Chiko menatap wajah cantik gadisnya yang masih terpulas dalam tidurnya, tangannya menggenggam tangan Venaya dan menciumnya lembut.
"Aku harus melepaskanmu V." Chiko menatap kedua mata Venaya yang bergerak hingga terbuka menatapnya diam.
"Chio?" pria itu menghela nafas lega dan tersenyum pada Venaya.
"Ya sayang."
"Aku mencintaimu, sungguh." kedua matanya bergerak keatas menahan sesuatu yang hendak mendesak keluar, apa katanya kalau ia menangis dihadapan gadisnya.
"Terimakasih sayang, aku juga mencintaimu, sangat." Venaya bangkit dan memeluk tubuh Chiko dengan erat.
"Sayang, boleh aku bertanya satu hal?" wajah Venaya mendongak menatapnya, dengan perlahan V mengangguk.
"Tentu saja boleh Chio, apa yang ingin kamu tanyakan."
"Yang kamu katakan tadi malam. Tentang orangtua ku." Venaya menatap lekat kedua mata kekasihnya, Venaya memejamkan matanya dan mengigit bibir bawahnya.
"Aku. Mengatakan itu?" Chiko mengangguk samar.
"Jangan dipikirkan sayang, aku hanya bercanda." ucap Chiko yang hendak menggenggam tangan Venaya namun dengan cepat ditepis oleh gadisnya.
"Bagaimana kamu bisa menganggapnya hanya sebuah candaan!" kesal Venaya dengan memalingkan wajahnya kesamping, menyembunyikan air matanya yang mengalir diantara kedua pipinya. Chiko tersenyum dengan perlahan ia mendekat memeluk tubuh Venaya, walaupun sempat memberontak tapi akhirnya gadisnya itu diam dalam pelukannya.
"Jangan menangis."
"Kamu membuatku menangis. Hiks hiks." Venaya memukul dada bidang Chiko dengan kepalan tangannya yang kecil. Mungkin tidak akan terasa ditubuh pria tersebut.
"Jadi ..."
"Janji dulu kalau Chio nggak akan ninggalin V." Chiko tersenyum dan mengangguk setuju.
"Sebenarnya aku sudah lama tahu tentang hal ini, Kirana memberitahuku dan menemukannya lalu, aku sebenarnya agak terkejut mengetahui hal itu tapi, aku membuat kesalahan karena menyembunyikan semua ini padamu." Venaya menatap mata Chiko dengan berkaca-kaca.
"Maafkan aku Chio, aku janji tidak akan berbohong lagi."
"Semuanya memang benar."
"Aku sudah lama menunggu ini terjadi, dan sekarang aku tahu perihal wajah serta ketidakcocokan ku dalam keluarga Siregar. Aku sering menatap wajah ayah ataupun ibu yang sangat jauh berbeda dariku, aku ..."
"Chio?"
"Aku mohon nikahi aku sekarang!"
"Apa!? Ap-apa maksudmu?"
"Aku mohon Chio, aku ingin menjadi istrimu. Please...,"
"Sayang, aku harap kamu sebaiknya berfikir lagi tentang ini semua."
"Nggak! Aku nggak mau tahu. Pokoknya kamu harus nikahin aku sekarang juga. Titik!" Venaya berlalu keluar kamar meninggalkan Chiko yang menatap lurus kedepan.
"You're mine. Kamu adalah milikku V, maafkan aku."
///////////////////////////////////////
Pendek banget yaa😦😦😦, maaf guyss udah berusaha banget tapi moodnya lagi jelek jadinya bisa segitu doang😣. Maafkan juga ya kalau kalimatnya ada yang typo atau alurnya nyebleng bener-bener lagi off banget nih...
Sebenarnya mau nulisnya pas lagi banyak ide tapi karena udah tertulis lumayan lah 100 k jadi malas buat ubah alurnya lagi kan ribet tuh,mikir lagi deh😳
Sekali lagi makasih buat kalian yang setia nungguin update-an Chive, author nggak janji buat next chive selanjutnya bakalan cepet yaa..
///////////////////////////////////////

KAMU SEDANG MEMBACA
FOREVER ALONG #Siregar-1- [COMPLETED]√
RomanceWARNING 17+ [ROMANSA CINTA KEHIDUPAN YANG PENUH DENGAN LAW DEMAND.STORY'S FIKSI ABAL2.] Venaya Vanesia atau sering dipanggil V dalam huruf abjad.harapan yang singkat dalam hubungannya bersama masa depannya,hidup serumah bersama seseorang yang telah...