Author pov.
1 bulan kemudian, Rachel masih tak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya pernah hilang ingatan. Dan disisi lain Rovalno tak juga berbicara dengan Rachel entah apa alasannya. Sedangkan Rafa terus memperjuangkan cintanya kepada Rachel.
Yovanca, entah anak itu kini berubah menjadi sedikit feminim. Amel mulai tak mengganggu Rachel.
****
Sore menjelang malam, senja pun mulai nampak. Rachel kepikiran dengan Rovalno, kenapa sampai saat ini ia tak kunjung menemuinya.
"Rovalno lu kenapa sih kenapa gak temuin gue akhir akhir ini, gak pernah temenin gue ke perpustakaan, dan jarang ngobrol sama gue!" Gumam Rachel yang sedang berjalan sore itu.
"Kenapa? Kangen ya?" Bisik seseorang di belakang Rachel dan itu membuat Rachel kaget, walau Rachel tahu pemilik suara itu Rovalno.
"Hah?" Rachel berbalik dan menemukan sosok wajah yang bikin ia RINDU.
"lu bilang, lu kangen sama gue?" Goda Rovalno.
"Ih apaan sih gue cuma gak punya temen baca." Elak Rachel, pertanyaan Rovalno membuat pipi Rachel memerah.
*kok gue baper ya:>
"Hayo ngaku aja, gak papa lo." Rovalno.
Rachel pun melanjutkan langkahnya, dan tak menjawab Rovalno. Rovalno pun mengikuti Rachel dibelakang Rachel.
"Ngapain lu ngikutin gue?" Rachel.
"Lu kan belum jawab pertanyaan gue." Rovalno tersenyum.
"Pertanyaan apa?" Rachel melanjutkan langkahnya kembali.
Rovalno menahan tangan Rachel.
"Lu kangen sama gue?" Rovalno.
"Nggak!" Rachel.
"Yasudah lah." Rovalno melepaskan pergelangan tangan Rachel dan meninggalkan Rachel.
Rachel yang tadinya ingin bercanda seperti menyakiti hati Rovalno, kemudian Rachel mengejar Rovalno.
"Iya gue kangen." Ucap Rachel yang saat itu berjarak 3 meter dari Rovalno, tapi saat Rovalno berbalik Rachel langsung berbalik karena mukanya memerah.
"Hah lu bilang apaan?" Rovalno membalikkan badan Rachel.
Rachel menunduk malu.
"Iya gue kangen lu, jangan GR dulu ya gue kangen sama lu itu soalnya gue gak ada temen buat belajar bareng, gak ada temen buat ke perpustakaan." Rachel.
Rovalno tersenyum.
"Iya gue tau, dan gue gak akan GR. Sekarang gue mau ngomong jujur sama lu." Rovalno.
"Ngomong apaan?" Rachel.
"Gue sebenarnya masih sayang sama lu, dan 1 lagi yang mau gue omongin sama lu." Rovalno.
"Satu lagi yang mau gue omongin yaitu, lu mau gak bangun kisah sama gue lagi mulai dari awal lagi?" Tanya Rovalno lagi.
"Makasih Val lu masih sayang sama gue." Rachel menunduk dan menangis mengingat akan setianya Rovalno kepada dirinya.
"kenapa lu nangis, jangan nangis." Rovalno menyeka air mata Rachel, walau lu gak ingat sama gue, gue akan selalu ada buat lu walaupun di hati lu udah gak ada nama gue.
"maaf karena gue gak ingat sama lu, dan maaf gue gak sadar ada hati yang selalu menanti, ada orang yang selalu menjaga gue." Rachel terisak
"udah jangan nangis lagi, mulai sekarang gue akan selalu jaga lu, kita mulai dari awal lagi ya." Ucap Rovalno
"iya." Rachel
Rovalno memeluk Rachel yang masih terisak, saat itu juga kebetulan Rafa melihat kejadian itu sadar bahwa perjuangannya sia sia. Dan Rafa juga sadar dirinya lah yang sudah membuat Rachel menangis dan sudah mengecewakan hati Rachel.
"sekarang waktunya gue menyingkir, maafin gue Rachel."
mulai saat itu juga Rachel dan Rovalno berdampingan melalui semuanya bersama sama bukan hanya senang tetapi juga saat saat sedih. semua bahagia
Rafa jua sudah mendapatkan tambatan hatinya, walau di hati kecilnya masih ada nama Rachelica.
HAI TEMAN TEMAN CERITA RACHELICA SUDAH TAMAT YA :) THANK YOU YANG SUDAH IKUTIN CERITA INI SAMPAI HABIS, DAN MAAF AKU LAMA BANGET GAK UPDATE KARENA KEGIATAN SEKOLAH, DIMAKLUMI YA TEMAN TEMAN. BTW JANGAN LUPA UNTUK VOTE CERITA INI:) DAN DUKUNG TERUS AKU. TUNGGU CERITA LAINNYA DARI AKU :)
BY BY :)
SALAM AUTHOR

KAMU SEDANG MEMBACA
Rachelica [TAMAT]
Romance[Dalam masa Revisi] "Perjuanganku menjadi seorang primadona tak semudah membalik telapak tangan. Melalui berbagai cobaan itu biasa bagiku. Yang terpenting aku bisa menjadi yang aku inginkan, ya menjadi seorang PRIMADONA!!"