BAB 5

5K 311 18
                                    

Maaf semalam salah share bab. Yang betul bab lima yang ini ya 😊

🦋🦋🦋

Chaterin berjalan beberapa langkah di belakang Spencer. Dia memilih mengikuti pria itu daripada kembali ke kamarnya, menghempaskan tubuh di kasur tanpa melihat wajah Spencer yang terlihat muram. Berguling ke samping lalu matanya menelisik tubuh Spencer yang bertelanjang dada.

Pria itu tidak peduli saat ada orang lain dalam kamarnya, "Kenapa kau membuka baju di hadapanku? Apa kau tidak perduli jika aku akan lari ketakutan?" tanya Chaterin dengan mata menatap awas pada pahatan tubuh Spencer yang terlihat indah, bahu kokoh dengan otot kekar yang didapatnya dari berolah raga.

"Karena aku tahu kau tidak akan takut padaku, dan ngomong-ngomong aku bukan Damian yang bisa membuatmu meneteskan air liur saat kau melihat bentuk tubuhnya."

"Sialan!" Maki Chaterin dengan wajah memerah, dia melempar bantal sebagai bentuk protes atas ucapan Spencer.

"Aku tidak buta Kate, hanya saja aku berharap kau menata hatimu dengan baik. Damian memang aku rasa tepat untukmu, tapi pikirkan semuanya dengan matang. Kalian harus saling mengenal lebih jauh jika ingin bersama."

Spencer memasukan kaos Giordano melalui kepala di tubuhnya, "Yang kau lihat tadi tidak seperti itu, aku hanya sedikit lepas kendali saat alkohol meracuni otakku. Tapi aku tidak pernah berpikir untuk membuka diri dalam waktu dekat, aku yakin kau mengerti alasannya."

"Akan kuberitahu kau sebuah rahasia," Spencer maju dan duduk di sisi ranjang yang kosong.
Tangannya meraih punggung tangan Chaterin dan mengusapnya dengan lembut.

"Ada seorang pria yang jatuh hati padamu begitu dalam, dia rela menunggu saat kau masih bersama bajingan itu—James—dia tidak pernah mengeluh dan selalu berusaha menginginkan semua yang terbaik untukmu."

Untuk sesaat Chaterin hanya diam, ia berusaha mencerna makna dari ucapan Spencer. "Apakah aku mengenal pria itu?" kening Chaterin terlihat mengkerut, dia sedang memikirkan pria mana yang dimaksud Spencer.

"Kau akan mengetahuinya sendiri, nanti... jika orang itu sudah berani menyatakan perasaannya secara langsung."

"Kau mau kemana? Aku ingin tahu, kenapa tidak kau saja yang memberitahukan padaku siapa dia?" Chaterin mendengus kesal saat Spencer tidak memberikan jawaban seperti yang diharapkannya.

"Aku ingin mandi setelah itu mencari makan kemudian tidur. Cepat kembali ke kamarmu sebelum Damian mendaratkan tinjunya di wajah tampanku."

Spencer masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintunya. "Memangnya siapa Mr. Fitzgerald itu? Kepala keamanan menyebalkan," gerutu Chaterin, dia melirik sekilas ke arah Spencer menghilang, Chaterin beranjak dan berjalan keluar kamar. Tidak ada gunanya menganggu Spencer yang tampak lelah, pria itu butuh istirahat dan makanan, dia berniat membuat sesuatu yang bisa dimakan.

Saat melewati ruang tamu tanpa sengaja dia bertemu dengan Damian yang baru keluar dari kamar mandi. Wangi sabun tercium jelas dan membuat Chaterin berusaha mendengus untuk menghilangkan kegugupan saat Damian menatapnya dengan pandangan yang tidak pernah dia lihat sebelumnya. Perutnya terasa dihuni oleh ribuan kupu-kupu yang terus mengepakkan sayap.
Setelah mengumpulkan kekuatan akhirnya Chaterin berani melepaskan diri dari kontak mata yang membuat tubuhnya terasa panas tersebut. Beralih menatap tangan Damian yang masih basah dan ada sedikit air yang terciprat mengenai celana jeans yang dipakai pria itu.

Surrender To Destiny [Surrender Series #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang