(19) Sebait Ayat cinta

4.5K 245 36
                                    

Kecantikan hati telah meluluhkan ku akan sebuah cinta sejati, Tutur kata indah yg mengalun dari bibirmu mengajarkan ku arti sebuah harapan, senyuman manis di wajah mu seakan candu bagi jiwa ku, zaujati...

Refanza Alfran Aldrian

------------------------------------------------------

Senandung ayat-ayat-Nya menentramkan hati, menyejukkan duka lara yg dulu membara, mengingatkan manusia akan sebuah asa dari sang pencipta, bahwa tiada manusia yg diciptakan tanpa merasa bahagia dalam hidupnya.

Angin malam berhembus begitu syahdu, membawa dingin merasuk dalam raga setiap insan yg tengah khidmat menghayati gelapnya malam, tanpa bintang hanya ditemani rembulan yg tengah bersinar indah sendirian di langit yg begitu luas.

Sama seperti zeyna yg kini tengah memandang rembulan ditemani dinginnya angin malam, dibalkon kamar apartemennya.
Selepas shalat isya' pikirannya seolah tidak tenang, itulah zeyna, masalah sekecil apapun akan membuat beban diotaknya jika tak kunjung menemukan solusinya.

Disaat tengah asik memandang rembulan yg perlahan tertutup awan, tiba-tiba seseorang memeluk erat zeyna dari belakang, ya.. zeyna paham itu siapa, tentu saja suaminya, Alfran yg baru saja kembali dari musholla bagunan apartemen yg mereka tinggali ini.

"Ada apa hemm.. malam-malam begini di balkon, apa ada masalah yg mengganggu otak kecilmu ini." Tutur Alfran mengusap sayang kepala zeyna membuat zeyna memutar badannya menghadap Alfran tanpa melepas pelukannya.

"Seharusnya abang mengucapkan Assalamualaikum, bukan mengagetkanku." Tutur zeyna dengan wajah dibuat seolah kesal dengan tindakan Alfran.

"Assalamualaikum zaujati.." sambung Alfran begitu zeyna menyelesaikan protesnya.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh." Tutur Zeyna tertawa kecil melihat ekspresi Alfran yg penurut.

"Kau belum menjawab pertanyaan Abang, kenapa kau malam-malam berada dibalkon?" Tutur Alfran mengulangi pertanyaannya yg tadi sempat ia lontarkan.

"Begini bang, besok aku ingin bersilaturahmi ke rumah Bu vita, apa boleh?" Tanya zeyna ragu-ragu.

"Kau yakin hanya ingin bertanya tentang itu saja, Abang rasa ada masalah yg tengah kau pikirkan, masalah apa yg tengah mengganggu mu hmm..?" Tanya Alfran seolah dapat membaca isi kepala zeyna.

"Tidak bang, bukan sebuah masalah hanya saja aku ingin semua pertanyaan dalam kepala ku ini terjawab." Tutur zeyna pasrah dengan keadaan, ia tak ingin menjadi istri yg menyimpan permasalahan yg tengah ia hadapi pada suaminya, sebisa mungkin ia mendapatkan jawaban atau solusi dari suaminya sebelum dari orang lain.

Zeyna tidak ingin orang lain berada dalam pihak ketiga antara kehidupannya dengan Alfran, ia ingin hanya ia dan sang suami lah yg akan sama-sama menambal kekurangan dalam ruang tangga mereka.

"Pertanyaan apa yg membebani kepalamu sayang, utamakan bertanya pada suamimu terlebih dahulu sebelum orang lain." Nasehat Alfran sontak saja menyadarkan zeyna.

"Afwan bang." Tutur zeyna menunduk lesu.

"Heii kenapa minta maaf, ayo katakan masalah apa yg menggangu mu, apa yg kau ingin kau ketahui dari seluruh pertanyaanmu, barangkali Abang bisa membantu mu." Tutur Alfran mengangkat dagu istrinya agar menatapnya.

NO Khalwat UNTIL Akad (Halal Bersamamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang