CHIVE 7√

14.7K 304 0
                                    

Author Pov'S

Bibir merah tersebut terus maju dan semakin maju saat matanya menangkap satu titik yang sungguh membuatnya ingin membelah jantung seseorang tersebut, satu langkah ia berjalan mendekat pada segerombol pria berjas formal dan satu wanita yang kemungkinan masih bisa bermuka.

"Sayang?" panggilnya, mengalihkan tatapan pasang mata disana termasuk wanita yang berdiri angkuh disebelah kekasihnya, mendidih sudah kesabarannya saat mata liar itu menatap penuh minat pada pria-nya.

"Hei sayang, kemari." ia mendekat pada pria yang tersenyum lembut padanya dan sedikit menggeser wanita genit tersebut.

"Perkenalan ini calon istri saya, Venaya. Sayang, ini Pak Ibrahim, Pak Dewa, dan Pak Arman. Nah, mereka ini yang akan membantu kita nanti untuk pembangunan toko bunga kamu dan ini ... Anuri, kalau kamu setuju dia bakalan bantuin kamu nanti ditoko." jelas Chiko, Venaya tersenyum ramah dan menjabat tangan para kolega bisnis calon suaminya tersebut termasuk si Anuri juga kebagian senyumnya.
Setelah lama berbincang dengan deretan pembisnis tersebut kini Chiko dan Venaya sudah berada diruangan Chiko dengan Venaya yang menatap kekasihnya dengan tatapan intimidasi yang mencekam.

"Tau kok kalau Anuri itu lebih cantik dari V. Om suka kan sama dia?" tuduhnya dengan mata yang sudah berair, Chiko tersenyum ia hendak menyentuh gadisnya tapi Venaya segera menepis tangan pria tersebut masih dengan menanyakan pertanyaan yang sama.

"Kalau iya kenapa sayang, hem." ucap Chiko, pria tersebut kemudian bangkit dari duduknya mengitari meja dan mendekati Venaya yang memanyunkan bibirnya kedepan.

"Om udah nggak sayang sama V, Om sayangnya sama wanita itu, sekarang nasib Venaya gimana?venaya takut Om...." isak Venaya dengan memukul kecil dada bidang Chiko, pria itu lantas membawa gadisnya yang sangat sensitif tersebut kedalam pelukannya, mengecupi rambut Venaya dengan sayang.

"Om nggak sayang sama si Anuri, Om juga baru kenal pagi tadi sayang. Om cuman sayang sama V, cintanya juga cuman sama V. Bukan wanita itu.." kata Chiko dengan nada gurauannya, Venaya mencubit pinggang kekasihnya dan mengecup dada Chiko yang masih berada didepannya.

"V nggak setuju kalau Anuri nanti yang bantuin V ditoko."

"Terus sayang mau dibantuin sama siapa? Om nggak bolehin kamu kalau jaga toko sendirian." ucapnya perhatian.

"Venaya kan punya teman, biar Kirana yang bantuin V ditoko, ya ya ya sayang." gumam Venaya dengan menangkup wajah Chiko dan mengecup kening pria tersebut.

"Baiklah tapi, kalau sampai terjadi apa-apa sama kamu dan itu bersangkutan sama nyawa cintanya Om ini, maka Om akan tutup toko kamu, titik." katanya dengan tegas, Venaya mengangguk mantap dan tersenyum senang. Akhirnya impiannya untuk membuka toko bunga sendiri telah kesampaian dan itu karena kekasihnya yang teramat dicintainya juga doanya pada Tuhan.

/////
Venaya Vanesia, gadis tersebut berjalan mengendap ngendap diantara lorong kamar dan ruang tamu, tujuannya hanya satu yaitu pergi kearah ruangan kerja kekasihnya yang berada diujung ruangan dekat kamar tamu.

Ceklek!

Venaya memajukan wajahnya melihat kedalam ruangan yang gelap temaram, satu kakinya masuk diikuti dengan seluruh tubuhnya gadis tersebut mengelilingi setiap sudut ruangan dan melihat beberapa berkas diatas meja yang telah tersusun rapi tapi, satu yang membuat tatapannya berfokus pada sebuah mini book bernamakan Diary'S Boys'. Venaya mengulum senyumnya dan mengernyit tak menyangka kalau seorang Chiko Siregar ternyata memiliki buku diary privasi dirinya, eumm. Apakah ada nama Venaya dalam buku tersebut.

Lembaran demi lembaran terbuka dengan jeli kedua mata V meneliti tulisan tangan rapi yang tersusun dalam setiap menit dan jamnya dalam buku tersebut, Venaya menutup matanya meneteskan air matanya saat tatapannya tak sengaja membaca tulisan yang begitu rapuh dan lelah.

'Aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi? Mereka menggendong satu bayi mungil dalam dekapan mereka dan memanggilku untuk berjalan mengikuti dua orang pria dan wanita asing yang berdiri diujung sebuah pintu. Kemana kedua orangtuaku? Apakah mereka,lalu ... siapa bayi itu mengapa wajahnya berbeda dariku dan, siapa Venaya?apakah nama bayi cantik itu?'

New York_sunday 20.25

Air matanya semakin merembes keluar saat satu bendungan yang nampak seperti darah diatas buku tersebut mewakili namanya. Apakah ia begitu kejam karena telah mengambil kedudukan kekasihnya.

'Dia adalah hatiku, rasaku, dan rusukku.
Venaya, walau mereka tahu kalau aku hanya seorang Om untuk keponakan yang kini telah ditinggalkan oleh orang tersayangmu tapi, mereka tidak tahu bahwa 'Aku sungguh mencintaimu' maka dari itu jantungku sangat sakit saat melihatmu menangis karena ku? Aku melukai diriku agar aku tahu bagaimana sakitmu dan aku merasakannya.
Venaya, tolong jangan menangis, tolong tetap tersenyum bahagia disetiap kau terbangun pagi bersamaku, aku kuat saat kau berada disisi ku.'

I love you, not for what you are.
But for what i am when i am with.

New York_Wednesday 00.00

Cklek!

"V, apa yang kau lakukan?" Venaya menatap kedua mata yang juga menatapnya dengan tatapan berbeda, ia menelan ludahnya saat kedua langkah kaki tersebut mendekat dan semakin mendekat hingga buku ditangannya melayang keatas.

"Kau kekasihku, calon istriku, gadis yang begitu kucintai tapi, bukan berarti kau bisa seenaknya masuk kedalam ruanganku dan juga membuka privasiku!!" sentak Chiko dengan kepalan tangannya pada buku tersebut yang menguat menimbulkan urat diantara otot tangannya hingga terlihat mengerikan bagi Venaya.

"Aku..ma-u ak..uu."

"Pergilah."

"Om...."

"Pergi!"








////////////////////////////////////
Kurang ya mpok,entar di next yaa..kita adu lagi😂😂😂
Ngeri juga ya kalau tuan Chiko lagi marah😈,jadi kacian sama venaya?yang kuat yaa V,kami selalu mendukungmu😇
#kami?author aja kalieeee😩😩😩
////////////////////////////////////

FOREVER ALONG #Siregar-1- [COMPLETED]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang