PROLOG

1K 56 0
                                    

Langkah kakinya seketika terhenti.

Dari posisinya, Aksel menatap ke arah gadis yang sedang bermain ponsel sambil memakai earphone di kedua telinganya.

Aksel membenarkan letak tasnya, lalu berjalan ke arah gadis itu. Ia berdiri di sampingnya dan membuat gadis ini terlihat pendek, padahal tinggi tubuhnya standar.

Tanpa sadar Aksel terus tersenyum memerhatikan gadis yang bergeser satu langkah gara gara Aksel di sini. Dia tidak bicara ataupun menyapa Aksel dengan hangat karena dia bukan tipikal gadis yang banyak basa basi.

Aksel ingin tau banyak tentangnya. Aksel ingin tau kenapa adik manis ini tidak pernah menatap ke arahnya padahal ia tampan.

Berkali kali Aksel menarik perhatiannya tapi dia selalu menganggap Aksel tidak ada. Seburuk itukah ia di mata para gadis?

Jika Aksel berusaha lebih keras lagi pasti dia akan mencairkan hati gadis jutek sekaligus galak ini. Aksel yakin itu, makanya dari tadi pandangannya tidak berubah.

Gadis itu pun menoleh. "Ngapain sih lo ngeliatin gue aja?" katanya, judes.

"Sok cantik lo!" balas Aksel. "Pede banget"

Ada dua masalah. Masalah pertama, dia terlalu takut untuk bersikap baik apalagi kepada macan betina yang galak.

Masalah keduanya adalah... kenapa namanya harus Sela?

Bertepatan dengan berhentinya bus di halte, senyum di wajah Aksel kini menghilang.

Kisah

💧AK(SELA)💧

🍿Dimulai 🍿

AKSELA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang