BAB 9 Gara-Gara Mabok

295 24 0
                                    

Q: "Dari mejadian beberapa hari lalu apa merubah sudut pandang lo tentang Sela?"

Aksel: "Jelas lah. Ternyata dia kurbel, udah gitu napsuan."

-A K S E L A-

Sela menyernyit. "Kak Raisa?" setelah menggeser ikon hijau ia pun mengarahkan ponsel ke telinga.

"Kenapa, kak?" tanya Sela.

"Apa kabar Sela!" Raisa menyapa dengan begitu bahagia.

"Langsung aja kak." ucap Sela sembari membuka loker miliknya.

"Kamu lagi sibuk, gak? kita ketemuan di Flo cafe aja"

Sela mengeluarkan sweater rajut berwarna olive dari lokernya. "Ke rumah Aksel aja gimana? kita ketemuan di sana"

"Emang Sela udah izin ke Aksel?"

"Gak perlu izin, udah cees" ucapnya sambil memakai baju panjang itu kemudian mengunci kembali lokernya.

"Yaudah deh, nanti gue ngabarin Aksel dulu"

"Penting banget ya sampe harus ketemu?" tanya Sela.

"Penting banget! udah dulu ya!"

Beep... beep...

Sela pun menatap bingung ke arah layar smartphonenya. Memang sepenting apa, sih? pikir Sela. Untung Raisa menghubunginya di waktu yang pas, ketika Sela sedang bersiap-siap pulang.

💧💧💧

"Udah gitu doang?" tanya Sela.

"Kan niat gue cuma bercanda eh Lutfi malah serius." keluh Raisa yang duduk di depan Sela. "Padahal gue cuma ngeprank Lutfi ngajak putus, eh dia beneran setuju. Gue udah bilang cuma prank eh dia maunya serius."

"Lagian macem-macem aja tingkah lu." komentar Aksel.

"Ceritanya habis ngeprank Lutfi gue mau ngasih dia kue, eh ternyata dia gak ngajak balikan masa."

"Mungkin Lutfi butuh waktu sendiri kali, Rai" kata Aksel. "Kalo gua yang jadi Lutfi sih udah gua putusin dari lama. Dia sabar banget ngadepin elu."

"Cowok masih banyak bukan cuma mas Lutfi doang. Lo juga masih muda, cari aja cowok lain." ucap Sela.

"Putus bukan berarti buruk, mungkin lo berdua emang gak cocok aja." kata Aksel. "Makanya dari lama gua bilang putus ya nurut."

"Lo mah ngerusak hubungan orang aja bisanya." ceplos Sela.

"Anak kecil diem aja ya!" celetuk Aksel

"Yang ngajak gue ketemuan kak Raisa, lo yang harusnya diem!"balas Sela.

"Ini rumah siapa?"

"Gue kan juga bagian dari keluarga ini, jadi ini rumah gue juga." Sela menjulurkan lidahnya.

"Terus hubungan gue sama Lutfi gimana dong?" Raisa memelas.

Aksel menghela napas. "Sekarang gak usah di pikirin. Kasih ruang biar Lutfi menangin diri, lo juga jangan ngusik Lutfi terus. Masalah balikan atau enggak itu mah urusan belakangan."

"Bener tuh kata si brengsek ini. Nanti juga mas Lutfi nyariin kalo udah tenang." kata Sela.

"Brengsek, gak tuh." gumam Aksel.

"Apa? gue gak denger." tanya Sela.

"Assalamualaikum." ucap seseorang yang melangkah ke ruang tamu. Otomatis tiga pasang mata ini menatap ke arah orang yang baru tiba. Seketika suasana berubah jadi hening padahal cuma ada orang yang datang.

AKSELA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang