Rachel pov.
~Perpustakaan kota~
Kami mencari buku-buku untuk mencari informasi yang akan menjadi referensi tugas kami. Gue lihat Rovalno juga berusaha mencari-cari buku.
Lalu gue melihat satu buku yang menarik. Gue berusaha mengambilnya, karena buku itu berada di rak paling atas, gue pikir pikir gue juag tetap gak bisa, lalu seseorang dibelakang mengambilkannya, gue berbalik.
"Eh Rovalno makasih." Gue berterimakasih ke Rovalno. Dalam hati sih kayak malu gimana gitu soalnya wajah Rovalno agak deket sama gue.
"Iya nih bukunya." Rovalno memberikanya ke gue.
*Kuuraikan senyum manis*
"Eh Chel nih gue temuin buku yang pas untuk tugas kita." Rovalno.
"Bagus, yuk kita kerjain!" Gue.
Lalu Rovalno menganggukkan kepalanya.
Kami mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Beberapa menit kemudian, Karena merasa mengantuk gue pun tertidur.
Rovalno pov.
"Rachel andai lu tahu gue ini siapa? Lu pasti bakal marah sama gue." Rovalno.
Lalu Rachel terbangun dari tidurnya.
"Em. BTW jam berapa nih Val?" Tanya nya.
"Jam empat. Pulang yuk!" *Semoga saja dia tak mendengarnya
"Oke." Jawabnya.
Gue lihat cewek berkaca mata itu melangkahkan kakinya untuk keluar dari perpustakaan kota. Gue ikuti ayunan langkah kakinya.
Saat berada di luar, cuaca sedang tak bersahabat. Hujan mengguyur kota Jakarta waktu itu.
"Waduh gimana Chel?" Gue juga khawatir karena kota Jakarta sedang hujan lebat dan gue takut bunda Rachel marah ke Rachel.
"Gimana ya Val, gue juga gak tahu nih." Jawabnya tampak resah.
Terlintas dipikiran untuk mengajaknya untuk menerpa hujan
"Mau hujan hujanan?" Ajak gue
"Hah?" Ia tercengang. Ingin rasanya tertawa melihat ia dengan muka tercengan.
"Eh yaudah deh kalau mau nunggu reda aja hujanya." Gue.
manik manik kedua matan Rachel menginginkanya, tetapi karena mungkin ia tak seperti dulu lagi ia enggan untuk menganggukkan kepalanya.
"Enggak deh, nanti bisa sakit." Rachel.
"Iya." Yaudahlah mau gimana lagi.
25 menit berlalu,cewek mungil itu merasa takut, dan cemas.
"Chel, kenapa?" Gue.
"Em aku takut kena marah sama bunda." Rachel.
"Lu belum hubungin bunda lu?" Gue tanya ke Rachel.
"Belum. Hp gue mati." Jawabnya.
"Nih pake hp gue aja." Gue memberikan hp gue ke Rachel.
"Eh gak papa emangnya?" Tanyanya penuh ragu.
"Gak papa daripada elu nanti kena marah." Gue.
"Yaudah makasih ya." Rachel.
"Iya nih hp nya." Sambil gue ulurkan hp bermerek samsung j7 itu kepadanya.
Ia sedang berbicara di telfon. Gue mengingat ia yang dulu, ia yang selalu tertawa, ia yang selalu ramah. Tapi sekarang ia berbeda sekali, gue merasa bersalah kepadanya.
"Nih Val, makasih ya." Rachwl mengembalikan gue
"Iya. BTW mumpung hujan reda yuk pulang, gue anter." Gue berniat mengantar Rachel.
"Elu mau nganter gue?" Tanyanya.
"Iyalah, masa bohong sih." Jawab gue sambil terkekeh.
"Hm yaudah deh." Ia tampak pasrah.
Lalu cewek bertubuh mungil itu naik di motor, gue nyalakan motor dan mulai berjalan menikmati indahnya kota seusai hujan. Gue mengantarkan Rachel kerumahnya.
"Rovalno, makasih." Rachel.
"Iya." Gue.
Langsung gue berbalik dan pulang kerumah.
Sampai dirumah gue ganti baju dan melihat kotak kecil berwarna silver. Gue mengambilnya dan melihat didalamnya terdapat foto album kenangan. Lalu gue buka satu persatu.
"Maaf Rachel."
Hah siapa sih Rovalno ini? Kok kayak kenal banget ya sama Rachel. Hmm penasaran???? Ikutin ceritanya......
Jangan lupa tinggalkan votment ya☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachelica [TAMAT]
Romance[Dalam masa Revisi] "Perjuanganku menjadi seorang primadona tak semudah membalik telapak tangan. Melalui berbagai cobaan itu biasa bagiku. Yang terpenting aku bisa menjadi yang aku inginkan, ya menjadi seorang PRIMADONA!!"