3. Imam & Makmum

1.6K 64 2
                                    

Tak jarang jika seseorang yang kita sukai menyukai orang lain. Tak jarang seseorang yang kita harapkan lebih memilih orang lain. Dan ujung-ujungnya kita yang mengihlaskan.💔

Shevania telah menghubungi orang tuanya. Ia mengembalikan handphone tersebut kepada yang punya.

Namun,tiba-tiba saja perut Shevania berbunyi karena merasa lapar.

"Udah makan?" Tanya Asad sedikit melihat ke arah Shevania.

"Belum." Jawab Shevania dengan singkat sambil menggelengkan kepalanya.

"Makan dulu yuk!"

"Gak usah, Sad! Udah sore, nanti keburu adzan maghrib lagi." Tolak Shevania dengan lembut.

"Tapi, lo belum makan dari tadi, Shev?" Ujar Asad sedikit khawatir.

"Nggak papa kok."

"Pokoknya gue mau kita makan dulu,Oke! Sebentar aja kok." Paksa Asad tak ingin Shevania kelaparan.

Shevania hanya bisa mengangguk pasrah. Tak ingin membuat Asad kecewa ataupun mengkhawatirkannya.

Mobil pun perlahan melambat dan terparkir di rumah cafe Bunga.

***

"Mau makan apa?" Tanya Asad setelah duduk di kursi berwarna putih.

"Terserah." Jawab Shevania seadanya, karena sedikit bingung jika ditanya mau makan apa? Toh semua makanan disini Shevania suka.

"Kok terserah si?" Kesal Asad tak suka jika di balas dengan kata-kata terserah.

"Iya, Aku makmum aja."

"Ciiee ... belum juga nikah. Udah ngebet banget pengen jadi makmum gue. Its ok si, gue mau kok jadi imam lo!" Jawab Asad dengan tersenyum penuh arti.

Pipi Shevania pun berubah menjadi kemerahan, merona. Sungguh kalimat tersebut mengena sekali dihati Shevania. Shevania pun tersenyum kecil.

"Astaghfirullah, Asad!"

"Kenapa? Lo suka kan?" Tanya Asad menggoda.

"Apaan si! Gak kok!" Jawab Shevania tersipu malu.

"Tuh kan! Ketahuan deh!" Goda Asad kembali dengan senyum yang mengembang di pipinya.

Shevania tak mampu menjawabnya lagi. Ia memilih menundukkan kepalanya sambil mengatur isi hatinya yang tengah berdegup lebih kencang dari biasanya.

Asad pun akhirnya memilih untuk memesan makanan tersebut,sesuai dengan apa yang ia mau.

***

Mecca, Mona, dan Jessie tengah mengobrol di Cafe yang sama dengan Asad.

"Guys, guys! Lihat deh gayanya Black Pink keren abiss!" Teriak Mona sambil melototi handphone yang ada di tangannya.

Mecca memutar bola matanya dengan malas.

"Apaan si, Mon!" Kesal Mecca yang tengah bad mood.

"Gilaaaa! Keren bingitss!" Teriak Mona histeris pura-pura tak mendengar ucapan Mecca.

"Monaa!!" Kesal Mecca sambil memukul gelas yang berisi jus melon.

Mona pun mengalihkan pandangannya. Ia menatap Mecca dengan kesal.

"Kenapa si, Beb?" Kesal Mona sambil mengerucutkan bibirnya.

"Bisa gak si lo diam?"

"Udah lah! Biarin aja kenapa si,Mecc! Orang ini nih kalau udah lihat Oppa-oppa korea sama girls band uuhh! Gilanya minta ampun!" Ketus Jessie sudah tidak heran lagi.

Cinta Yang Aneh 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang