"Gue gak bisa munafik. Sampai saat ini gak ada seorangpun yang bisa mengisi hati gue selain lo. Kalo-pun ada, gak ada yang bisa gantiin rasa nyaman yang sesungguhnya yang ada saat bersama lo."
-Lew June Darren-
»»» ⛇ «««
"Guys, gue ke toilet bentar ya?" pamit Daniel.
"Yoi, buruan balik ya bro!" ujar segerombol laki-laki yang berada di depan Daniel.
"Yoi"
Toilet bukanlah tujuan Daniel yang sesungguhnya. Ya, itu adalah alasannya untuk mengikuti arah Airell dibawa seorang laki-laki tadi. Penasaran? Iya. Gerak-gerik yang ditunjukkan seorang laki-laki tadi memanglah sangat mencurigakan. Bisa saja laki-laki itu mempunyai niat buruk terhadap Airell apalagi dia adalah seorang gadis, pikir Daniel kala itu.
Terdengar suara beberapa orang dari tempat Daniel saat ini. Dan entah apa maksud dari pembicaraan ini Daniel sendiri tak paham.
"Jadi 202?" tanya seorang gadis pada gadis yang lain.
"Menurut gue jangan deh, ganti aja" sahut seorang yang lain.
"Ganti dimana lagi? Udah full semua"
"Kamar Max free kan?"
"Mana gue tau, gue bukan nyokapnya"
"Send message lah goblok"
"Santai njeng, bentar gue SM dulu"
"Buruan heh.. Keburu orang tau"
"Katanya kosong, yo dah buruan masukin mobil"
"Bantuin goblok"
"Yo yo"
Fix, gue harus pergi dari sini ngikutin dua cewe aneh itu, pikir Daniel cepat. Dia pun berlari ke arah segerombol temannya tadi untuk berpamitan.
"Guys, gue cabut duluan yo. Ada urusan keluarga mendadak. Enjoy the party, see you!"»»» ∞ «««
12.00, Max's House
"Hey there!" sapa seseorang pada Airell yang baru saja membuka matanya.
"Siapa lo?Kenapa gue di kamar orang?" tanya Airell polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship Goals?
Teen FictionAirell Sheirina Alvena, seorang gadis labil yang baru saja memasuki masa-masa remaja yang sesungguhnya. Tak jarang dalam kesehariannya ia terlibat dalam beberapa masalah mengenai kisah persahabatan dan sepercik kisah cinta di kehidupannya saat ini...