(17) Jealous

4.7K 277 8
                                    

Kalimat akad adalah bukti bahwa aku telah berjanji kepada Allah didepan ayahmu, karena itu kau miliki ku, hanya milik ku.

Refanza Alfrando Aldrian

------------------------------------------------------

Untuk mendapatkan apa yang di inginkan, kau harus bersabar dengan apa yang kau benci,.
(~Imam Ghazali~)

Suasana tegang terus menyelimuti keduanya, Ali dan zeyna, Alfran merasakan tubuh zeyna yg bergerak gelisah diperlukan nya, membuat Alfran mengeratkan pelukannya di pinggang zeyna seolah takut zeyna akan lari ke pelukan Ali atau tiba-tiba Ali berusaha merebut zeyna darinya.

"Hallo.. saya Alfran bagaimana kabarmu?, senang bertemu dengan mu lagi." Alibi Alfran berbasa basi.

"Kalian sudah saling mengenal?" Tanya Hendrawan penasaran.

"Kita mengenal baik, hingga memiliki kesamaan dalam mencintai seseorang." Tutur Alfran sinis, membuat semua orang yg mendengarnya terheran-heran dengan ucapan Alfran.

Zeyna yg sedari tadi hanya diam saja terkejut melihat sikap Alfran kepada Ali, ia berada diantara dilema, merasa bersalah terhadap Ali namun tak dapat dipungkiri bahwa kini ia tengah melibatkan Allah untuk mencintai Alfran, suaminya.

"Ngomong-ngomong nak, Ali ini keponakan Mama Fatma, semoga kalian bisa berteman baik ya, karena dia akan memegang kendali perusahaan ayahnya yg sedang bekerja sama dengan perusahaan kita." Sambung Amar yg sedari tadi risih dengan ketegangan diantara mereka.

"Ohh pantas saja sama busuknya." Tutur Alfran sinis membuat Ali geram tak mengerti apa maksudnya.

Zeyna yg sudah tidak tahan dengan suasana aura dendam diantara 2 keluarga itu, langsung pamit menarik Alfran menuju halaman samping dikediaman rumah Aldrian.
Zeyna membawa Alfran mendekat ke sisi kolam yg tenang, hiasan lampu terpancar pada bayangan air kolam membuat kesan indah mata yg melihatnya.

"Kenapa?" Tutur Alfran dingin, ini merupakan kali pertama Alfran berbicara dingin terhadap zeyna, membuat zeyna sedikit merasa sesak dihatinya.

"Abang seharusnya tidak berbicara begitu, yg Abang katakan tadi menyakiti banyak orang, itu. " Tutur zeyna terpotong,

"Kau masih mencintai Ali? Ingin kembali padanya? Hingga kau berbicara seperti itu untuk membelanya!" Tanya Alfran dingin dengan nada sedikit tinggi.

"Abang.. kenapa berbicara seperti itu, aku bahkan tidak ada niatan sedikit pun untuk kembali kepada kak Ali, untuk ku pernikahan adalah keseriusan untuk mencapai ridho Allah bukan permainan yg orang bisa melakukan apapun sesuka hatinya, kenapa Abang seperti ini.." Tutur zeyna lirih kemudian pergi meninggalkan Alfran sendiri merenungkan apa yg dikatakan istrinya barusan.

"Nak, kau baik-baik saja?." Tanya Fatma ketika tidak sengaja berpapasan dengan zeyna.

"Ahh Mama, y..ya aku baik-baik saja, tidak perlu khawatir." Alibi zeyna sembari menyembunyikan matanya yg berkaca-kaca, namun seorang wanita pasti saling mengerti apa tengah terjadi pada wanita lain.

"Kau ada masalah dengan Alfran? Matamu berkaca-kaca kau tidak bisa membohongi Mama." Tanya Fatma mengintimidasi.

"A..aku hanya,"lirih zeyna terpotong dengan kedatangan Alfran yg tiba-tiba menariknya menjauhi Fatma.

NO Khalwat UNTIL Akad (Halal Bersamamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang