Aww
Aku terus meringis saat dia mengobati sisi bibirku yang terluka.
Sikunya juga terluka parah bahkan sampai diperban, ini karena ulahku juga, aaarrrgh aku memang sialan! Aku benci diriku.
"Kau pucat, menahan sakit ya?" Tanya lelaki itu.
"Aku kedinginan."
"Makanya makan Sup Tahu Pedas!" Protesnya.
"Aku sedang tidak berselera, bibirku perih bagaimana caranya aku menelan bubuk cabai panas?"
"Sudah tahu kedinginan, kau malah sok-sok ingin menjadi gelandangan-"
"Ssssst! Kalau soju bagaimana rasanya?" Bisikku.
Yoongi Sunbaenim itu lucu, hal sepele yang kulakukan malah membuatnya bertingkah aneh. Contohnya tadi saat aku berbicara dengan nada berbisik, dia malah terpaku begitu, kkkk.
"Jangan bilang kau belum pernah meminumnya!" Pekik lelaki itu.
"Aku kan anak umur enam belas tahun, kau bercanda?"
"Soju dapat menghangatkan tubuhmu, kau mau?"
"Boleh, pesankan aku satu, eh dua, tapi tiga botol juga tak masalah."
"Jangan banyak-banyak, tidak baik untukmu tapi baik untukku."
"Tidak adil, aku mau lima kalau begitu!"
"Kau akan mengompol nanti."
"Aku tidak peduli, ayo cepat! Chicken Nuggets sepertinya tidak buruk, aku mau!"
Yoongi Sunbaenim sudah mengeluarkan ponselnya dan mulai memesan makanan.
"Ada apa di internet hari ini?" Tanyaku padanya setelah ia membayar makanan kami, lalu kurampas ponselnya.
"Dari mana kau dapatkan foto ini?" Tanyaku saat melihat wallpaper ponselnya terdapat fotoku yang tengah tertidur dengan bunga Lavender yang tertabur estetik diwajahku.
"Aku dapatkan saat kau tertidur di taman kemarin." Sahutnya santai tak mau ambil pusing.
"Aku cantik juga, kau menyimpan begitu banyak bunga Lavender? Dari mana kau dapat?"
"Orang-orang selalu mengirimi bucket Lavender padaku."
"Aku sangat tertarik dengan rambutmu, sepertinya jika rambutmu hitam pekat itu sangat seksi." Ujarku.
"Aku akan mandi sekarang dan mengecat rambutku, tunggu." Lelaki itu mulai bergegas.
Aku sontak segera menahannya, "Kau terburu-buru! Masih ada besok."
"Karena kau yang meminta baiklah."
"Sunbae, aku tidak mau pergi ke sekolah besok, sepertinya aku flu." Ujarku.
"Jungkook sepertinya tahu jalan kesini, aku akan mengubah kode sandi Labku, dia cukup sialan juga ternyata."
"Kau baru menilainya, tapi syukurlah jika kau sadar bahwa temanmu itu brengsek."
"Kenapa orang-orang selalu melakukan hal aneh?"
Dia bertanya seperti itu seolah-olah dia tidak pernah berlaku aneh, memang mengintropeksi diri sendiri itu sulit.
"Semua yang ada disini kan aneh, jika tidak tak mungkin aku dan kau terluka sekarang, Sunbae." Ujarku.
"Kau benar, oh iya mau mendengar lagu buatanku." Tawarnya.
"-kau harus debut kelak, lalu aku akan memberikan lagu ini untuk kau nyanyikan."
Impiannya sangat banyak, dia mempercayakan aku untuk mewujudkan mimpi konyolnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Disorder✔
Fanfiction⚠⚠Mature Konten⚠⚠ "Mencintaimu adalah suatu kejadian yang terjadi diluar akal sehatku!" Orang tua memang kadang selalu berkehendak semaunya tanpa mengerti perasaan anak-anaknya, termasuk Ayah dan Ibu Kim Dahyun. Gadis malang itu terpaksa melanjutka...