14. Rhapsody

1.3K 99 10
                                    

Cklek

Sial!

Jadi Taehyung Sunbaenim belum mengkunci pintu kamarnya sedari tadi, membuatku dengan cepat menghindar darinya, memisahkan tubuh kami berdua yang sempat menyatu.

Yoongi Sunbaenim mengintimidasi kami berdua dengan tatapannya. Tatapan mematikan itu terasa menusuk sampai aku buta mendadak.

Aku segera menutup tubuhku yang full naked diatas ranjang dengan jaket yang orang itu berikan, bahkan Taehyung sudah menaikan kembali celananya.

Yoongi terlihat mendekat ke arahku dengan tatapan nanar, "Aku sudah lelah berkelahi seharian ini."

Plak!

Rasa panas dan perih di wajahku tiba-tiba menyebar luas hingga air mataku jatuh, Yoongi Sunbaenim menamparku dengan sangat keras barusan.

Bahkan Jimin dan Jungkook Sunbaenim langsung terbangun karena mendengar tamparan yang Yoongi lakukan pada wajahku, mereka berdua terlihat terkejut dan bingung secara bersamaan.

"Hyuuung!" Pekik Taehyung Sunbaenim saat melihat aku yang terus memegangi pipiku kuat-kuat karena kesakitan.

"Aku yang membawanya ke sini, harusnya aku yang kau tampar!!" Tegas Taehyung seraya mendorong tubuh Yoongi Sunbaenim yang masih terus menatapku dengan nanar.

Hiks

Hiks

Sambil terisak aku mulai beranjak dari sana untuk bergegas pergi, aku kecewa dengan apa yang dia lakukan ketimbang perlakuan keji Taehyung barusan padaku.

"Apa dia baik-baik saja?" Terdengar suara Jimin Sunbaenim yang bertanya pada temannya saat aku sudah berada di ambang pintu.

Tapi tiba-tiba saja Yoongi Sunbaenim menarik tanganku.

PLAK!!

Sakit sekali, saat dia menampar pipiku untuk yang kedua kalinya, lebih sakit dari tamparan pertama bahkan aku sampai tersungkur dilantai kamar 42 ini.

"Hyuuung!" Pekik Taehyung padanya.

Jimin Sunbaenim sontak mendekat ke arahku, "Kau tak apa-apa?" Dia memegang kedua bahuku dan tatapannya begitu cemas.

Jungkook terdengar menghela napasnya kasar seperti terganggu, "Jangan sok seperti pahlawan kau, sudah biarkan saja."

"Kau gila! Dia kesakitan bodoh!" Pekik Jimin pada temannya yang sialan itu.

"Kau babak belur, aku juga babak belur, siapa peduli?"

Aku sudah tak bisa berpikir banyak dan aku memilih untuk bergegas pergi dari sini meninggalkan semua laki-laki sialan itu.

Hiks

Hiks

"Dahyun-ahh!" Terdengar suara Taehyung Sunbaenim memanggilku yang sudah menjauh darinya, aku tak mau menoleh karena bagiku sudah cukup rasanya.

Bugh dugh brakk

Taehyung terdengar meringis disana, sepertinya dia dipukuli, tapi aku tak peduli aku sudah muak, sungguh.

"Dahyun-ahh!" Lelaki itu terus berteriak memanggil namaku, tapi aku terus menutup telingaku rapat-rapat dan berlari dari sana.

===

"Dahyun-ahh?"

"Dia masih belum bangun juga?"

"Astaga, kelas masuk limabelas menit lagi, bagaimana bisa dia masih terlelap."

Disorder✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang