Author pov.
Dingin menusuk kulit Rachel, ia enggan untuk bangun. Tapi demi sekolahnya Rachel tetap harus bangun, dan kembali kesekolahnya yang ia anggap tidak perlu tapi ia tetap sekolah. Aneh...
Rachel mulai melangkahkan kakinya masuk ke mobil ayah nya untuk menyusuri jalanan kota Jakarta pagi itu. Saat itu jam masih menunjukkan pukul 6.10 tapi entah ada angin apa Rachel pagi ini berangkat lebih awal.
Saat di sekolah Rachel menjumpai sesosok wajah tampan yang ia kenal yaitu Rovalno Harris. Dan tanpa sengaja kata kata keluar dari mulut Rachel.
"Pagi Val." Rachel.
*ih mulut kenapa sih."Pagi Chel." Jawab Rovalno.
Rachelia merasa tak enak telah menyapa Rovalno.
"Haduh kenapa sih gue menyapa si Rovalno, jadi gak enak." Batin Rachel
Pelajaran dimulai dan berakhir dengan adanya bel istirahat.
Kring.....kring....(anggep aja bel istirahat)
Rachel dan Yovanca pergi ke kantin untuk mencari makan.
"Rachel mau makan apa?" Tanya Yovanca.
"Bakso ajalah." Jawab Rachel.
"Yaudah. Pak pesen baksonya dua ya!" Pesan Yovanca.
Lalu Rachel dan Yovanca duduk untuk menunggu bakso yang dipesan tadi, sambil menahan perut yang sudah keroncongan.
Setelah beberapa menit Rachel dan Yovanca makan. Mereka kembali ke kelas, dan melanjutkan pelajaran sampai selesai.
"Rachel gue pulang duluan ya." Yovanca.
"Iya hati-hati." Jawab Rachel.
Rachel sambil mengemasi buku bukunya yang masih berserakan di atas meja. Tanpa Rachel sadari sudah ada Amel dan Adera di dekatnya.
"Eh cewek cupu, kerjain PR MTK gue dong!!" Ucap Amel.
"Maaf kalian kan bisa kerjain sendiri." Jawab Rachel.
"Oh lu udah berani sama kita?"
"Kapan gue gak pernah berani sama kalian?" Rachel menantang.
"Dasar cewek gak tahu diri!!" Amel.
Saat itu Rovalno sedang menuju kelas untuk mengambil flashdisk yang ketinggalan. Dan mendengar perbincangan mereka.
"Eh kalian tuh kenapa sih. Gangguin Rachel mulu!" Rovalno.
"Eh ada bang Roval nih, enggak kok kita lagi mau minjem buku catatan doang kok." Elak Amel
"Pulang sana." bentak Rovalno
Lalu Rachel tanpa berterimakasih kepada Rovalno pergi begitu saja.
Rovalno yang melihat nya tidak begitu menghiraukan.
Rachel merebahkan tubuhnya ke kasur pink miliknya. Rachel marah kepada Rovalno karena Rachel mengira Rovalno kasian kepadanya. Rachel tak suka kepada orang yang mengasihaninya. Ia gak ingin ada orang yang kasian kepadanya.
"Huft ngapain sih Rovalno pakek bentak si Amel. Kan gue sendiri juga bisa." Oceh Rachel
*Tinggalkan Vote and commant please!!*
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachelica [TAMAT]
Romance[Dalam masa Revisi] "Perjuanganku menjadi seorang primadona tak semudah membalik telapak tangan. Melalui berbagai cobaan itu biasa bagiku. Yang terpenting aku bisa menjadi yang aku inginkan, ya menjadi seorang PRIMADONA!!"