21. Vera Causa

532 74 2
                                    

Ini sudah dua bulan sejak kejadian Taehyung Sunbaenim jatuh dari gedung sekolah, aku sangat berharap besar kondisinya sudah pulih total, aku sangat merindukannya setelah selama dua bulan ini aku terus tinggal bersama Yoongi alias Suga Sunbaenim.

Sebenarnya aku masih kurang terbiasa memanggilnya itu, aku lebih nyaman memanggilnya Yoongi Sunbaenim. Perasaanku padanya pun makin besar karena aku sudah terbiasa hidup dengannya. Ok, lupakan.

Ya, dua bulan ini kebiasaan Yoongi Sunbaenim adalah menyatakan perasaannya, tapi dia tak berani menyentuh ku seperti Taehyung padaku. Aku agak tertegun dengan kebaikannya. Dia memang orang yang begitu amat baik sekali padaku.

Sekarang aku tengah berjalan menuju ruang UKS setelah pelajaran matematika selesai, aku tidak bermaksud apa-apa, aku hanya ingin mengintip dari jendela ruang UKS atau jika bisa aku ingin masuk ke dalam ruangan itu.

Tapi yang ku lihat ruangan itu nampak kosong, aku khawatir, jujur saja. Semua yang terjadi sementara ini terus dirahasiakan, aku sama sekali kehilangan jejak Taehyung. Taehyung bahkan tak ada di kasurnya.

Ada beberapa kemungkinan, Taehyung menghilang bisa jadi dia sudah pulih, atau bisa saja dia sudah mati atau lain hal dia kembali ke rumah orang tuanya.

Pikiranku jadi kacau balau, aku tak bisa berdiam diri. Akhirnya kuputuskan untuk berjalan menjauh dari sana .

Aku berniat untuk ke taman, memasukan koin ke dalam mesin pendingin untuk membeli Calpico di musim dingin seperti yang biasa ku lakukan.

"Berhenti atas semua kecerobohan yang kau lakukan!"

"Memang seharusnya aku mati saja, kenapa juga aku masih hidup sampai sekarang?"

Aku dapat mendengar keributan kecil saat aku melewati lapangan basket, suara keduanya tak asing bagiku, dan aku dapat melihat disana Yoongi Sunbaenim tengah berdiri dengan saling menatap tajam ke arah lelaki yang tak lain adalah T-Taehyung.

Taehyung, kau masih hidup, aku bersyukur sekali. Kau terlihat jauh lebih baik-baik saja.

"Jangan bicara seperti itu."

Aku dapat mendengar Yoongi Sunbaenim berusaha melerai pertengkaran mereka.

"Selama ini, apa yang sudah kau lakukan padanya Hyung?"

"Aku tidak melakukan apa-apa, seperti niatku diawal, aku akan menjaganya untukmu."

"Kau selalu saja bisa membodohi kami."

"Aku melakukannya untuk kebaikan kita."

"Kau melakukan itu bukan untuk kebaikan grup kan?"

"Tidak!"

"Jika Jimin disini, akan ku suruh dia untuk membaca isi otakmu!"

"Omong kosong."

"Kau yang omong kosong! Dengarkan aku baik-baik! Kau mengajakku audisi dan menjalani pelatihan bersama bukan berarti aku akan membalas cintamu, Hyung!"

Deg

Suhu tubuhku mulai memanas di cuaca dingin, aku sangat terkejut.

"Kau baik sekali padaku. Tapi maaf, aku ini normal!"

"Aku tidak butuh perasaanmu."

"Lalu setelah kau terus menjaga Dahyun, apa perasaannya padaku sekarang sudah memudar? Kau sangat pandai membolak-balikan situasi, kau pasti terus menggodanya agar dia mencintaimu lalu kami berdua berpisah itu karena kau cemburu padaku kan?! Memang itu kemauanmu yang sebenarnya, karena hasratmu begitu besar untuk bisa bersama denganku!!"

Disorder✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang