5. Your eyes

1.3K 75 0
                                    

   Menjauh bukan berarti melupakan. Ikhlas melepaskan bukan berarti membiarkan. Aku dan kamu telah menjadi kita entah itu dulu ataupun suatu saat nanti. Itu artinya kau pernah menjadi separuh bagian hatiku.

#Your Eyes.

Shevania tengah duduk di dalam masjid sambil membaca ayat suci al-quran. Dengan lembut dan merdu Shevania kumandangkan.

Tak sedikit jamaah yang merasa merinding mendengar suara merdu dari Shevania.

Meski ikhwan tak bisa mendengarnya jelas karena terpisahkan oleh dinding pembatas.

Tak lama Shevania membacanya ia bergegas untuk pergi ke kelas takut bel sudah berbunyi dan ia tak mendengarnya.

Shevania duduk di serambi masjid sambil mengenakan sepatu nya.

"Assalamualaikum." Suara lembut yang tiba-tiba datang entah dari mana.

Shevania sedikit terkejut dan langsung menengadahkan wajahnya mencari sosok sumber suara tersebut.

Kak Harris tersenyum ramah ia beralih duduk di samping Shevania dengan jarak dua lengan.

"Waalaikumsallam wr.wb. Eh kak Harris!" Jawab nya dengan senyum mengembang dipipi.

Sungguh hati Harris serasa beedegup lebih kencang dari biasanya. Ia membeku seketika selepas melihat senyum manis itu. Seolah tak ada orang lain selain dirinya dan Shevania.

"Kak!" Ucap Shevania sambil melambaikan tangannya tepat di depan muka Harris.

Harris pun dengan cepat tersadarkan diri,dengan sedikit terkejut.

"Eh iya!" Jawabnya dengan cengengesan.

"Sorry! Oh ya,nanti bantuin kakak sama anggota ROHIS yang lain ya? Buat mempersiapkan tempat dan keperluan yang lain."

"Iya kak! Insyaallah." Jawab Shevania kembali tersenyum ikhlas.

Duh duhh.. lagi-lagi Harris tersihir cinta karna Shevania. Senyumnya itu loh, bisa saja melelehkan hati yang tengah membeku. Harris tersenyum balik sambil berusaha menetralkan hatinya yang tengah terguncang rasa cinta.

"Ma..makasih ya," Ucap Harris merasa gugup dibuatnya.

"Iyah kak sama-sama. Kalau begitu Shevania duluan ya,Kak?" Dengan berdiri Shevania berusaha merapikan dirinya.

"Iyah silahkan! Hati-hati di jalan ya,Shev!"

Shevania hanya tersenyum lalu berlalu seketika.

Harris masih saja setia melihat kepergian Shevania. Sesekali Harris tersenyum dan berharap agar suatu saat nanti ia bisa berjalan bersama menggapai mimpi.

"Astaghfirullahaladzim." Harris mengusap dadanya perlahan.

                         ○○○

"Udah mau masuk ni,Bro!" Ketus Reza yang tengah duduk di samping Mega.

"Sebentar lagi napa! Tanggung nih!" Ujar Mega sambil mengunyah bakso dengan kesusahan karena terlalu penuh di mulut.

"Lo tu yah! Kalau makan kayak gak pernah makan seminggu aja! Gue heran sama lo jangan-jangan lo keturunannya kuda nil!"

"Atau jangan-jangan lo jodohnya Suti lagi!" Tebak Reza kembali mercerca.

"Sembarangan aja lo kalau ngomong! Gue tahu lo cucunya lambe turah! Gue tahuo iri kan sama gue? Sultan Mah Bebas!" Ketus Mega tak mau kalah.

"Sultan dari mana lo? Lupa sama papih kantoran?"

Cinta Yang Aneh 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang