"Loh, kau belum tidur, sweety?"
Jisoo terkejut ketika Seokmin membuka pintu kamar rawatnya. Senyum lebar terhias di bibir tipis Seokmin ketika melihat Jisoo yang tengah asyik berbincang dengan Jazlyn. Bayi perempuan yang mempunyai wajah menyerupai Jisoo, terlihat begitu penasaran ketika melihat ibunya membuka suara.
Bayi Jazlyn tersenyum kecil. Dia menggeliat pelan ketika Jisoo memberikan pelukan erat di tubuh mungilnya. Sambil terus menangis untuk sebuah keajaiban yang sudah Tuhan berikan pada keluarga kecil Lee Seokmin.
Jazlyn berhasil selamat dari maut yang sebelumnya telah datang menghampiri. Jazlyn kecil yang dilahirkan tanpa nyawa, kini bisa menangis dengan keras dan hidup bersama orangtua serta kakak kembarnya.
Bukankah ini adalah sebuah berkah yang sangat tidak ternilai untuk Seokmin dan Jisoo?
Jisoo menidurkan Jazlyn setelah ia selesai menyusui bayi perempuannya. Jazlyn yang tidur dengan tenang di dalam pelukan Jisoo terasa seperti sebuah mimpi. Air mata kembali jatuh ketika Jisoo merasakan napas hangat yang keluar dari hidung Jazlyn.
Jisoo bersyukur, dia bisa melihat dua bayi kembarnya yang lahir dengan sehat.
"Jisoo, jangan menangis lagi!" Seokmin mengusap lembut puncak kepala Jisoo. "Kita tidak perlu mengeluarkan air mata lagi."
Jisoo mengangguk kecil. "Ya, Seokmin. T-tapi, ini seperti sebuah mimpi bagiku. Jazlyn kita, hiks!"
Seokmin duduk di bibir ranjang. Tangan besarnya mengelus pipi merah Jazlyn dengan penuh kasih sayang. Seokmin juga sebelumnya tidak percaya. Jazlyn yang dilahirkan dalam keadaan tanpa ruh, Jazlyn yang terjepit tubuh Jacob, Jazlyn yang begitu banyak menguras air mata saat Jisoo mengandungnya, kini bisa hadir di dalam keluarga kecil Lee.
Sama seperti Jisoo, awalnya Seokmin menganggap ini seperti sebuah mimpi. Tapi dengan mendengar tangis Jazlyn saat Jacob juga ikut menangis, dia kembali menyadarkan dirinya sendiri kalau ini semua bukanlah sebuah mimpi.
"Jangan menangis, kau terlihat jelek sekali, Sayang." Seokmin terkekeh pelan sambil mencium kening Jisoo.
Jisoo tertawa disela tangisnya. "Menyebalkan!"
Mata Seokmin tidak sengaja melihat ke arah baby box. Bayi Jacob yang terlihat tidak nyaman dengan kain yang membalut tubuhnya, membuat Seokmin mendekat dan langsung menggendong putranya itu.
"Ugh, sepertinya ada yang cemburu." Seokmin mengangkat tubuh Jacob dengan hati-hati. "Jacob digendong sama papa saja, ya."
Jisoo menggeser tubuhnya ketika Seokmin duduk di sebelah kanan sambil mengajak Jacob berbincang kecil. Jisoo yang menggendong Jazlyn dan Seokmin yang menggendong Jacob, dengan kompak duduk bersebelahan untuk menenangkan dua bayi kembar mereka yang tampak rewel malam ini.
Jazlyn kembali terbangun karena ayahnya yang terlalu berisik.
Seokmin juga membantu Jisoo menemukan posisi nyaman ketika kedua bayi mereka hendak menyusu. Rasa sakit akibat jahitan yang berada di perutnya, membuat Jisoo sedikit kesulitan untuk bergerak. Tapi Seokmin tetap memberikannya semangat dan membantu semua yang Jisoo perlukan. Untung saja, anak pertama keluarga Lee itu orang yang sangat tanggap, maka Jisoo tidak perlu khawatir lagi jika ia membutuhkan bantuan.
Seokmin sempat heboh ketika Jacob membuka mata. Dengan posisi menyusu, Jacob menatap wajah konyol sang ayah yang mengajaknya bermain. Hal itu membuat Jisoo tidak bisa menahan tawanya hingga membuat bayi Jazlyn juga ikut membuka mata.
Kedua bayi Lee yang sibuk menyusu malah fokus pada wajah konyol sang ayah!
"Halo, dua jagoan papa!" Seokmin menyapa kedua bayinya dengan senyum lebar. "Minum susu yang banyak, oke? Agar tubuh kalian gemuk dan enak dipeluk seperti mama."
Jisoo mengerucutkan bibirnya. "Kau bilang kalau aku gemuk?"
Seokmin mulai panik ketika Jisoo menatapnya dengan tatapan yang sangat tajam. Jisoo memang sangat sensitif mendengar satu kata yang berhasil membuatnya stres. Ya, Jisoo sempat stres saat hamil karena berat badannya yang meroket. Huh, bahkan Jisoo pernah sampai diet untuk tetap langsing padahal ia sedang hamil!
Seokmin mulai kikuk. "E-eh? Aku tidak bilang apa-apa, kok! Kau mungkin salah dengar!"
"Cih, kau pikir aku tidak mendengarnya? Kau meminta mereka untuk minum susu yang banyak agar tubuh mereka gemuk sepertiku. Kau menyebalkan!"
Seokmin langsung memeluk tubuh gembul Jisoo. "Aish, tapi kan kau enak dipeluk, Sayang. Tidak perlu khawatir seperti itu. Cintaku tetap sama, bahkan aku terlahir sebagai bucin Hong Jisoo!"
"Huh, aku tidak peduli!" Jisoo mencoba melepaskan pelukan Seokmin. "Jangan peluk! Anak-anakku sedang menyusu. Kau mengganggu mereka."
Seokmin malah mengeluarkan wajah konyolnya lagi. "Setelah si kembar tidur, maka susunya akan menjadi milik papa. Hore!"
Kalau Jisoo tidak ingat ini di rumah sakit, atau bisa dilihat oleh dua bayi kembar mereka, maka sudah dipastikan kalau Jisoo akan memukul wajah konyol Seokmin dengan sebuah wajan besar yang biasa Jisoo gunakan untuk memasak.
Kenapa dia malah punya suami bobrok seperti ini?
"Mati saja kau, Lee Seokmin!"
"Makan malam untukku cukup dengan susu saja, Soo, hehehe..."
"Astaga, kenapa waktu itu aku menerima lamaran kuda mesum ini, sih?"
Jisoo meringis pelan ketika Seokmin memberikannya hujan ciuman di wajah. Diam-diam dia tersenyum kecil ketika merasakan benda lunak yang mampir di permukaan kulitnya.
Jisoo pikir, hidupnya bersama Seokmin pasti diiringi dengan berbagai kejadian konyol dan penuh tawa. Meskipun sifatnya yang begitu kekanakan, Seokmin adalah figur suami siaga yang bisa membuat harinya penuh dengan keceriaan.
Kita tunggu saja bagaimana repotnya kepala keluarga Lee itu dalam membantu Jisoo mengurus dua anak kembarnya. Pasti sangat lucu dan penuh cerita!
Selamat datang untuk Jacob Lee dan Jazlyn Lee ke dunia!
Mama dan papa akan menyayangi kalian dengan sepenuh hati🖤
-Hola Mamá-
2018, ©turquoises_
KAMU SEDANG MEMBACA
Hola Mamá | Seoksoo [✔]
Fanfiction[ 1st Book Side Story Hola Series ] Isinya hanya keseharian mama Jisoo yang suka manja-manjaan. Side story Hola Bebe Warn : 15+, mpreg 2018, ©turquoises_