matanya masih enggan berhenti mengalirkan air yg menganak sungai dipipinya, padahal sudah terhitung dua jam ia duduk di taman kota yg kini mulai sepi karena cuasa buruk menghiasi.

Tangannya berpindah meremas dada yg terasa nyeri ketika kilatan ucapan fakta menyakitkan itu terdengar oleh Indra pendengarannya.

NO Khalwat UNTIL Akad (Halal Bersamamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang