Satu

497 37 23
                                    

Author pov.

"Hoammm, jam berapa sih ini." Sambil melihat jam tangan yang dipakai, tampak jam empat.

"Rachel.... Bangun nak, bantu bunda dong." Seru bunda nya Rachel.

"Ya bun sebentar." Rachel mengambil kaca mata minus 2 itu dan ia beranjak untuk membantu bundanya.

Wanda verrisa ya dia bunda dari Rachel, ia memiliki toko roti. Rachel selalu membantunya setiap pagi sebelum ke sekolah. Ia sangat baik, ia cantik tak seperti Rachel, ia juga selalu memberi Rachel semangat dalam menjalani hidup. Ia adalah motivasi bagi Rachel.

Austin baker nama ayah Rachel, ayahnya seorang dokter di Rumah sakit terkenal. Ia sangat peduli dengan pasiennya, bahkan pedulinya melebihi dokter dokter lainya. Beda dengan Rachel yang terlalu tertutup untuk melihat dunia.

Setelah membantu bundanya Rachel bersiap untuk menjalani aktivitas, setelah mandi ia bergegas untuk sarapan pagi, karena ke sekolah yang membosankan itu juga butuh tenaga.

Lalu Rachel berangkat bersama ayahnya, ayahnya selalu mengantar Rachel ke sekolah setiap pagi.

££
Sampai sekolah

Sampainya di sekolah Rachel memasuki ruangan, dan melakukan kegiatan masa orientasi atau bahasa lainya MOS. Ya... karena hari ini sekolah pertamanya di SMA, Rachel selalu berfikir akankah ada pula mulut tak berguna di masa SMA. Entahlah biarkan berjalan sesuai alurnya.

Hari ini Rachel tetap dalam penampilan sebelumnya, rambut kepang dua, berkaca mata.

Ternyata benar ada mulut mulut mengoceh tentang Rachel.

"Eh siapa sih tuh, cupu banget nggak sih."

"Eh iya tuh cupu, culun lagi."

Lalu tanpa Rachel sadari Yovanca mendatangi mereka.

"Eh kamu tau nggak sih. Bicara tuh dijaga!!"

"Siapa lagi lu, bentak bentak lagi. Oooohh lu tameng nya si cewek cupu itu?? Mau aja lu." Ucap cewek yang mem bully Rachel.

"Dasar cewek bang***." Yovanca.

"Apa lu bilang!!!!!!" Jawab cewek yang mem bully Rachel.

Mereka bertengkar, sambil menjambak satu sama lain. Rachel yang diam hanya memandangi mereka.

"Yovanca udah, ayo kita ke kelas aja!!!"

Lalu Yovanca mendorong perempuan tak jelas namanya itu.

"Ingat!!!kalau temen gue gak berhentiin gue, gue akan habisin lu."

Cewek itu menangis, dan berteriak

"Dasar cewek aneh." Cewek itu menjawab apa kata Yovanca.

"Apa lu bilang!!!" Yovanca marah

"Udah udah yov, mereka itu tidak perlu ditanggapi." Sambil melangkah pergi

"Tapi Chel, kalau mereka tidak diberi pelajaran nggak ada kapoknya." Ucap Yovanca.

Lalu Rachel mencoba meredam amarah Yovanca sahabatnya yang super judes itu, tapi ia baik. Ia cantik, hanya saja galaknya minta ampun, dan tomboy.

Lalu Rachel dan Yovanca menuju kelas.
~~

Nantikan cerita selanjutnya

V&C😉

Rachelica [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang