BAB 11 Apa Otaknya Masih Berfungsi?

254 26 1
                                    

Q: "Apa yang lo lakuin
ketika ketemu Sela secara langsung?"

Aksel: "Bacotin dia, soalnya cabut gak bilang-bilang"

—A K S E L A—

"Mampus lo Sela!" umpat Nancy yang memandangi layar smartphonenya. 

Sela yang sedang duduk pun menghampiri Nancy yang berdiri di pintu kamar. Dia penasaran gara-gara ekspresi wajah Nancy yang terlihat kaget. 

"Apaan sih heboh amat" ucap Sela. 

Nancy pun mengarahkan smartphonenya ke wajah Sela supaya temannya itu melihat dengan jelas nama yang menghubungi Nancy. Justru sekarang gantian Sela yang kaget. 

"Gak usah-"

"Kenapa?" Nancy langsung  menerima panggilan itu serta meloudspeak panggilan. 

"Sela ada di rumah lo, kan? kalo ada suruh pulang gih. Nyusahin aja kerjaannya" kata Aksel. 

Sela mengkode supaya Nancy tidak memberitahukan keberadaannya. Bahkan sampai memohon segala. Lebai sekali memang si Sela. 

"Iya, nanti kalo dia main ke sini gue bilangin." ucap Nancy. "Udah dulu ya." 

Beep...

"Puas?" 

"Lo doang emang yang bisa di tai-taiin." 

"Bisa gak sih lo gausah nyamain gue sama tai?" ucap Nancy sambil berlalu. 

"Terus gue harus gimana dong?" 

"Lakuin apa yang lo mau aja." jawab Nancy kemudian duduk di atas kasur. 

"Gue masih malu." 

Nancy pun menghela napas. "First, lo gak usah malu karena Aksel homo like apa yang lo bilang. Second, gak usah denger bacotan Lutfi. Understand girl?" 

"Gue cabut dulu deh." kata Sela dengan wajah murung. 

"Beneran cabut, ya! awas balik lagi!" 

"Sialan lo!" 

Nancy ingin memastikan bahwa Sela benar-benar pergi dari kawasan rumahnya sampai ia pergi ke balkon untuk melihat Sela dari atas. Gadis berseragam putih abu-abu itu belum berubah. Dari pola pikir sampai ke tindakan yang ia lakukan tanpa berpikir. Nancy yakin otak Sela diciptakan bukan untuk dipakai. Hanya sebagai bahan pelengkap saja supaya dianggap sama seperti manusia lainnya. 

Pantas sering disakiti cowok, dia selalu bucin karena hanya mengandalkan apa yang ia lihat dan tidak percaya ke sekelilingnya meskipun itu benar. Tanpa pikir panjang Nancy buru-buru mengabari Aksel tentang Sela sebelum anak itu kembali lagi. 

"Si Sela goblok atau gimana, sih? mana ada homo yang sekhawatir ini sama cewek? dikira gue tolol juga kali kayak dia." gumam Nancy sambil mengetik pesan ke Aksel.

Lewat apa yang ia lakukan, secara tidak langsung Nancy ingin meminta maaf ke Sela atas hubungan dia dan Adam yang berakhir dengan kurang baik.

💧💧💧

Pergi ke rumah Lutfi adalah pilihan terbaik yang Sela ambil, sebab hanya ada adiknya Lutfi dan asisten rumah tangga saja. Kebiasaan yang Sela lakukan ketika datang ke rumah besar ini adalah bermain dengan Luna, yaitu adik Lutfi. Dengan tujuan mengusir rasa bosan.

"Mas kemana de?" Sela basa-basi.

"Main kali." jawab Luna. "Mba Sela masakin Luna makanan dong, laper nih."

AKSELA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang