Delapan belas

131 2 0
                                    

Author pov.

*(masih flashback)

Rovalno sudah sembuh, setelah 4 hari menginap di rumah sakit waktunya ia pulang kerumah.

"Rovalno sudah bisa pulang ya." Kata dokter yang menangani nya.

Sementara Rachel masih terbaring koma.

Rovalno pun pulang, tapi ia tak melupakan Rachel ia selalu menjenguk Rachel setiap hari membawakan bunga kesukaan Rachel.

"Rachel ini bunga buat kamu, kamu bangun dong," Rovalno.

Ibunya Rachel menitihkan air matanya melihat Rovalno begitu menyayangi Rachel.

2 bulan sudah Rachel koma, terbaring lemah. Dan Rovalno terus menerus mengunjungi Rachel

"Ini aku bawakan Bunga kesukaan kamu, kamu bangun ya oh iya ini kan hari jadian kita, masak aku sendiri yang ngrayain?" Rovalno sambil bergelimangan air mata.

Tak disangka jari tangan Rachel bergerak, ibunya Rachel yang menyadari itu langsung memanggil dokter.

"Dokter dokter....." ibunya Rachel.

Dokter memeriksa Rachel dan mengatakan bahwa Rachel sudah tidak koma lagi.

"Syukur alhamdulillah bu anak ibu telah bangun dari tidur panjangnya, ia sudah tidak koma lagi." Dokter.

"Itu semua bener kan dok?" Rovalno.

"Iya, mungkin sebentar lagi Rachel akan bangun." Dokter

Dan benar Rachel terbangun.

"Rachel ini ibu nak, gimana kamu sudah sehat?" Ibunya Rachel.

"Kamu siapa? Dan dimana aku?" Rachel.

Deg.....semua kaget bahkan mata Ibunya Rachel langsung berkaca kaca tak tahan menahan tangis.

Dokter lalu memeriksa kembali dan mengatakan bahwa Rachel hilang ingatan.

"Maaf bu setelah benturan keras anak ibu meengalami hilang ingatan sementara, " dokter

"Rachel ini ibu nak." Ibunya Rachel.

Rachel yang hilang ingatan bingung dengan keadaanya.

"Tapi hanya sementara dengan berjalanya waktu, Rachel akan sembuh?" Dokter.

"Kira kira berapa lam dok Rachek bisa sembuh?" Tanya Rovalno.

"Gak pasti, bisa satu tahun dua tahun dan bisa juga  tiga tahun. Pihak keluarga, saya sarankan memeperlihatkan kenangan kenangan atau foto foto lama Rachel agar ingatanya kembali dengan cepat." Dokter.

"Baik dok." Ibunya Rachel.

Kemudian Dokter meninggalkan kamar Rachel.

"Rachel ini aku Rovalno." Rovalno

"Kamu siapa? Maaf aku gak inget apa apa." Rachel.

Minggu berlalu dengan cepat dan ingatan Rachel tidak juga pulih padahal berbagai cara telah dilakukan.

"Rovalno." Ibunya Rachel.

"Iya bu." Rovalno.

"Ibu bukanya melarang kamu untuk membantu Rachel, tapi ibu juga khawatir dengan kamu, impian kamu, dan keluarga kamu. Gimana dengan keluarga kamu? Kalau kamu disini terus kalau Rachel inget semuanya dia akan marah melihat kamu seperti ini." Ibunya Rachel.

Rovalno berpikir panjang.

"Tapi bu." Rovalno.

"Udah kamu kejar ya cita cita kamu, nanti kalau Rachel tahu kamu sukses pasti dia bangga." Ibunya Rachel.

Sejak saat itu Rovalno bertekad melanjutkan cita citanya.






Oke gitu dulu aja ya:)

Jangan lupa vote dan commenya:) dan suport terus aku ya dan baca karya aku yang lain.😊😊

Salam Author❤

Rachelica [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang