Kini tiada lagi usaha untuk memilikimu, kini hanya ada usaha untuk menjaga dan membahagiakanmu, zaujatin...
Refanza Alfrando Aldrian
------------------------------------------------------
Terucap syahdu bagaikan alunan yg memabukkan, indah, khidmat dan khusyu' itulah seutas kata akad.
Zeyna terus-menerus menarik nafas guna menetralkan perasaan sedihnya, demi air mata agar tak jatuh kembali.
"Zeyna...." Tutur zeyna kedua kalinya menggantungkan kalimatnya.
"Lillah, tentukan dari hatimu nak, libatkan Allah didalamnya." Tutur Arkam menggenggam lembut tangan zeyna.
"Ya Abi, adek serahkan semua keputusan pada Abi dan Aa' sebagai mahram adek." Lirih zeyna menutupi perasaan sesak di dadanya.
"Adek ikhlas dengan jawaban Abi dan Aa'?" Tanya Arkam memastikan.
"Insyaallah bi" Tutur zeyna pasrah menahan gejolak sesak di dadanya.
"Baiklah, nak Alfran, pak Amar.. saya menerima pinangan bapak untuk menjadikan Putri saya istri dari nak Alfran." Tutur Arkam menahan gejolak pilu menyerahkan tanggung jawab putrinya kepada laki-laki lain.
Zeyna syok dengan jawaban Arkam yg dinilainya terlalu pasrah menyerahkan anak gadisnya kepada orang lain, zeyna menduga Arkam akan menolak untaian kalimat khitbah dari pak Amar, pasalnya zeyna yakin Arkam pun menilai Alfran sama dengannya, sesosok laki-laki yg jauh dari agama, namun entahlah, mungkin Arkam menilai Alfran dari sisi yg berbeda.
"Aa' bagaimana?." Tanya Arkam.
"Bismillahirrahmanirrahim insyaallah Hisyam setuju bi, Alfran saya harap kamu bisa membimbing zeyna agar tetap dijalan yg lurus, jangan libatkan ego dan obsesi mu untuk mendapatkan hal apapun, libat zeyna dan Allah, Aa' Hisyam mohon." Tutur Hisyam memberi petuah.
"Insyaallah, doakan kami agar selalu dijalan yg benar." Tutur Alfran membuka suara dengan perasaan berdesir menghangat berada ditengah-tengah keluarga zeyna, terbersit rasa bersalah karena ia mendapatkan zeyna dengan cara ini, namun ia tak menyesalinya.
"Adek ikhlas dengan jawaban Abi dan Aa'?" Tanya Arkam menatap zeyna untuk memastikan.
Hening, zeyna hanya diam membisu, ia benar-benar berada diujung gundah, berada di antara jawaban menerima atau menolak, yes or no.Jika ia menolak, maka keluarga nya dan keluarga Ali berada diujung kehancuran karena ancaman Alfran begitu nyata.
Namun disisi lain, jika ia menerima Alfran bagaimanakah kabarnya segumpal daging bernama hati."Hasbunallah wa ni'mal wakil, ni'mal Maula wa ni'man nasir." Dzikir zeyna dalam hati, berusaha kuat namun tetap saja rapuh yg ia rasa.
Sekali lagi ia pasrah, menahan tangis yg hampir tumpah, dengan terbata-bata ia berusaha menjawab pertanyaan Arkam.
"Insyaallah bi." Tutur zeyna menahan kuat Isak tangis yg sebenarnya sudah tak mampu ia tahan.
Bagaimana mungkin zeyna menolak Alfran, ia tak mungkin membiarkan Alfran menyakiti Ali dan keluarganya lagi, jika sampai ia menolak pinangan Alfran, ia akan sangat bersalah jika terjadi sesuatu dengan Ali dan keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NO Khalwat UNTIL Akad (Halal Bersamamu)
RandomCinta.. merupakan fitrah alami yg ada dalam diri manusia, tanpa cinta hidup akan terasa tak berwarna, yahh.. semacam hampa? Cinta terkadang memberi kebahagiaan tapi banyak yg salah menafsirkan, maksudnya seperti kau mengartikan cinta adalah sebuah h...