20. Something New

114 29 50
                                    

Saat ini, semua pikiran Airell sangatlah kacau. Mulai dari kebahagiaan yang dia rasakan di pagi hari hingga hinaan-hinaan Cassie yang begitu mengena di hatinya. Semua perkataan Cassie seakan sangat menunjukkan keadaan asli Airell. Sejak Melvin mengantarnya ke kamarnya tadi hingga sekarang, Airell masih saja menangis tersedu-sedu. Ia sangat merutuki nasibnya saat ini. Seorang gadis labil yang baru saja merasakan cinta sesaat namun perasaan itu telah hancur hanya dalam waktu 2 bulan, bahkan dia adalah seorang gadis yang mengaku telah move on dari seorang sutradara perasaannya, padahal kenyataannya dia masih saja mengenang setiap kebersamaannya bersama dia, Lauren. Besok, dia akan kehilangan salah satu teman dekatnya yang tak lain adalah Ace. Tepat pukul 10 pagi besok, acara perpisahan kelas 9 spengalas akan dilaksanakan bagaimanapun keadaannya.
"Mungkin saja Ace akan melupakan gue di SCSHS nanti. Dia pasti akan menemukan cewe yang lebih pantes buat dia sayangi daripada gue yang super unperfect ini" batin Airell dalam tangisannya.

Tokktokktokk...
"Rell?Gue masuk ya?" kata Melvin sambil mengetuk pintu kamarku. "I-iya" jawabku.
"Udahan dong Rell nangisnya.. Ntar mata lo bengkak. Udah berapa lama lo kayak gini terus?Harusnya lo siapin diri lo habis ini lo kan harus ujian kenaikan kelas terus naik kelas" oceh Melvin. "Gu-gue dihina sebegitunya sama cewe cabe, ya jelas gue ga terima lah.. Ma-maksudnya apa coba ngatain gue gini gitu di depan orang banyak kayak tadi.. Da-dasar perempuan jalang, dasar pelakor" jawabku sambil tersedu-sedu. "Gini deh Rell, gue kasih tips buat ngelupain Lauren. Biar lo bisa move on dari dia, terus ngejalanin hidup lo dengan tenang tanpa ngepikirin Lauren lagi"
"Gi-gimana tips-nya?"
"Jadi yang pertama, lo hapus semua foto apapun itu yang berhubungan sama Lauren apalagi foto lo sama dia. Kedua, jangan pernah hubungin semua hal di kehidupan lo sama hubungan lo sama Lauren dulu. Ketiga, buat diri lo semakin sibuk sama masalah di sekolah, tapi bukan berarti lo kudu cari masalah di sekolah. Contohnya tuh kek, lo menyibukkan diri di suatu organisasi, kek contohnya OSIS, PMR, UKS, atau mungkin juga Pramuka. Dengan gitu sedikit demi sedikit lo akan sibuk dengan semua masalah organisasi lo dan ga akan inget lagi tentang Lauren. Gimana?Nyampe ga?"
"Iya nyampe kok. Gue mau aja ikut organisasi begituan, tapi masalahnya cuma 1. Kalo gue ga kuat di tengah jalan gimana?Setiap keputusan gue buat ikut suatu organisasi juga akan menghasilkan suatu konsekuensi yang harus gue ketahui itu sejak awal" kataku sambil menghapus tetesan air mata yang mengalir di pipiku.
"Em jalan utamanya cuma 1 kok. Saat lo mau ambil keputusan buat masuk organisasi yang mana, lo doa dulu syafaat sendiri gitu di kamar, minta petunjuk sama Tuhan lo harus masuk organisasi yang mana. Besoknya keputusan itu pasti sudah ada di tangan lo. Oke?"
"Oke. Thanks kak, nanti gue coba saran lo"
"Jangan nanti, mulai hapus semua foto, video apalagi polaroid yang berhubungan sama Lauren mulai sekarang. Semakin cepat lebih baik, dengan begitu lo ga akan stuck di masa lalu"
"Iya siapp boss.. Makasihh yaaa...."
"Nah gitu dong, ini baru namanya Airell"
"Iya dong, siapa dulu?Hahaha"
"Gue tinggal duluan ya?Mau ngerjain tugas Biologi belum selesai dari kemaren, hehe"
"Oke good luck, kak"

Setelah Melvin pergi, gue lakuin tips MO ala Melvin yang pertama. Gue mulai nyari semua foto print out, polaroid, sama photocard yang sengaja gue cetak buat kenangan masa jadian gue sama dia dulu. Tak lama setelah gue mengodal-adil semua laci, kolong meja, balik sprei, dalem lemari baju, rak buku meja belajar, tas sekolah, tas buat pergi-pergi, sama cassing hp, akhirnya gue bisa nemuin sekitar 60+ jumlahnya. Sedikit demi sedikit gue masukkan semua itu ke dalam tas kresek berwarna hitam berukuran besar yang sengaja gue sediain buat membuang semua kenangan itu. Karena hari sudah malam, otomatis pintu pagar luar rumah Airell sudah dikunci rapat oleh Joe. Gue ga punya pilihan lain selain menyimpan tas kresek berisi memori basi itu di dekat meja belajarku dan menunggu sampai esok hari datang.
Selanjutnya gue melaksanakan tips Melvin yang kedua. Gue menghapus seluruh foto di galeri gue yang berhubungan sama Lauren apalagi foto berdua sama Lauren.

20 menit kemudian,
semua foto ga jelas itu telah terhapus bersih dari galeri ku tanpa meninggalkan sisa sedikitpun. Untuk tips ketiga dari Melvin masih gue pertimbangin sama mood gue saat ini. Tak ada pilihan lain bagi gue saat ini. Segeralah gue menuju ke kamar mandi untuk sikat gigi dan membersihkan badan. Tak lupa kunaikkan doa-doa mengenai masalah-masalah yang gue hadapi saat ini dan berserah kepada Tuhan.
Gue percaya, hanya Tuhan yang mengetahui apa yang saat ini gue butuhin dan Tuhan punya rencana yang sempurna buat hidup gue ke depannya.

Friendship Goals?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang