17-Panglima West

27 10 0
                                    

Semua orang berlarian kesana kemari, merasa cemas terhadap dirinya sendiri.

Cahaya yang dikeluarkan Starlight dilontarkan pada pengawal yang telah membuat ledakan besar.

Element itu membentuk panah yang sangat tajam. Starlight dengan mudah mengendalikan element itu hanya dengan menggerakan-gerakkan bola matanya.

Element itu pun mengenai pengawal yang membuat ledakan besar tadi.

"Argh!"

Semua pengawal terlontar jauh dari tempat awalnya.

Starlight dengan cepat berlari menuju gerombolan pengawal itu. Lalu, Starlight menginjak dada sang pemimpin pengawal yang sedang tergeletak.

"Pu-Putri Starlight!" seru pemimpin pengawal, Panglima West.

Walaupun Starlight bukanlah benar-benar seorang putri, namun Raja Roland menyuruh seluruh rakyatnya dengan panggilan "Putri".

Starlight sangat merasa senang.  Namun, di sisi lain, Starlight juga merasa tidak enak. Karena ia bukanlah benar-benar seorang putri.

"Ya, ada apa?! Kau terkejut?!" tanya Starlight sedikit berteriak.

Belum sempat Panglima West membalas, Starlight membaca sebuah mantra sehingga menngeluarkan cahaya berwarna merah menyala, warna api yang membara.

Cahaya yang sebenarnya element itu mengenai tubuh Panglima West dan Panglima West merasakan panas di tubuhnya yang seperti terbakar.

"Aaaarghhh!" Panglima West sudah tidak bisa kabur kemana mana lagi.

"A ... ampun, Putri ...!" seru Panglima West.

"Beri tahu dulu, kenapa kau melakukannya?! Katakan!" seru Starlight tegas.

"Ma-maafkan aku ...! I-ini ... pe-perintah raja ...!" jawab Panglima West terbata-bata.

"Ayahku tak mungkin melakukannya! Katakan dengan jujur!" seru Starlight penuh amarah sambil menghentamkan kakinya ke dada Panglima West.

"Aku ... ju-jujur .... Bu-Bukan ... R-Roland ... y-yang kk-ku ... maksudkan," jawab Panglima West terbata bata.

"Berani nya kamu panggil raja dengan namanya!" bentak Starlight.

"Ta -tapi ... di-dia ... bukan lagi ... r-raja .... Di-dia ... b ... budak. Argh ...!" sahut Panglima West sambil mengerang kesakitan.

"Bohong!" seru Starlight sambil kembali menghentamkan kakinya lagi.

"R-raja kita ... s-sekarang ini ... a- adalah ... R-Raja ... S ... S ... S ... Stras," lanjut Panglima West dengan nada menyerah.

"Apa?!" teriak Starlight terkejut.

"I-iya ... p-putri ... i-itu be-benar," jawab Panglima West.

"Beritahu aku di mana ayah sekarang!" teriak Starlight dengan sangat tegas sampai membuat semua pengawal ketakutan.

"L ... lepaskan aku d-dulu ...!" seru Panglima West dengan penuh harapan.

Starlight Greamas [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang