"Aku sendiri juga perlu tahu apa yang orang tuamu pikirkan karena membawa anaknya kemari?" Tanya Yoongi padaku.
"Ha? Apa maksudmu?" aku sendiri jadi heran dan bertanya-tanya.
"Ini adalah asrama untuk rehabilitas, di mana semua pelajar yang menderita sindrom bisa ditempatkan disini untuk menjalani semua pemeriksaan seperti melakukan psikiater, semua pelajar disini lebih tepatnya terkena depresi."
Aku terkejut dengan apa yang Yoongi jelaskan, ibuku mambawaku kesini, apa aku termasuk orang yang terkena depresi juga? Ya, aku terkena depresi saat memasuki asrama ini, bukan begitu?
"-jadi kita coba menerobos ruang kepala sekolah untuk melihat bio tentangmu." Saran Yoongi.
"Apa? Tapi aku tidak gila!" Elakku menolak saran Yoongi.
"Kau tak tahu, walaupun kau tak gila dan aku tidak menyadari apa kegilaanmu, tentu ada alasan mengapa ibumu membawamu ke sini bukan?"
"Ak-aku ini murid yang pandai, matematikaku juga bagus! Jadi dititik mana aku terlihat gila?" Sarkatisku pada Yoongi.
"Aku tak tahu? Makanya kita harus mencari tahu." Yoongi menarikku keluar dari ruangannya.
Tentu aku jadi ikut penasaran, aku berusaha mengikuti langkah Yoongi yang cepat itu.
"Memangnya apa alasan orang tuamu membawamu kesini?" Tanyaku balik padanya.
"Aku kabur dari rumah untuk menjadi seorang artis."
Aku menghentikan langkahku hingga dia sedikit tertarik karena tangan kami masih terpaut. Yoongi langsung menoleh kearahku.
"Apa kau juga pengidap?"
Dia menggeleng serius.
"Lalu?"
"Aku disini karena uang."
Ha? Apa maksudnya? Sekolah menghasilkan uang?
"Kau mendapatkan uang dari bersekolah?" Tanyaku.
"Aku dan teman-temanku, kami harus membangun dorm milik perusahaan tapi tak cukup uang, dan perusahaan kami meminta kami untuk menetap disini seperti sekolah dan memberi pengarahan seperti rehabilitas juga, kepala sekolah memberikan uang jika kami dapat membantu yang lain dan kami tentu menjadikan uang itu untuk membangun tempat tinggal." Jelas Yoongi.
"Jadi? Apa pernah ada yang sembuh?"
"Hanya beberapa saja, dan mereka semua sudah pindah dari sini. Sisanya kami hanya menunggu beberapa bulan lagi untuk keluar dan debut." Lanjut Yoongi.
Aku mengangguk mengerti.
"Tapi diantara kami jadi sama, ada yang mengidap juga."
"Apa? Benarkah?"
"Ya, Jungkook, dia adalah orang yang bisa dikatakan hampir sempurna, tapi akhir-akhir belakangan ini dia sering menculik seorang gadis dan mengurungnya, dia mengidap Lima Syndrom." Jelas Yoongi.
"Wah!" Kagetku tak percaya.
"Jimin sendiri, dia mengidap Sexmaniac Syndrom."
Aku lebih terkejut lagi dengan itu.
"-ya karena beberapa dari kami pengidap jadi akan lebih lama lagi untuk bisa keluar dari asrama ini, mengikuti masa rehabilitas saja."
"Taehyung Sunbaenim?" Tanyaku pada Yoongi, dan aku dapat merasakan perubahan raut wajahnya.
"Dia normal."
"-kalau begitu, kita berbicara sambil berjalan agar cepat!"
Aku dan Yoongi sudah mengendap kesebuah ruangan milik kepala sekolah, Yoongi bahkan membongkar beberapa data diri baru disana. Dia mendapatkannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Disorder✔
Hayran Kurgu⚠⚠Mature Konten⚠⚠ "Mencintaimu adalah suatu kejadian yang terjadi diluar akal sehatku!" Orang tua memang kadang selalu berkehendak semaunya tanpa mengerti perasaan anak-anaknya, termasuk Ayah dan Ibu Kim Dahyun. Gadis malang itu terpaksa melanjutka...