Author pov.
*****
(Flashback)Setelah menempuh Ujian mereka pun akhirnya lega dan bisa bertemu dengan rasa tak ada beban lagi.
Mereka pergi jalan jalan.
Sore itu....
"Rachel hujan yuk cari tempat berteduh dulu." Rovalno
"Rovalno mau gak hujan hujanan sama aku?" Rachel.
"Ih Rachel yuk ah nanti masuk angin." Ajak Rovalno.
"Rovalno ayo," Rachel.
Mereka menari nari saling bergurau satu sama lain. Mereka saling tertawa.
"Rovalno," Rachel.
"Iya apa?" Rovalno.
"Aku mau kita sama sama terus kayak gini," Rachel.
"Rachel, aku akan berusaha semampuku untuk menjaga kamu, melindungi kamu, menyayangi kamu." Rovalno.
Setelah itu mereka pulang, walau tak memakai jas hujan mereka berboncengan mereka menerpa hujan, seperti melewati rintangan. Sampai nasib berkata lain......
Wiuuu wiuuu wiuuu wiuuu
*anggap aja suara ambulan
Teriakan orang orang kala itu masih terdengar di telinga Rovalno, mata setengah terpejam dan masih sedikit melihat orang orang disekitarnya. Kejadianya begitu singkat dan tak terduga....
Saat terbangun Rovalno sudah ada di rumah sakit, tanganya sakit tengah diperban.
"Sus pacar saya mana?" Rovalno.
"Pacar, em mungkin perempuan yang kamu bonceng tadi?" Tanya seorang suster yang tengah merawat Rovalno.
"Iya dia dimana sus?" Rovalno panik.
"Dia ada di bawa ke ruang operasi, kepalanya terbentur begitu keras sehingga harus dilakukan operasi." Jelas Suster.
"Saya mau lihat dia sus." Rovalno.
"Maaf tapi kamu harus istirahat, dan juga kamu tidak boleh masuk ke ruang operasi." Suster.
"Enggak sus saya mau lihat pacar saya," Rovalno tetap saja mau melihat Rachel.
Dan akhirnya Suster memberi Rovalno obat penenang.
Setelah operasi
Rovalno terbangun dan sudah ada orang tuanya di depannya.
"Bunda, ayah." Rovalno.
"Gimana kamu bisa kayak gini?" Tanya ibunya khawatir.
"Sore tadi Rovalno sama Rachel mau pulang mah, dan hujan ban Rovalno tiba tiba tergelincir dan terjatuh." Jelas Rovalno.
"Untung kamu hanya tangan kamu yang luka." Ayah Rovalno.
"Oh iya Rachel dimana bun? Rovalno mau lihat!" Rovalno.
"Dia sudah dioperasi tapi belum sadarkan diri, dokter bilang dia mengalami koma." Bunda.
"Apa, ma?" Rovalno bergegas menuju kamar Rachel.
Rovalno melihat Rachel terbaring lemah, Rovalno tak bisa menahan air matanya. Melihat wanita yang dicintainya terbaring lemah tak berdaya.
"Rachel maafin aku yang gak bisa tepatin janji aku untuk jagain kamu," Rovalno.
Rovalno memegang tangan Rachel, dengan erat.
Setalah lama kemudian dokter datang dan mempersilahkan Rovalno kembali ke kamarnya karena Rachel ada pemeriksaan lanjut.
Rovalno kembali ke kamarnya, perasaan sedih perasaan bersalah terus membuat Rovalno sedih.
Kasian Rovalno sama Rachel,😢😢😢
Tunggu kelanjutan ceritanya ya:) dan jangan lupa beri vote dan comment nya.
Dan suport terus aku ya, jangan lupa baca karyaku yang lain.
Salam Author❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachelica [TAMAT]
Romance[Dalam masa Revisi] "Perjuanganku menjadi seorang primadona tak semudah membalik telapak tangan. Melalui berbagai cobaan itu biasa bagiku. Yang terpenting aku bisa menjadi yang aku inginkan, ya menjadi seorang PRIMADONA!!"