13. Enjoy Your Last Meal

1.1K 101 13
                                    

Aku bergegas cepat menuju kamarku karena memang ini sudah sangat larut sekali, mengabaikan penuturan lelaki yang hampir sama gilanya dengan seisi manusia yang ada didalam gedung ini.

Gila, memang gila!

Dia itu menawarkanku atau mengancamku ya ngomong-ngomong?

Sudah jelas sekali jika seseorang diajak bersetubuh tanpa kemauannya itu berarti memaksa. Memang genk itu gila, isinya lelaki gila, semuanya gila. Aku gila, dia gila kita semua gila.

Aku kini berjalan dilorong dalam suasana hati yang tidak enak, pasalnya aku merasakan seseorang tengah mengendap-endap mengikutiku dari belakang.

Untung saja kamarku sudah tak begitu jauh jadi aku hanya harus berlari dari sini, tapi tunggu, apa jika aku berlari aku akan baik-baik saja?

Tidak peduli, aku ketakutan sekarang.

Kuderapkan langkah kakiku dengan cepat dan ternyata benar saja beberapa orang dibelakangku ikut berlari menyusulku, aku sungguh takut sekali.

Kenapa orang-orang gila itu tidak beristirahat? Sudah jelas sekali besok kelas dimulai pukul delapan. Cukup jangan mengejarku, kalian harus tidur.

Aku berlari dalam keadaan tubuhku telanjang dan hanya dibalut jaket panjang selutut bercorak loreng yang dipinjamkan Yoongi Sunbaenim padaku tadi. Tapi memang sebelumnya aku sudah meresleting jaket ini, karena tidak mungkin aku keluar dalam keadaan tubuh toples atau sekarang tengah berlari dengan jaket yang terbuka.

Aku berlari kencang sekuat tenagaku sambil menoleh kebelakang sekilas.

Gila! Senior perempuan yang memperingati aku kemarin lusa, dia mengejarku dengan satu orang temannya yang lain, yang pasti tanpa si Daisy Sunbaenim itu.

Apa kedua perempuan itu tengah membalaskan dendamnya karena tadi siang aku sempat memukul temannya itu?

Aku tidak mau berpikir banyak, intinya sekarang aku hanya harus berlari kencang menghindari kedua orang tak waras itu.

Tap tap tap tap

Begitu keras derapan langkah kakiku di lorong ini, aku ketakutan sekali.

Brengsek!

Tiba-tiba saja tangan seorang lelaki berkulit Tan itu menyeretku untuk menepi ke dinding kelas, aku terkejut bukan main saat Taehyung mengunciku dengan cara menekan kedua bahuku ke tembok.

A-aku benar-benar hancur sekarang.

Kedua gadis itu terhenti disebelah Taehyung dengan napas lega, sepertinya dia lega karena aku sudah tertangkap sekarang.

"Lepas!" Pekikku keras-keras pada lelaki sialan itu.

"Bagaimana cara kami menghancurkanmu ya? Aku sudah lelah berlari, menguntit, dan mengejarmu sejauh ini." Ujar gadis dengan rambut hijau gelap sebahunya itu padaku.

Ucapannya tidak begitu menakutkan, tapi apa yang di genggamnya justru membuatku takut sekali.

Pisau itu terlalu tumpul untuk menusukku.

"Kalian berdua tidur dan beristirahatlah, aku punya senjata yang lebih ampuh untuk menghancurkannya." Taehyung Sunbaenim berujar santai dengan tatapan menusuk padaku.

Keparat! Mereka semua sepertinya bersekongkol.

"Bagaimana aku bisa tidur kalau dia saja terus mengganggu Yoongiku?!!!" Pekik gadis itu pada Taehyung Sunbaenim yang masih terlihat santai.

"Iya! Bagaimana bisa dia juga melakukan itu dengan Jungkook ku?!!" Teriak salah satu temannya juga.

Telingaku pengang, bodoh!

Disorder✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang