Aku mengerjapkan mataku kasar, kepalaku sakit. Apa aku bermimpi? Sukurlah jika memang begitu, sepertinya aku sedang berhalusinasi tentang Min Yoongi Sunbaenim semalam.
Aku melihat sekeliling, ini bukan seperti sebuah kamar, ini terlihat seperti sebuah ruangan kesehatan. Dan aku melirik jam dinding yang terpajang ditembok putih ruangan ini.
Sudah pukul 9, apa? Ini tidak mungkin! Aku terlambat masuk kelas. Astaga! Kepalaku sangat sakit bahkan aku tak bisa beranjak sama sekali.
Aku menghela napasku agak kesal. Aku menoleh ke arah meja nakas disamping matras yang aku tiduri. Aku menemukan sebungkus Kimbap di sana dan sekaleng Calpico rasa Anggur. Bahkan ada setangkai bunga di dalam botol mineral berisi sedikit air seperti padi bewarna violet dan harumnya seperti Lavender. Bukan lagi, memang itu bunga Lavender.
Jadi, kejadian tadi bukan halusinasiku? Aku benar bersama Min Yoongi? Dan sekarang memang sudah gelap, ini bukan pukul 9 pagi tapi 9 malam.
Cklek
Aku mengalihkan pandanganku pada pintu yang sepertinya terkunci dari luar dan dibuka oleh seseorang. Orang dengan rambut cerahnya itu datang membawakan dua cup Ramyun dan bingkisan ke ruangan ini lalu mengunci kembali pintunya.
Aku terkejut karena dia mengunci pintunya, aku takut jika dia akan berbuat macam-macam pada gadis sepertiku. Aku segera menutup semua tubuhku dengan selimut dan menyudutkan diriku pada dinding ruangan ini.
"Menjauhlah! Aku ini tidak seksi, bahkan aku tidak memiliki buah dada!" Pekikku seketika.
Dia terlihat bernapas lega saat melihat aku yang ketakutan, tapi bukan itu sepertinya.
"Kau menjijikan." Tutur lelaki yang sudah mengganti pakaiannya itu padaku.
Aku? Menjijikkan? Kenapa? Itu sangat menyedihkan sekali.
"-kau pingsan karena lapar, perutmu kosong!" Lanjutnya membuat diriku malu dan sepertinya wajahku memerah, tapi tetap saja aku kesal.
Aku pikir aku sudah mati, karena mengingat dia mengatakan jika aku akan dihancurkan.
"-makanlah selagi hangat." Pintanya lalu menaruh makanan itu di atas matras, dan dia mematahkan sumpit kayu itu menjadi dua bagian dan memberikannya padaku.
Aku tertegun dengan wajah dinginnya, matanya yang tajam seolah dia seperti perundung dengan banyak tindikan di telinganya. Dia ternyata baik!
"Kau tahu apa yang lebih buruk dari menjijikkan?" Tanyanya padaku sambil mengaduk Ramyun itu dengan gerakan cepat.
Mataku menatapnya seperti bertanya apa padanya.
"-lebih buruknya kau ternyata berat." Gumamnya serius menatapku lalu menyeruput benang-benang tepung itu cepat.
Cih! Kurang ajar, dia jauh lebih sialan dari Kim Taehyung ternyata.
"Haahhh panashh!" Desisnya lalu melepehkan mie itu dari mulutnya ke dalam cup kembali.
Aku hanya mendengus kesal dan menggeleng lalu mengambil bagianku. Itulah bagian menjijikan dari dirimu.
Aku terkejut dengan mangkuk Ramyun ku, isinya beda dengan miliknya. Punyaku jauh lebih banyak, dan milikku ditambahkan Tteokbokki serta sosis dan daging ham. Aku melirik miliknya yang sedikit terlihat denganku, hanya mie saja tanpa toping apapun.
Aku terhenyak menatap dia makan begitu lahap, tapi miliknya tidak banyak, aku berpikir dia lah yang lebih kelaparan dibandingkan aku.
"Sunbaenim lah yang membuat aku menjadi berat." Gumamku padanya sambil mengacak-acak makanan ku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Disorder✔
Fanfiction⚠⚠Mature Konten⚠⚠ "Mencintaimu adalah suatu kejadian yang terjadi diluar akal sehatku!" Orang tua memang kadang selalu berkehendak semaunya tanpa mengerti perasaan anak-anaknya, termasuk Ayah dan Ibu Kim Dahyun. Gadis malang itu terpaksa melanjutka...