CHIVE 18√

6.9K 156 0
                                    

Chiko Pov'S

Aku terbangun dari tidurku saat mendengar suara gemerisik yang beradu dengan decakan kesal. Kedua mataku menyipit menatap seseorang dan dia adalah istriku, Venaya berdiri didepan lemari hanya dengan tanktop transparan yang melekat ditubuh cantiknya.

"Warna biru? Eumm nggak deh, jelek. Warna hitam? Aissh apalagi ini emangnya mau ke tempat pemakaman." aku masih mendengarkan disetiap gerutuannya, dengan perlahan aku mendekatinya lalu memeluk tubuh istriku itu dari belakang.

Cup

"Kalau begitu kemejanya warna putih saja, sayang. Untuk jasnya warna abu-abu." kataku sambil mengecup sekilas pipinya.

"Ck, aku memang istri yang tidak berguna, memilihkan pakaian untukmu saja aku masih bingung." aku tersenyum menatapnya, istriku itu mengembungkan kedua pipinya dengan bibir yang mengerucut.

"Tidak boleh berdecak didepan suami sayang."

"Maaf, padahal hari ini adalah hari pertamamu kembali dalam bidang perkantoran dan aku mengacaukannya." aku membawanya kedalam pelukanku dan memberikan kecupan penuh cinta di kepalanya.

"Aku membenci kalimat itu sayang, bagaimana kalau aku dirumah saja bersamamu. Mengupas bawang sambil menonton film kesukaanmu. hm." kepalanya menggelang cepat, Venaya melingkarkan lengannya dileherku, senyumnya sangat cantik dan manis. Dan aku tidak punya alasan untuk mencintainya lebih dari hidupku. Apapun itu.

"Aku tidak menyetujuinya, suamiku. Mulai hari ini ayo kita mulai kembali kebahagiaan kita sampai nanti kita mempunyai baby yang gemes, sampai kita menua dan kalau bisa sampai kita memiliki cucu." ucapnya dengan penuh semangat. Aku tersenyum dan mencium gemas bibirnya dan dibalas olehnya dengan sangat lembut tanpa menuntut. Dengan senyuman yang selalu ia berikan padaku itulah penyemangat langkahku. Terima kasih istriku, dan aku selalu mengatakan ini, "Aku mencintaimu Venaya, dan aku tidak akan pernah membuatmu bersedih. Kamu selalu ada disini. Selamanya."

/////
"Terima kasih nak, aku tahu kau tidak akan pernah mengecewakan aku." Chiko tersenyum pada Ved Siregar yang menyorongkan beberapa berkas padanya.

"Aku janji akan menjalankannya dengan baik, ayah." ucapnya sambil menandatangani berkas tersebut. Chiko tersenyum menatap kearah meja yang disana terletak beberapa foto pernikahan mereka juga foto Venaya.

"Aku khawatir ayah."

"Ada apa Chiko?" Ved mengikuti pandangan mata Chiko yang menatap foto Venaya yang tengah tersenyum dalam gendongan Chiko.

"Sebelum aku berangkat ke kantor tadi, V sempat mengeluh sakit perut dan ia memuntahkan isi perutnya. Dan ia belum meneleponku, ini membuatku khawatir kalau-kalau terjadi sesuatu padanya." tanpa sepengetahuannya, Ved tersenyum tipis masih menatap foto putrinya dengan diam.

"Kalau begitu pulanglah nak. Istrimu pasti menunggumu dirumah." kata Ved dengan meletakkan sebuah kunci mobil dan itu membuat Chiko terkekeh pelan menatapnya.

"Aku mendapatkannya lagi?" Ved menganggukkan kepalanya dengan tersenyum.

"Itu khusus untukmu, Chiko. Jangan mengecewakan aku, oke. Aku akan menemani ibumu ke salon untuk menghabiskan umurku hanya bersama dengannya."

"Jangan berkata begitu ayah, ayah pasti akan umur panjang bersama ibu dan kami semua."

"Semoga Tuhan mengabulkan doamu, nak."

"Amin."

////
"Kau sudah mengunjungi makam orangtuamu?"

"Belum ayah, rencananya aku akan kesana besok pagi bersama Venaya." Chiko melihat mobil barunya yang sudah terparkir rapi ditempat parkir khusus CEO.

"Aku ingat saat kau masih berusia enam tahun, kau memintaku untuk membelikanmu mobil-mobilan yang canggih dan memiliki rasa tenang sama seperti kau berada dirumah."

"Ya, aku memang memintanya ayah, tapi itu hanya untuk mobil mainan anak-anak."

"Tapi yang kau miliki sekarang bukan mobil mainan anak-anak, putraku."

"Oke oke aku kalah ayah. Aku kalah padamu." Ved terkekeh kecil sambil menepuk pundak Chiko.

"Tapi sepertinya kau hanya mengalah bukan kalah. Karena aku lebih tua darimu." dua pria itu tertawa sambil terus mengobrol hingga memutuskan untuk pulang saat masing-masing istri tercinta menelpon.







//////////////////////////////////////////////////////
Gajeee banget yaa guys😴😴😴
Seadanya deh ini, soo hafalan numpuk di kepala banyak banget jadi imajinasinya agak-agak ngeblur😅😅😅
Tunggu yaa, ini bentar lagi udah mau nyampek epilog kok..😊😊😊 dan kalau bisa juga author akan buatkan sequel Chive, tapi nggak janji yaa guys...😇😇😇
//////////////////////////////////////////////////////

FOREVER ALONG #Siregar-1- [COMPLETED]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang