(18 Minggu) - Kok Seokmin Yang Mual

4.3K 522 51
                                    

Nih aku jejelin seoksoo lagi HAHAHAHA /ketawajahat/







































Selama hamil, Jisoo benar-benar menjauhi yang namanya buah jeruk. Tidak ada yang aneh dengan buahnya, tapi Jisoo yang merasa aneh karena dia akan benar-benar mual jika mencium aroma buah jeruk. Jisoo juga akan mengalami pusing yang luar biasa jika ia mencium aroma buah jeruk dalam bentuk apapun. Baik itu pengharum ruangan atau yang lain sebagainya.

Kemarin, Jisoo hampir lemas seketika karena terlalu banyak memuntahkan isi perutnya. Seokmin membeli jus jeruk kemarin, dan berhasil membuat Jisoo muntah-muntah. Jus jeruk itu akhirnya Seokmin minum secara sembunyi-sembunyi. Dia tidak mau Jisoo menciumnya lagi. Pengharum lemari pakaian pun ia ganti dengan wewangian yang lain, Seokmin pun menyimpan pengharum itu untuk ruang kerjanya nanti.

Pagi ini, keanehan pun mulai terlihat.

Seokmin bahkan berkali-kali mengucek matanya, untuk memastikan apakah pemandangan di depannya ini benar atau sekedar halusinasi. Dia melihat Jisoo yang sedang asyik memakan buah jeruk, ditambah dengan beberapa potong jeruk lemon. Jisoo bahkan memakannya dengan sangat nikmat. Tanpa merasakan mual dan tidak terganggu dengan baunya.

Seokmin pun mendekat ke arah Jisoo, memberikan ciuman selamat pagi sambil mengacak surai Jisoo yang masih berantakan. "Pagi, angel."

"Pagi, takoyaki."

Seokmin cemberut mendengar hal itu. Dia mendapatkan panggilan baru dari Jisoo. Yaitu makanan khas Jepang yang berhasil membuat Jisoo ketagihan memakannya, takoyaki. Seokmin pernah mengajak Jisoo ke sebuah pasar malam dan kebetulan di sana menjual salah satu menu makanan yaitu takoyaki. Jisoo pun berhasil menghabiskan empat boks sedang takoyaki seorang diri.

Jisoo memang sering menghabiskan uang Seokmin untuk membeli makanan. Mungkin laki-laki manis itu berniat membuat suaminya bangkrut!

"Aku bukan takoyaki." Seokmin merengek.

Jisoo pun menggeleng lucu. "Kau adalah takoyaki. Hidungmu bundar seperti takoyaki."

Loh, sejak kapan hidung Seokmin bundar? Iyakan saja, Lee Seokmin. Istrimu pasti akan marah jika kau terus menolak panggilan itu.

Mata Seokmin pun mengarah pada buah yang Jisoo makan. Pagi-pagi begini Jisoo malah memakan buah jeruk disertai buah lemon yang akan membuat perut terasa perih karena belum diisi makanan apapun. Itu menurut Seokmin.

"Kau makan lemon dan jeruk?" tanya laki-laki itu sambil duduk di hadapan Jisoo. "Kemarin kau bahkan mual mencium aromanya."

Jisoo sendiri masih menyecap buah-buah itu dengan suara kecapan yang amat nikmat. Bahkan, laki-laki manis itu juga sudah membuang biji-biji jeruk dan lemon di sana. Tanpa merasakan asam sama sekali, dan Jisoo benar-benar memakannya tanpa rasa mual seperti biasa.

"Sekarang sudah tidak. Lemon bisa menyerap lemak-lemak di tubuhku, Seokmin. Makan lemon baik kok sebelum sarapan."

Seokmin mengernyit. "Mungkin maksudmu itu air lemon, Sayang."

"Yang penting lemon!"

"Sini biar aku buatkan air lemon hangat untukmu," tawar Seokmin. Dia mengambil buah-buah yang ada di hadapan Jisoo. Namun, tangan Seokmin tertahan oleh Jisoo. Laki-laki manis itu menolak dan meminta Seokmin untuk menaruh buah-buah itu lagi.

Seokmin pun memaksa karena laki-laki itu tidak mau istrinya sakit perut. Dia mengabaikan rengekan demi rengekan manja Jisoo yang meminta lemonnya di kembalikan. Seokmin benar-benar tidak peduli. Dia harus bersikap tegas dan tidak boleh membiarkan Jisoo bertingkah seenaknya.

Laki-laki itu pun mulai menyiapkan secangkir air hangat untuk membuatkan Jisoo air lemon. Saat laki-laki bangir itu mengambil lemon dengan tangannya, yang tentu saja ia bisa mencium aromanya dari jarak yang amat dekat, perut Seokmin mulai terasa panas dan menggelitik. Dia mulai merasakan perutnya yang mulai bereaksi tidak baik.

Jisoo melihat perubahan wajah Seokmin yang begitu konyol. Laki-laki manis itu langsung beranjak dari kursinya, lalu menghampiri Seokmin yang benar-benar terlihat tidak baik.

"Takoyaki, kau baik-baik saja?" Jisoo pun menyentuh pundak suaminya. Namun, Seokmin malah menepis tangan Jisoo dan segera berlari menuju kamar mandi. Jisoo kaget, dan dia langsung menyusul Seokmin.

"Huek huek..."

"Oh astaga, creamy. Ah tidak, takoyaki."

Jisoo pun mulai memijat tengkuk Seokmin yang tengah memuntahkan isi perutnya. Seokmin merasa ada berputar-putar di dalam perutnya. Ditambah kepalanya yang pusing ketika mencium aroma buah jeruk dan lemon itu. Seokmin benar-benar merasa mual!

"Yak, pergi! Huek huek..." Seokmin mengusir Jisoo yang ada di sebelahnya. "Kau bau jeruk!"

"Ih, kau mengusirku?" sentak Jisoo. Dia benar-benar merasa terkejut ketika mendapati Seokmin yang mengusirnya.

"T-tidak. T-tapi kau bau, Soo!"

"IH, DAN SEKARANG KAU MALAH BILANG AKU BAU? JAHAT!"

Bibir ibu hamil itu mengerucut. Dia langsung menghentakkan kaki ke lantai saking kesalnya. Jisoo langsung keluar dari kamar mandi, dan membanting pintu kamar dengan kencang hingga Seokmin bisa mendengar suaranya. Seokmin mengatai Jisoo bau? Jisoo kan jadi kesal!

Seokmin merasa baikan ketika tidak adanya sosok Jisoo. Dia lantas menatap pintu kamar dengan lirih. Pasti kucing gembulnya tengah ngambek sekarang. Tentu Seokmin harus membujuknya, bukan?

"Dasar lemon sialan!"

Seokmin tiba-tiba merasa keheranan. Kenapa malah dia yang merasa mual karena mencium aroma lemon?

-Hola Mamá-






























Yang udah mampir ke Sweet to Remember ngacung coba☝

Hola Mamá | Seoksoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang