"Ini namanya apa?" Chiko menatap gadisnya yang sedang memegang sebuah benda kecil ditangannya, kening pria tersebut mengkerut dengan menatap Venaya."Aku tahu kamu tidak bodoh, sayangku." ucapnya masih menatap mata gadisnya. Venaya menyengir dan meletakkan benda tersebut diatas meja kerja pria tersebut.
"Apa isinya? Kali ini aku benar-benar tidak tahu Chio.. " ucap Venaya sebelum Chiko kembali menyela.
"Data kantor, sayang."
"Hanya itu."
"Ya, kenapa malam ini kamu sangat menyebalkan gadisku. Heumm...." Venaya berjalan dan duduk diatas pangkuan Chiko dan melingkarkan kedua tangannya pada leher pria tersebut.
"Chio...," panggilnya manja.
"Hm."
"Aku mau ke Turki." gumamnya, membuat Chiko menatap mata coklat tersebut.
"Tidak bisa sayang, kamu harus kuliah. Kamu sudah terlalu banyak absen dan itu bisa merusak nilaimu." kata Chiko bijak namun, membuat kedua mata Venaya seketika berubah buram dan wanita itu menangis. Venaya turun dari pangkuan Chiko dan berlari menuju kamarnya.
"Huh! Ingin sekali aku segera menghamilimu sayangku." desis Chiko dan lalu bangkit menyusul gadisnya.
Kata 'jahat dan tidak mencintai lagi' itu terus terucap dari bibirnya, isakan yang kecil hingga berubah menjadi besar dan yang besar hingga menjadi lebih besar lagi sangat jelas didengar oleh satu pria yang saat ini berdiri diambang pintu menatap tubuh gadis kecilnya yang meringkuk dari balik selimut kelincinya.
"Chio Jahat! Chio tidak mencintai aku lagi, hiks hiks hikss. Huaaaaaa...!"
"Kita akan berangkat besok pagi." isakan yang tadinya masih terdengar seketika menghilang. Venaya membuka selimutnya dan melihat kearah Chiko yang berjalan menuju padanya.
Pria itu tersenyum lembut dengan mengusap rambut Venaya sayang.
"Tidak mau mempersiapkan perlengkapan kita, sayangku." kata Chiko dengan tampang manisnya membuat V tak tahan untuk tersenyum bahagia dan menciumi seluruh wajah pria tersebut.
"Hurraaaaa! Turki i am coming!" serunya dengan meloncat loncat kegirangan, Chiko hanya menahan nafasnya agar tidak segera melahap Venaya, tahukah tidak bahwasanya wanita itu kini hanya mengenakan cd dan bra berwarna putihnya.
#ohhh ... Chiko! Aku sudah tidak bisa menahannya lagi#
Cup
Cup
Cup
"Aku menginginkanmu tanpa ini.." ucap Chiko sembari menyodorkan sebuah benda yang berbentuk karet dan lonjong pada Venaya, Venaya mengambil benda tersebut lalu tersenyum penuh pada kekasihnya.
"Aku lama menantikan yang ini." gumam Venaya malu-malu membuat senyum Chiko seketika melebar.
"Aku ingin memiliki baby denganmu, together with you." tanpa sepengetahuan wanita itu, Chiko memasukkan tangannya pada kantong celananya dan mengambil sesuatu yang berbentuk kotak.
"My-V." Venaya menatap manik mata Chiko yang juga menatapnya dengan penuh cinta. Pria itu lalu membuka kotak tersebut tepat dihadapan gadisnya membuat Venaya tersenyum dengan genangan air mata yang akan segera tumpah.
"Maukah kamu menikah denganku, sayang?"
"Aku tidak bisa bilang tidak. Yess I will Chio."
Doaarrrrr.....
❤ I LOVE YOU MY LIFE - V ❤
❤ TOGETHER WITH YOU IS MY DIE ❤Janjiku bukan untuk membuatmu bahagia tapi membuatmu merasa bahwa hidup dengan kasih sayang itu tidaklah perlu untuk menunggu bahagia dulu karena bahagia akan datang saat lelah menyerah
🚫
Warning⚠
#Persiapkan kantong kresek😴#///////////////////////////////////////
Chive Bonus 2😊😊😊
Seneng deh akhirnya mereka nikah juga😃 #masih belum thor?#. Selalu ya jangan terlalu menunggu karena kalau dapat idenya aja bisa update kalau idenya tidak muncul yaa kita istirahat aja dulu😎😎😎...heheee..😁😁😁.
///////////////////////////////////////

KAMU SEDANG MEMBACA
FOREVER ALONG #Siregar-1- [COMPLETED]√
RomanceWARNING 17+ [ROMANSA CINTA KEHIDUPAN YANG PENUH DENGAN LAW DEMAND.STORY'S FIKSI ABAL2.] Venaya Vanesia atau sering dipanggil V dalam huruf abjad.harapan yang singkat dalam hubungannya bersama masa depannya,hidup serumah bersama seseorang yang telah...