Tiga

343 28 9
                                    

Rachel POV.

Gue berkaca setiap pagi sebelum berangkat sekolah, tetapi gue bingung apa gue harus berubah?

"Bun aku berangkat dulu." Gue pamit ke bunda.

"Iya, hati hati ya." Ucap bunda.

"Iya bun, Assalamu'alaikum." Gue pun mengucap salam ke bunda.

"Wa'alaikumsalam." Bunda.

Lalu gue langkahkan kaki untuk menuju sekolah, seperti biasa gue berangkat bareng ayah.

££
Sampai di sekolah

Yovanca melambaikan tangannya.

"Hai Rachel, selamat pagi." Sapa Yovanca.

"Pagi yovanca." Gue pun membalas sapaan dari Yovanca.

"Hari ini pertama kita KBM lo, lu udah belajar belum." Tanya Yovanca.

"Iya gue tahu, BTW belum." Ucap gue ke Yovanca, memang benar gue belum belajar padahal hari ini ada ulangan harian.

"Elu ya nggak belajar juga udah pinter dari sononya." Ucap Yovanca.

"Ye biasa aja." Timpal gue.

Lalu kami menuju ke kelas,saat sampai dikelas gue duduk bersama Yovanca.

"Chel gue ke kamar mandi dulu ya." Pamit Yovanca.

"Iya." Gue maklum lah kalau Yovanca itu sering banget ke toilet. BTW gue juga gak tahu kenapa dia sering banget ke toilet.

Setelah Yovanca pergi, datang 2 orang gadis ber-make up, padahal bayangan gue mereka gak cantik.

"Eh kenalin gue Amel, dan temen gue Adera. Lu bisa nggak tolongin gue?" Pintanya.

"Tolongin apa?" Gue juga gak tahu dia mau minta tolong apaan.

"Bisa nggak lu iket tali sepatu gue?" Mereka tertawa, sambil menunjuk tali sepatunya yang lepas.

Didalam hati yang terdalam gue sangat ingin memakinya dan melawannya tapi karena bagi gue mereka itu bisanya cuma bacot aja jadi gue pun diamkan saja.

"Tali aja sendiri!!" Gue menjawab

"Hei. Lu denger gak sih hah!!!" Mereka mendobrak meja.

Lalu seorang cowok tinggi, tampan, datang menuju arah meja gue.

"Lu gak punya tangan?" Tanyanya.

"Hah?" Kata Amel (cewek banyak omong)

"Lu pasti gak punya tangan kan, tali sepatu aja gak bisa." Bentak cowok itu.

Amel dan Adera terdiam dan kembali ke tempat duduknya. Baru saja gue mau berterimakasih pada cowok itu, ia sudah beranjak pergi ke tempat duduknya.

Lalu Yovanca kembali ke kelas.

"Ada apa Chel?" Tanyanya

"Gak ada apa apa kok." Jawaban gue bohong padahal ada apa apa.

Pelajaran dimulai, guru memasuki kelas.

"Selamat pagi anak anak." Sapa pak guru.

"Pagi pak." Serentak

"Udah kenal sama saya?" Tanya nya.

"Belum......" (serentak)

"Oke perkenalkan nama saya, Wahyu." Pak wahyu.

"Baik pak wahyu." (Serentak)

Lalu pak wahyu mulai mengajar, ia mengajar pelajaran sejarah. Setelah 1 jam mengajar, beliau memberikan kami tugas.

"Bapak akan beri kalian tugas, kalian berpasangan sesuai nomor yang bapak tentukan." Pinta pak Wahyu.

Pak wahyu membacakan pasangan pasangan kerja kelompok....

"Rachelia dengan Rovalno."

Gue hanya terdiam dan menoleh laki laki yang bernama Rovalno itu, ternyata dia adalah cowok yang membantu gue tadi.

"OMG HELLO" Batin gue
*kok kayak sisil di GGS Ya?

Setelah selesai semua pak wahyu memberi tugas untuk mencari informasi tentang sejarah indonesia dan mencari tokoh untuk diwawancarai. Setelahnya pak wahyu meninggalkan kelas.

"Eh Rovalno lu mau emang sama si cewek cupu itu??" Kata Amel sambil menyindir.

"Lu gak papa kan Chel?" Tanya Yovanca kepadaku.

"Enggak papa." Jawab gue ke Yovanca.

"Gue mau kok sama Rachel, kenapa harus gak mau? Toh dia juga sama sama murid disini! Oh iya perlu lu tahu dia namanya Rachel bukan si cupu." Jelas Rovalno.

Gue gak sangka Rovalno akan menjawab hal tersebut.

"Oke terserah lu." Jawab amel dengan pasrah.

Lalu setelah pulang sekolah, Rovalno tidak bilang apa apa, gue bingung kan kenapa ia hanya diam seribu makna, padahal tugas aja belum kelar.

"Rovalno kita mau kemana nih?" Gue.

"Terserah lu!" Rovalno.
*cuek amat

"Kok terserah sih? Kan gue juga gak tahu." Gue.

"Kita ke perpustakaan kota aja kali, di sana kan banyak informasi." Jawabnya.

"Ya ide yang baik, gue pesan grab dulu, lu bisa duluan aja." Pinta gue ke Rovalno.

"Kenapa sih pakai grab segala, lu kan bisa bareng gue, buang buang duit tahu gak." Rovalno.

"Eh, emang boleh? Kamu gak malu bonceng gue?" Gue tanya Rovalno.

"Kenapa harus malu?" Rovalno.

"Dengan penampilan gue yang kayak gini?" Gue.

"Enggak, bagi gue lu tuh juga sama kayak yang lain. Btw jam berapa nih, banyak nanya sih lu." Rovalno.

"Eh maaf, ayo berangkat." Gue.

Gue dan Rovalno pergi ke perpustakaan kota, dengan motor Rovalno. Gue gak nyangka Rovalno orangnya sangat baik.

Cuma Rovalno chel laki laki yang ngertiin lu☺ semoga kalian berteman baik.

Jangan lupa vote&comment ya☺

Rachelica [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang