11. Nonton Basket

168 62 2
                                    


Akhirnya update juga yaaaa! heheh Happy reading, jangan lupa bintangnya:*

***  

Begitu bel pulang berbunyi, dua perempuan yang sejak tadi menantikan momen tersebut langsung bergegas meninggalkan kelas. Bahkan guru Geografinya pun masih berbenah di meja guru, namun Senja dan Keira sudah ngacir duluan.

Lebih niatnya, jauh sebelum waktunya pulang kedua perempuan itu sudah siap-siap untuk merapikan peralatannya. Saat meja orang lain masih berserakan buku dan alat tulis, lain halnya dengan meja Senja dan Keira yang hanya menyisakan satu LKS dan satu buah bolpoin—agar ketika bel berbunyi, dua benda itu tinggal ia masukan kedalam tas dan mereka bisa langsung pergi. Seperti sekarang.

Hari ini tim basket sekolahnya akan melakukan pertandingan final dalam liga antar sekolah yang diadakan satu tahun sekali, namun bukan itu yang penting.

Dimana ada basket, pasti ada cheerleader.

Dimana ada cheerleader, disana ada Zoya.

Perempuan itu hari ini tidak masuk kedalam kelas karena sudah mendapat dispensasi oleh pihak kesiswaan demi mempersiapkan penampilan yang akan dilaksanakan bersamaan dengan tandingnya tim basket hari ini.

Karena Senja yang tidak jadi masuk dalam tim cheerleader dan tim tersebut yang gagal mendapatkan seorang flyer. Zoya mengisi posisi tersebut. Jika dipikir-pikir, perempuan itu memang cocok dengan posisi tersebut, tubuh yang ramping, penampilan yang menarik serta keluwesannya untuk mencoba hal baru tidak dapat diremehkan.

Padahal dari yang Keira ceritakan, sebenarnya Zoya sudah lama dipilih untuk menjadi seorang flyer, namun karena perempuan itu takut ketinggian sementara seorang flyer harus siap menjadi seperti bola yang dilempar kesana-kemari, jadi Zoya tidak berani menerima resiko tersebut dan baru merasa tertantang sekarang ini.

Lagipula, Zoya merasa proporsi tubuhnya tidak cocok. Ia memiliki tubuh tinggi dan sedikit berisi dulu, berbeda seperti saat ini saat ia  berhasil dengan diet ketatnya.

Pada saat babak penyisihan minggu lalu, Keira dan Senja tidak dapat menonton penampilan Zoya karena pertandingan dimulai saat jam belajar. Dan kebetulan hari ini Zoya memberi kabar bahwa tim sekolah lolos ke babak final dan pertandingan selanjutnya akan di mulai pukul tiga sore. Perempuan itu tidak henti-hentinya mengingatkan agar Senja dan Keira datang untuk menontonnya.

Astaga... setengah jam lagi!

Tanpa banyak bicara, Senja dan Keira semakin mempercepat langkahnya untuk mencapai gerbang sekolah. Tubuh mereka yang ramping dimanfaatkan untuk menyalip beberapa siswa yang mulai berseliweran untuk mencapai tujuan yang sama. Begitu sampai halte sekolah, angkot-angkot sudah berjejer dengan nomor yang berbeda.

Senja yang tidak mengerti harus melakukan apa hanya diam membiarkan Keira mencari-cari nomor angkot yang akan membawa mereka ke tempat pertandingan. Begitu dapat, Keira langsung menarik lengan Senja dan membawa mereka menuju angkot yang sudah terlihat penuh. Keduanya mendesah bersamaan.

"BERAPA ORANG, NENG?" Teriak supir angkot dari dalam.

"DUA, BANG!"

"MASUK, DAH, CUKUP! KITA BERANGKAAAAAAT!" balasnya antusias.

Beberapa penumpang yang sudah duduk manis di dalam terlihat tidak senang dengan mencebikan bibirnya, bahkan beberapa ada yang menggerutu namun tetap bergeser untuk memberi ruang.

Senja dan Keira tidak perduli. Yang penting mereka sampai! Hehehe.

***

"Kemaren waktu gue mau nebeng Zoya, dia lagi bareng sama cowok itu." Senja berujar pada Keira yang berada di sampingnya sambil menatap lapangan yang diisi oleh dua tim basket yang tengah bertanding.

Lingga dan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang