Hari sudah mulai gelap, besok bahkan sudah mulai belajar. Aku butuh udara segar dan sekaleng minuman untuk meredakan dahaga. Aku sekarang tengah berjalan lunglai tak bersemangat di sebuah taman sekolah akibat kejadian siang tadi yang cukup membuatku trauma.
Lagian siapa juga yang akan merebut kekasihmu, toh yang ada aku bukan menyukainya setelah ini tapi malah membencinya.
Drrrtt drrrtt
Ponselku bahkan semenjak dari kejadian tadi terus bergetar, itu pasti pesan masuk dari si Taehyung-Taehyung itu, ya ampun dia memang sengaja membuat diriku tamat. Aku benci padanya.
Tapi tetap saja pesan yang banyak itu membuatku penasaran dengan apa isinya. Sambil memasukkan beberapa koin Sen ke dalam mesin pendingin aku membuka isi pesannya.
Apa kau baik-baik saja?
Cih, apa pedulimu? Untuk apa peduli padaku, aku tak mengenalmu lebih dari si tukang pemalak tip.
Sebenarnya aku benci mengatakannya tapi aku mengaku bahwa aku sangat khawatir
Aku juga benci! Padamu, bahkan aku tak peduli, kau hanya cukup diam saja itu sudah membantu sebenarnya, bodoh!
Kenapa kau sama sekali tak menjawabnya? Aku ini Sunbaenim, jika kau seperti itu pada Sunbaenim itu benar-benar tidak sopan
Masa bodo!
Kau harus menghubungiku jika dirimu sudah merasa lebih baik
Jika aku merasa lebih baik setelah beberapa musim, apakah tak apa-apa jika aku menghubungimu dimusim dingin nanti? Haha bodoh!
Aku merasa kau terluka bisakah kita bertemu?
Cih! Hentikan basa-basi ini, dia ingin menghancurkan aku dengan para penggemarnya. Dasar keparat sialan!
Di taman, aku akan menunggumu ditaman. Awas saja jika tak datang!
Memangnya kau siapa mengancamku seperti itu?
Ctassss
Suara minuman kaleng terbuka saat aku sedang asik bergumam dengan pesan-pesan masuk diponselku, astaga aku melupakan minumanku.
"Yak!" Pekikku pada lelaki itu karena dengan seenaknya mengambil dan meneguk minuman yang sudah aku beli.
Dia terlihat mendesah karena puas meneguk habis minuman kesukaanku, kali ini apa lagi? Dia benar-benar pencari masalah! Argh rasanya aku ingin marah saja.
"Minuman yang kau minum rasanya seperti minuman anak kecil." Dia berujar santai lalu membuang kaleng itu ke tempat sampah tepat di samping pendingin itu.
Aku tak menggubrisnya dan memasukkan beberapa Sen sisa disakuku ke dalamnya, aish! Uang Senku habis, dan ini kurang untuk membeli Calpico rasa Anggur yang kusuka.
Lelaki itu seperti mengintip aku yang sedang menghitung uang, dengan sigap aku membalikkan tubuhku agar dia tidak tahu masalah apa yang aku hadapi sekarang. Uangku ada dikamar, malas sekali rasanya harus kembali ke kamar yang lumayan jauh lalu datang kemari lagi, padahal aku hausnya sekarang.
"Berikan sisa uangmu?" Pinta lelaki itu padaku, apa aku yakin sekarang? Bisa saja dia kabur dan membawa pergi sisa Senku ini.
"Aish!" Dia terdengar mendesis dan merebut semua peser Sen dari tanganku lalu memasukkannya ke dalam mesin pendingin itu, dia juga menambahkan lagi dari dalam sakunya.
Oh, apa dia mentraktirku?
Dia menekan tombol tepat pada bagian minuman yang aku suka. Setelah minuman itu keluar, dia tidak langsung memberikannya padaku. Apa lagi sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Disorder✔
Fanfiction⚠⚠Mature Konten⚠⚠ "Mencintaimu adalah suatu kejadian yang terjadi diluar akal sehatku!" Orang tua memang kadang selalu berkehendak semaunya tanpa mengerti perasaan anak-anaknya, termasuk Ayah dan Ibu Kim Dahyun. Gadis malang itu terpaksa melanjutka...