CHIVE 3√

23K 386 3
                                    

Hayyy...ketemu lagi deh😲😲😲
Hahay,emang ya nih cerita enggak faedah banget.yaelahhh jeleknya yang😭😭😭
udah nih,penting dilanjut aja kalau mau kalau enggak abaikan lah😇

/////
Chiko masih duduk tenang disebuah kursi dirumah sakit menunggu kekasih kecilnya yang masih diperiksa oleh dokter, sesekali matanya menangkap suatu hal yang mencurigakan entah itu hanya sebuah firasat ataukah memang ada yang sedang menatap padanya. Saat hendak berdiri tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan munculah seorang dokter wanita yang tadi memeriksa Venaya. Dokter tersebut tersenyum dan hanya dibalas senyuman tipis oleh Chiko.

"Apa yang terjadi pada Venaya, dok?" tanya Chiko dengan tak sabarnya.

"Nona Venaya baik-baik saja tuan, hanya saja ia harus lebih banyak istirahat dan jangan terlalu banyak pikiran karena itu bisa membuatnya drop dan juga nona sepertinya sedang datang bulan yang mengakibatkan unsur hormon pada wanita yang mengalaminya, seperti nyeri diperut atau sakit diseluruh tubuhnya dan anda tenang saja karena hal itu wajar." jelas dokter wanita tersebut yang membuat Chiko akhirnya bisa bernafas lega, bukan apa-apa hanya saja ia terlalu cemas dan apapun itu yang membuatnya bisa terus bersama dengan Venanya akan ia lakukan termasuk menentang hukum.

"Baik terimakasih dok, apa saya boleh masuk?" Dokter tersebut mengangguk dan tersenyum, Chiko pun berlalu masuk kedalam ruangan. Ia menatap seorang gadis manis yang telah lama membuat hidupnya tenang, gadis itu nampak tak menyadari akan kedatangan kekasihnya dan hanya fokus pada buah apel hijau favoritnya.

"Ehem! Nampaknya aku tak penting daripada apel tersebut. Lebih baik aku pergi saja." kata Chiko yang membuat alih mata Venaya menuju padanya, gadis itu tersenyum merekah ia turun dari ranjang dan hendak berlari pada Chiko namun sesuatu menghalanginya.

Bruukk!

"Aww!!" Chiko menggelengkan kepalanya dan melangkah menuju Venaya yang kini sudah tengkurap dilantai karena tersandung selimutnya. Alih-alih untuk mengangkatnya, pria tersebut malah ikut duduk dan membawa Venaya keatas pangkuannya, ia mengecup sekilas kening Venaya dan menatap mata gadisnya yang juga menatapnya, tangannya terulur mengusap lutut putih milik Venaya yang kini sudah memerah karena terbentur dan juga mengecupnya dengan sayang, yang membuat rona merah padam pada kedua pipi gadis tersebut tak bisa tersembunyi lagi.

"Dasar ceroboh." gumam Chiko.

"Tapi Om mencintaiku," Chiko terkekeh mendengar ucapan gadisnya.

"Wow! Darimana kau tahu sayang.." seru Chiko dengan menggelitiki perut Venaya membuat gadis itu tertawa renyah.

Dimobil ...

"Om?"

"Iya sayang." Chiko menolehkan kepalanya pada Venaya yang berada disampingnya, mereka sekarang lagi diperjalanan pulang dari rumah sakit menuju rumah.

"Om.." lagi, gadis itu memanggil Chiko.

"Iya cintaku." jawab Chiko

"Om...," dan kali ini adalah sebuah rengekan manja yang keluar dari mulutnya.

"Iya istriku." skakmat! Venaya mengulum senyumnya dan mengalihkan tatapannya kesamping, Chiko tahu kalau gadisnya itu kini sedang salah tingkah karena ucapannya.

"Mau apa sayang?" tanya Chiko yang sudah menghentikan mobilnya dipinggir jalan dan mengusap rambut panjang venaya.V kembali menatap pria disampingnya dengan senyuman malunya.

"Om mau kan beliin Venaya pembalut?" ucap Venaya dengan pelan namun masih bisa didengar oleh Chiko. Pria itu tersenyum mengecup pipi gadisnya dan menganggukkan kepalanya membuat kedua mata Venaya berbinar dengan senyuman yang indah di bibirnya.

"Venaya sayang sama Om." gumamnya membuat pria tampan itu tersenyum.

"Kalau sayang cium dulu." kata Chiko, dengan malu Venaya perlahan mendekat pada Chiko dan hampir menyentuh bibir pria tersebut tetapi ...

Tok tok tok









////////////////////////////////////
Yeahhhh..Gagal Maneng.😩😩😩
Bobok cantik aja deh😪
Ssstttts😗...
////////////////////////////////////

FOREVER ALONG #Siregar-1- [COMPLETED]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang